Ciri-ciri Umum Makhluk Hidup
a. Tujuan
Mengamati cirri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal
b. Alat
dan Bahan
1)
Alat-alat tulis
2) Tabel
pengamatan
3) Alam
sekitar
c. Cara
Kerja
1) Siapkan
alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan
2) Pergi
ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal, seperti kebun, sawah, hutan,
atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal anda
3) Menentukan
10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
4)
Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan
5)
Mengamati cirri-ciri setiap makhluk hidup
6)
Membubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri yang diamati, pada tabel
d. Data
Hasil Pengamatan
Tabel 1.1.
Hasil Pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
No
|
Nama Makhluk Hidup
|
Ciri-ciri Makhluk
Hidup *)
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Putri malu
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
2
|
Pohon mangga
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
3
|
Pohon belimbing
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
Kacang tanah
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
5
|
Sapi
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
6
|
Kambing
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
7
|
Ayam
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
8
|
Ikan
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
9
|
Burung
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
10
|
Kucing
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
*) Keterangan :
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernapas;
3. perlu makan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang
e. Pembahasan
Ø Tumbuhan maupun
hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
Ø Tumbuhan
melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas. Tumbuhan
yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur berbunga
kupu-kupu menjelang senja hari.
Ø Semua tumbuhan
melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak lainnya yaitu gerak
reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun karena cahaya
mengikuti/mengarah ke matahari.
Ø Gerak pada
hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di tempat maupun
gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan
tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal)
Ø Hewan dan
tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen masuk melalui
stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ khusus), sedangkan oksigen
masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.
Ø Hewan dan
tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan
prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan
memakan bentuk yang sudah jadi.
Ø Hewan dan
tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan besar
maupun beratnya.
f. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan
berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan
maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan
bernafas.
g. Jawaban
Pertanyaan
1)
Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan yaitu
gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu),
gerak nasti (gerak sebagian tubuh, tidak ditentukan arah datangnya rangsang),
gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, dipengaruhi arang datangnya rangsang)
2)
Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan
berkembang
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan:
Tumbuhan :
-
reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau bergerak
sebagian tubuh
-
tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas secara
pasif
-
menyusun zat-zat makanan sendiri
-
tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu. Bentuk
tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu.
Hewan :
-
memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif
-
Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah tempat
-
Makan makhluk hidup lain
-
Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada semua bagian tubuh.
Jumlah bagian tubuh tertentu/pasti.
2. Gerak
pada Tumbuhan
a. Tujuan
1)
Mengamati gerak seismonasti
2)
Mengamati gerak niktinasti
3)
Mengamati gerak geotropisme negative pada tumbuhan
b. Alat
dan Bahan
1)
Seismonasti dan Niktinasti
a) Tanaman
putrid dalam pot 1 buah
b) Kotak
dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
c) Stop
watch 1 buah
d) Alat-alat
tulis dan penggaris
2)
Geotropisme
a) Pot
berukuran kecil 1 buah
b) Tanah
yang subur secukupnya
c) Biji
kacang merah secukupnya
d) Air
secukupnya
c. Cara
Kerja
1) Seismonasti
dan Niktinasti
a)
Seismonasti
(1)
Sediakan alat dan bahan yang diperlukan
(2) Pot
putri malu sebaiknya disediakan beberapa hari sebelumnya agar ketika percobaan
dalam keadaan segar. Caranya dengan mencari tanaman putri malu dan memindahkan
dengan tanpa mengganggu akarnya (mengikutkan bagian tanahnya)
(3)
Letakkan pot putrid malu di meja, selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga
sentuhan kasar pada bagian daun dengan menggunakan penggaris
(4)
Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disediakan)
b)
Niktinasti
(1)
Sediakan dua buah pot putri malu
(2)
Berilah tanda A pada pot petama dan B pada pot kedua
(3)
Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka
(4)
Simpanlah pot B di atas meja dan tutup dengan kotak karton atau kardus yang
kedap cahaya (jangan menyentuhnya)
(5)
Biarkan pot B tertutup ½ jam
(6)
Bukalah dengan hati-hati dan jangan sampai menyentuh tanaman
(7) Amati
yang terjadi pada daun putri malu dan bandingkan dengan pot A
(8)
Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disediakan)
2) Geotropisme
(1)
Sediakan dua pot kecil untuk tanaman kacang merah. Tanamlah 3 biji kacang merah
pada setiap pot 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan pot ini
sebaiknya di tempat terang dan terbuka agar tanaman kacang merah tumbuh dengan
tegak.
