A. KEGIATAN PRAKTIKUM I : EKOSISTEM
1. Percobaan 1 : Ekosistem Darat
a. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan
b. Alat dan bahan
1. Seperangkat alat tulis
2. Loup
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
a) Cara kerja
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan pencahayaan, angina, atau tanah dapat memperkirakan saja
4. Catat semua data
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua makhuk hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun yang hanya singgah.
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
b) Hasil pengamatan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
3 Cahaya Redu, tidak panas
4 Angin Semilir, perlahan
5 Air Keruh, tidak jernih
Tabel 2.2.
Komponen biotic ekosistem arat alami
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Rumput Semut Jamur
2 Pohon talok Katak Bakteri
3 Singkong Belalang
4 Pisang Ulat
5 Padi Kucing
Tabel 2..3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
3 Cahaya Redp
4 Angin Semilir
5 Air Keruh
Tabel .2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Bunga kamboja Burung Jamur
2 Evorbia Kecapung Bakteri
3 Akasia Kelelawar
4 Pohon mangga Tikus
5 Pohon palem Ulat
c) Pembahasan
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan.
d) Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.
e) Jawaban Pertanyaan
Ekosistem manakah yang mempunyai komponen biotic lebih banyak?
Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotic yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.
Laporan Praktikum IPA Modul 2 A.I 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A. KEGIATAN PRAKTIKUM I : EKOSISTEM
2. Ekosistem Perairan
a. Tujuan
Mengamati komponen-kompnen yang terdapat pada ekosistem perairan.
b. Alat dan bahan
1. Alat tulis.
2. Loup
3. Barometer
4. Termometer.
5. Lingkungan sekitar
c. Cara kerja
1. Tentukan 1 ekosistem perairan alam atau buatan di sekitar tempat tinggal atau sekolah.
2. Amati kompinen abotinya, cata semua data.
3. Amati pula komponen biotiknya catat data yang di peroleh
4. Buat kesimpulan seara singkat
d. Hasil pengamatan
Tabel 2.5
Komponen abiotik ekosistem perairan
No Komponen abiotik Kondsi/keadaan
1 Udara Lembab
2 Tanah Basah
3 Air Keruh
4 Cahaya Redup
5 Iklim/cuaca Mendung
Tabel 2.6
Komponen biotik ekosistem perairan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Kangkung Katak Cacing
2 Tales Ular Jamur
3 Tetean Cacing tanah Jentik-jentik
4 Lumut Kepiting Bakteri
5 Enceng gondok Ikan
e. Pembahasan
Ekosistem mempunyai struktur penyusun, yaitu :
- Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik)
- Produsen (organisme autotrof)
- Konsumen (organisme heterotrof)
- Pengurai (decomposer)
- Detritifor
Didalam komponen-komponen ekosistem terutama ekosistem perairan komponen bahan tak hiduk mengisi hamper banyak dari komponen hidup, dapat dicontohkan yaitu air.
f. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekosistem perairan merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya yaitu air merupakan suatu komponen yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan komponen-komponen lainnya.
g. Jawaban Pertanyaan
Perbedaan antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah terlihat jelas dari komponen abiotiknya. Komponen tersebut mempunyai jumlah yang paling banyakekosistem. Jika di dalam ekosistem darat terdapat banyak tanah, namun di dalam tersebut adalah terdapatnya air yang banyak pada ekosistem perairan.
Laporan Praktikum IPA Modul 2 A.I. 3
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A. KEGIATAN PRAKTIKUM I : EKOSISTEM
3: Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi
a. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan.
b. Alat dan bahan
1. Alat tulis
2. Lingkungan sekitar
c. Cara kerja
1. Ekosistem darat
a. Perhatikan table 2.2. atau 2.4. dari percobaan 1 pilih salah satu. Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai dari tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya.
b. Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen pertama (herbivor). Pada urutan kedua tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2 (karnivor) pada urutan ketiga.
c. Buat beberapa rantai makanan sesuai dengan urutannya.
d. Dari rantai makanan yang sdah ada dan saling berinteraksi, buat jaring-jaring makanan.
e. Dari bagan semua rantai makanan pada ekosstem, kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik.
