Metode artinya jalan, cara yang ditempuh. Metode dakwah Rasullullah adalah perjalanan atau cara yang ditempuh Rasullullah SAW beserta sahabat-sahabatnya dalam berdakwah atau dalam menyampaikan dan memperjuangkan ide dan keyakinan Islam kepada masyarakat Quraisy dan sekitarnya pada masanya.
Metode dakwah Rasullullah :
1. Metode dakwah sirriyah yaitu dakwah yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi yang dipusatkan di satu tampat pengkaderan yaitu Darul Arqom.
2. Metode dakwah a’laniyah yaitu dakwah yang dilakukan secara terbuka, tidak lagi sembunyi-sembunyi. Metode ini ditempuh manakala kekuatan Islam sudah mulai nampak dengan bergabungnya Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khattab.
3. Metode hijrah yaitu metode dakwah yang lebih bersifat af’aliyah (perilaku) untuk menghindari konfrontasi dan mencari lahan dakwah yang lebih kondusif.
4. Metode jihad yaitu metode yang dilakukan dengan mengambil sikap dan bahkan tindakan yang tegas guna menjaga eksistensi Islam dan Ummat Islam seta untuk menggetarkan hati orang-orang kafir untuk tunduk di bawah kekuasaan Islam.
Seni dakwah Rasullullah SAW
Seni artinya satu upaya sungguh-sungguh yang dilakukan untuk membuat sesuatu itu menjadi nampak indah, menarik, menyenangkan dan tidak membosankan.
Seni dakwah yang dilakukan oleh Rasullullah SAW dalam perjalanan dakwahnya antara lain :
1. Dakwah bil lisan yaitu dakwah lewat ucapan berupa :
a. Dakwah Fardiyah
- dengan dialog/obrolan
- dengan membacakan ayat-ayat Al Quran
- dengan mujadalah bil ahsan (berdebat dengan cara yang baik)
- dengan teguran dan sapaan
b. Dakwah Jam’iyah
- dengan mengumpulkan sanak saudaranya untuk makan-makan dan di sana beliau menawarkan keyakinannya (Islam)
- dengan berdiri di puncak Bukit Sofa, lalu memanggil seluruh kaum Quraisy untuk berkumpul dan setelah itu disampaikan seruan dan peringatan.
- dengan mendatangi beberapa kaum yang sedang melaksanakan ibadah haji pada musim haji.
Metode dakwah Rasullullah :
1. Metode dakwah sirriyah yaitu dakwah yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi yang dipusatkan di satu tampat pengkaderan yaitu Darul Arqom.
2. Metode dakwah a’laniyah yaitu dakwah yang dilakukan secara terbuka, tidak lagi sembunyi-sembunyi. Metode ini ditempuh manakala kekuatan Islam sudah mulai nampak dengan bergabungnya Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khattab.
3. Metode hijrah yaitu metode dakwah yang lebih bersifat af’aliyah (perilaku) untuk menghindari konfrontasi dan mencari lahan dakwah yang lebih kondusif.
4. Metode jihad yaitu metode yang dilakukan dengan mengambil sikap dan bahkan tindakan yang tegas guna menjaga eksistensi Islam dan Ummat Islam seta untuk menggetarkan hati orang-orang kafir untuk tunduk di bawah kekuasaan Islam.
Seni dakwah Rasullullah SAW
Seni artinya satu upaya sungguh-sungguh yang dilakukan untuk membuat sesuatu itu menjadi nampak indah, menarik, menyenangkan dan tidak membosankan.
Seni dakwah yang dilakukan oleh Rasullullah SAW dalam perjalanan dakwahnya antara lain :
1. Dakwah bil lisan yaitu dakwah lewat ucapan berupa :
a. Dakwah Fardiyah
- dengan dialog/obrolan
- dengan membacakan ayat-ayat Al Quran
- dengan mujadalah bil ahsan (berdebat dengan cara yang baik)
- dengan teguran dan sapaan
b. Dakwah Jam’iyah
- dengan mengumpulkan sanak saudaranya untuk makan-makan dan di sana beliau menawarkan keyakinannya (Islam)
- dengan berdiri di puncak Bukit Sofa, lalu memanggil seluruh kaum Quraisy untuk berkumpul dan setelah itu disampaikan seruan dan peringatan.