f. Buat bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok tingkat trofik komponen biotiknya
2. Ekosistem perairan
a. Buat bagan rantai makanan dan jarring-jaring makanan berdasarkan table 2.6.
b. Bagan semua rantai makanan dan jarring makanan dibuat pada gambar 2.4. dan 2.5.
c. Dari bagan semua rantai makanan pada ekosistem, kelompokkan biotiknya kedalam tingkat trofik.
d. Dari data pada table 2.8, buat bagan piramida ekologi pada gambar 2.6.
e. Buat kesimpulan mengenai rantai makanan jarring-jaring maupun bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem.
d. Hasil Pengamatan
Rantai makanan 1 :
Padi ----- Tikus ----- Ular
Rantai makanan 2 :
Padi ----- Belalang ----- Katak ----- Ular
Rantai makanan 3 :
Padi ----- Ulat ----- Burung ----- Kucing
Gambar 2.1.
Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem darat
Tabel 2.7.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
No Tingkat trofik Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Bakteri
2 Singkong
3 Pisang
4 Padi
5 Pohon talok
6 Belalang
7 Tikus
8 Ulat
9 Katak
10 Ular
Gambar 2.3
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat
2. Ekosistem perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut ----- Ikan ----- Ular
Rantai makanan 2 :
Enceng gondok ----- Katak ----- Ular
Rantai makanan 3 :
Lumut ----- Cacaing tanah ----- Ikan ----- Ular
Gambar 2.5
Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem perairan
Tabel 2.8
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem peraian
No+ Tingkat trofik Pengurai
1 2 3 4
1 Kangkung
2 Tales
3 Tetean
4 Lumut
5 Enceng gondok
6 Cacing
7 Katak
8 Ikan
9 Ular
10 Bakteri
Gambar 2.6
Gambar piramida ekologi pada ekosistem perairan
e. Pembahasan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.
Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya.
Perpindahan energi yang berbentuk makanandari mahluk hidup yang satu k mahluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan makanan dan dimakan dsebut ranai makanan.
Peristiwa makan dan dimakan antar idividu dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik. Stktur trofik ini berdiri dari tingkat trofik yaitu:
a) Tingkat trofik pertama / produsen
b) Tingkat trofik kedua / konsumen
f. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan dimakan.
Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu tersebut.
g. Jawaban pertanyaan
1. Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem perairan adalah ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular, katak, dan bakteri dapat hidup di ekosistem darat maupun perairan
2. Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem darat. Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem.Contoh : hutan, sawah, kebun.
Laporan Praktikum IPA Modul 2 B.2. 1
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINKUNGAN
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Aillium cepa)
1. Percobaan 1 :
a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.
b. Alat dan bahan
1. Neraca analitik 1 buah
2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label
8. Air/ledeng/air PDAM
9. Bawang merah 14 siung
10. Deterjen serbuk 1 gram.
c. Cara kerja
1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol ; air ledeng/PDAM
2. Cara menyediakan larutan
1) Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label 100%
2) Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri label 50%
3) Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%
4) Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri label 12,50%
5) Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri label 6,25%
6) Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri tabel 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap tersisa
4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Tiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga menyentuh larutan deterjen.
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas tabung kotrol
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah hingga penuh
8. Setelah 72 jam, angkatbawang merahlalu hitung oanjang akarnya. Rata-ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil pengamatan.
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.
10. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.
d. Hasil Pengamatan
Tabel 2.9.
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)
1 Kontrol 4 0
2 3,1 % 3 25
3 6,25 % 2 50
4 12,5 % 1 75
5 25 % 0 100
6 50 % 0 100
7 100 % 0 100
Rumus :
IG = Rata-rata akar kontrol – Rata-rata akar konsentrasi X 100 %
Rata-rata akar control
Hambatan
Pertumbuhan
( % )
Konsentrasi
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah
e. Pembahasan
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan pencemaran.
Dewvinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.
f. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpilkan bahwa hasil usaha manusia dengan contoh deterjen mempunyai dampak negative terhadap organisme/makhluk hidup lain yaitu ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat tidak hidupnya makhluk hidup tersebut.
g. Jawaban Pertanyaan
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar bawang merah adalah 50 %.
1. Percobaan 1 : Ekosistem Darat
a. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan
b. Alat dan bahan
1. Seperangkat alat tulis
2. Loup
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
a) Cara kerja
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan pencahayaan, angina, atau tanah dapat memperkirakan saja
4. Catat semua data
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua makhuk hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun yang hanya singgah.
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
b) Hasil pengamatan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
3 Cahaya Redu, tidak panas
4 Angin Semilir, perlahan
5 Air Keruh, tidak jernih
Tabel 2.2.
Komponen biotic ekosistem arat alami
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Rumput Semut Jamur
2 Pohon talok Katak Bakteri
3 Singkong Belalang
4 Pisang Ulat
5 Padi Kucing
Tabel 2..3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
3 Cahaya Redp
4 Angin Semilir
5 Air Keruh
Tabel .2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Bunga kamboja Burung Jamur
2 Evorbia Kecapung Bakteri
3 Akasia Kelelawar
4 Pohon mangga Tikus
5 Pohon palem Ulat
c) Pembahasan
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan.
d) Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.
e) Jawaban Pertanyaan
Ekosistem manakah yang mempunyai komponen biotic lebih banyak?
Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotic yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.
Laporan Praktikum IPA Modul 2 A.I 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A. KEGIATAN PRAKTIKUM I : EKOSISTEM
2. Ekosistem Perairan
a. Tujuan
Mengamati komponen-kompnen yang terdapat pada ekosistem perairan.
b. Alat dan bahan
1. Alat tulis.
2. Loup
3. Barometer
4. Termometer.
5. Lingkungan sekitar
c. Cara kerja
1. Tentukan 1 ekosistem perairan alam atau buatan di sekitar tempat tinggal atau sekolah.
2. Amati kompinen abotinya, cata semua data.
3. Amati pula komponen biotiknya catat data yang di peroleh
4. Buat kesimpulan seara singkat
d. Hasil pengamatan
Tabel 2.5
Komponen abiotik ekosistem perairan
No Komponen abiotik Kondsi/keadaan
1 Udara Lembab
2 Tanah Basah
3 Air Keruh
4 Cahaya Redup
5 Iklim/cuaca Mendung
Tabel 2.6
Komponen biotik ekosistem perairan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Kangkung Katak Cacing
2 Tales Ular Jamur
3 Tetean Cacing tanah Jentik-jentik
4 Lumut Kepiting Bakteri
5 Enceng gondok Ikan
e. Pembahasan
Ekosistem mempunyai struktur penyusun, yaitu :
- Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik)
- Produsen (organisme autotrof)
- Konsumen (organisme heterotrof)
- Pengurai (decomposer)
- Detritifor
Didalam komponen-komponen ekosistem terutama ekosistem perairan komponen bahan tak hiduk mengisi hamper banyak dari komponen hidup, dapat dicontohkan yaitu air.
f. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekosistem perairan merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya yaitu air merupakan suatu komponen yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan komponen-komponen lainnya.
g. Jawaban Pertanyaan
Perbedaan antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah terlihat jelas dari komponen abiotiknya. Komponen tersebut mempunyai jumlah yang paling banyakekosistem. Jika di dalam ekosistem darat terdapat banyak tanah, namun di dalam tersebut adalah terdapatnya air yang banyak pada ekosistem perairan.
Laporan Praktikum IPA Modul 2 A.I. 3
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A. KEGIATAN PRAKTIKUM I : EKOSISTEM
3: Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi
a. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan.
b. Alat dan bahan
1. Alat tulis
2. Lingkungan sekitar
c. Cara kerja
1. Ekosistem darat
a. Perhatikan table 2.2. atau 2.4. dari percobaan 1 pilih salah satu. Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai dari tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya.
b. Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen pertama (herbivor). Pada urutan kedua tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2 (karnivor) pada urutan ketiga.
c. Buat beberapa rantai makanan sesuai dengan urutannya.
d. Dari rantai makanan yang sdah ada dan saling berinteraksi, buat jaring-jaring makanan.
e. Dari bagan semua rantai makanan pada ekosstem, kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik.