- dengan mendatangi beberapa kaum yang sedang melaksanakan ibadah haji pada musim haji.
2. Dakwah bil hal yaitu dakwah lewat perbuatan dan sikap untuk memperlihatkan ketauladanan kepada Ummat dan bangsa Quraisy
a. Sikap : jujur, amanah, cerdas, murah senyum (sopan), pemaaf dan sebagainya.
b. Perbuatan : suka menolong, gaya hidup yang sederhana, ulet, teguh pendirian, dan sebagainya.
3. Dakwah bil qolam yaitu dakwah melalui tulisan seperti :
a. Membuat perjanjian damai
b. Piagam Madinah
c. Pengiriman surat kepada raja-raja
Faktor penting yang harus diperhatikan untuk dapat menjadikan dakwah sebagai seni hingga nampak indah dan menyenangkan walau penuh tantangan ialah manakala kita mampu memahami dan menerapkan etika Islam dalam berdakwah sebagai berikut :
1. Berdakwah harus dengan cara yang bijak, nasihat dan diskusi yang baik
serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Qs. An Nahl : 125
2. Tidak berdiskusi dengan ahli kitab kecuali dengan cara yang baik
dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan Katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan Kami dan Tuhanmu adalah satu; dan Kami hanya kepada-Nya berserah diri".
Qs. Al Ankabut : 46
3. Tidak mencaci sembahan orang lain
dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.
Qs. Al An’am : 108
4. Tabah menerima perkataan orang dan hijrah (bila diperlukan) dengan baik
dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.
Qs. Al Muzammil : 10
5. Berpaling dari anjuran orang-orang yang sesat dan menasehati mereka dengan kata-kata yang membekas (yang berkesan)
mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka Perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.
Qs. An Nisa : 63
6. Tidak berlaku kasar, memaafkan, memintakan ampun, bermusyawarah dan tawakkal kepada Alloh SWT
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Qs. Ali Imran : 159.
7. Berikan nasehat dengan Al Quran
sebenarnya, mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, Maka mereka berada dalam Keadaan kacau balau.
Qs. Qaaf : 5
8. Tawadhu kepada pengikut kebenaran
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman.
Qs. Asy Syua’ara : 215
9. Istiqomah, adil, tidak menuruti hawa nafsu dan menunjukkan identitas diri
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik".
Qs. Yusuf : 108
10. Tidak memaksa dengan kekerasan
Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; Maka Barangsiapa melihat (kebenaran itu), Maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan Barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), Maka kemudharatannya kembali kepadanya. dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).
Demikianlah Kami mengulang-ulangi ayat-ayat Kami supaya (orang-orang yang beriman mendapat petunjuk) dan supaya orang-orang musyrik mengatakan: "Kamu telah mempelajari ayat-ayat itu (dari ahli Kitab)", dan supaya Kami menjelaskan Al Quran itu kepada orang-orang yang mengetahui.
ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.
dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak memperkutukan(Nya). dan Kami tidak menjadikan kamu pemelihara bagi mereka; dan kamu sekali-kali bukanlah pemelihara bagi mereka.
Qs. Al An’am : 104-107
11. Jangan terpengaruh oleh ajakan yang jelek
dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu Hampir-hampir condong sedikit kepada mereka, kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap kami. Qs. Al Israa’ : 74-75
12. Tolak argumen lawan bicara dengan cara yang baik
dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara Dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Qs. Fushilat : 34
13. Keberhasilan dakwah semata-mata karena hidayah Allah SWT
dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)[622]. walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha gagah lagi Maha Bijaksana.
Qs. Al Anfal : 63
Wallahu ‘Alam bis Showab
0 komentar:
Posting Komentar