f. Buat bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok tingkat trofik komponen biotiknya
2. Ekosistem perairan
a. Buat bagan rantai makanan dan jarring-jaring makanan berdasarkan table 2.6.
b. Bagan semua rantai makanan dan jarring makanan dibuat pada gambar 2.4. dan 2.5.
c. Dari bagan semua rantai makanan pada ekosistem, kelompokkan biotiknya kedalam tingkat trofik.
d. Dari data pada table 2.8, buat bagan piramida ekologi pada gambar 2.6.
e. Buat kesimpulan mengenai rantai makanan jarring-jaring maupun bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem.
d. Hasil Pengamatan
Rantai makanan 1 :
Padi ----- Tikus ----- Ular
Rantai makanan 2 :
Padi ----- Belalang ----- Katak ----- Ular
Rantai makanan 3 :
Padi ----- Ulat ----- Burung ----- Kucing
Gambar 2.1.
Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem darat
Tabel 2.7.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
No Tingkat trofik Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Bakteri
2 Singkong
3 Pisang
4 Padi
5 Pohon talok
6 Belalang
7 Tikus
8 Ulat
9 Katak
10 Ular
Gambar 2.3
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat
2. Ekosistem perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut ----- Ikan ----- Ular
Rantai makanan 2 :
Enceng gondok ----- Katak ----- Ular
Rantai makanan 3 :
Lumut ----- Cacaing tanah ----- Ikan ----- Ular
Gambar 2.5
Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem perairan
Tabel 2.8
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem peraian
No+ Tingkat trofik Pengurai
1 2 3 4
1 Kangkung
2 Tales
3 Tetean
4 Lumut
5 Enceng gondok
6 Cacing
7 Katak
8 Ikan
9 Ular
10 Bakteri
Gambar 2.6
Gambar piramida ekologi pada ekosistem perairan
e. Pembahasan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.
Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya.
Perpindahan energi yang berbentuk makanandari mahluk hidup yang satu k mahluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan makanan dan dimakan dsebut ranai makanan.
Peristiwa makan dan dimakan antar idividu dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik. Stktur trofik ini berdiri dari tingkat trofik yaitu:
a) Tingkat trofik pertama / produsen
b) Tingkat trofik kedua / konsumen
f. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan dimakan.
Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu tersebut.
g. Jawaban pertanyaan
1. Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem perairan adalah ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular, katak, dan bakteri dapat hidup di ekosistem darat maupun perairan
2. Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem darat. Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem.Contoh : hutan, sawah, kebun.
Laporan Praktikum IPA Modul 2 B.2. 1
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINKUNGAN
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Aillium cepa)
1. Percobaan 1 :
a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.
b. Alat dan bahan
1. Neraca analitik 1 buah
2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label
8. Air/ledeng/air PDAM
9. Bawang merah 14 siung
10. Deterjen serbuk 1 gram.
c. Cara kerja
1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol ; air ledeng/PDAM
2. Cara menyediakan larutan
1) Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label 100%
2) Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri label 50%
3) Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%
4) Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri label 12,50%
5) Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri label 6,25%
6) Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri tabel 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap tersisa
4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Tiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga menyentuh larutan deterjen.
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas tabung kotrol
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah hingga penuh
8. Setelah 72 jam, angkatbawang merahlalu hitung oanjang akarnya. Rata-ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil pengamatan.
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.
10. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.
d. Hasil Pengamatan
Tabel 2.9.
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)
1 Kontrol 4 0
2 3,1 % 3 25
3 6,25 % 2 50
4 12,5 % 1 75
5 25 % 0 100
6 50 % 0 100
7 100 % 0 100
Rumus :
IG = Rata-rata akar kontrol – Rata-rata akar konsentrasi X 100 %
Rata-rata akar control
Hambatan
Pertumbuhan
( % )
Konsentrasi
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah
e. Pembahasan
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan pencemaran.
Dewvinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.
f. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpilkan bahwa hasil usaha manusia dengan contoh deterjen mempunyai dampak negative terhadap organisme/makhluk hidup lain yaitu ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat tidak hidupnya makhluk hidup tersebut.
g. Jawaban Pertanyaan
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar bawang merah adalah 50 %.
0 komentar:
Posting Komentar