(2) Beri
label A untuk pot satu dan label B untuk pot lainnya.
(3)
Letakkan pot A dalam keadaan Norman (vertical), dan pot B dalam keadaan tidur
(horizontal)
(4)
Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu
(5)
Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disiapkan)
d. Data
Hasil Pengamatan
1)
Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan
Seismonasti
No
|
Jenis sentuhan pada
putri malu
|
Reaksi daun putri
malu
|
Keterangan
|
1
|
Halus
|
Daun menutup perlahan
|
Waktu cukup lama
|
2
|
Sedang
|
Seluruh daun menutup
|
Waktu agak cepat
|
3
|
Kasar
|
Seluruh daun dan tangkai menutup
|
Waktunya cepat
|
Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan
Niktinasti
No
|
Pot putri malu
|
Reaksi putri malu
|
|
Mula-mula
|
½ jam kemudian
|
||
1
|
Disimpan di tempat terang
|
Membuka
|
Tetap membuka
|
2
|
Ditutup dengan penutup yang kedap cahaya
|
Membuka
|
Menutup
|
2)
Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil Pengamatan
geotropisme negative
Jenis pot
|
Pengamatan hari ke hari
|
Keterangan
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
||
A
|
|
|
|
|
|
|
|
Batang tumbuh tegak
|
B
|
|
|
|
|
|
|
Batang membelok ke
atas menuju cahaya matahari
|
e. Pembahasan
-
Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini
terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
-
Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan
tekanan turgor di dalam persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu
di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang
diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang
berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup.
Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur
pada tumbuhan putri malu.
-
Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal
menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang
membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari.
Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
f. Kesimpulan
-
Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat.
Sentuhan kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
-
Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat
terang, daunnya tetap membuka.
-
Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri
dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya
dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
-
Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok ke
atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negative.
g. Jawaban
Pertanyaan
1)
Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari
terbit.
2)
Pada percobaan di atas,
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3)
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena
arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang
terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsang cahaya.
3. Respirasi pada Tumbuhan
a. Tujuan
1)
Membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen (O2)
2)
Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2)
b. Alat
dan Bahan
1) Untuk
membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen (O2)
a) Botol
kecil 3 buah
b) Sedotan
air kemasan gelas 3 buah
c)
Plastisin secukupnya
d) Vaselin
secukupnya
e) Kapur
sirih secukupnya
f)
Kapas secukupnya
g) Kacang
merah/ kacang hijau yang berkecambah secukupnya
h) Kecoa
atau belalang 1 ekor
i)
Pipet tetes 1 buah
j)
Air yang diberi pewarna merah secukupnya
2) Untuk
membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2)
a) Kapur
tohor atau kapur sirih secukupnya
b) Air
suling, bila tidak ada bias digunakan air tawar secukupnya
c) Botol
selai / botol mulut lebar 3 buah
d) Plastisin
secukupnya
e) Sedotan
limun 6 buah
f)
Spidol 1 buah
g) Selang
plastic kecil 1 meter
h) Kertas
saring (jika perlu) 2 lembar
i)
Corong plastic ukuran kecil 1 buah
c. Cara
Kerja
1)
Respirasi memerlukan oksigen (O2)
a)
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b)
Masukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya masukkan kapas secukupnya
c)
Masukkan kacang merah / kecambah yang sedang berkecambah ke dalam botol yang
telah diberialat kapas pada langkah (b)
d)
Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin,
kira-kira dapat menutup mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air
kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup
mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam
botol
e)
Rapikan ploastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat
dan rapi
f)
Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan air
kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang dapat menghambat jalannya
percobaan
g)
Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan spidol,
kemudian letakkan secara horizontal
h)
Lakukan langkah a-g dengan cara yang sama, namun kecambah diganti dengan kecoa
atau belalang dan diberi label B
i)
Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai control)
dan diberi label C
j)
Dalam waktu yang hamper bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes tetesilah
ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi
warna merah
k)
Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang 5 menit
selama 5 kali pengamatan
l)
Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disiapkan)
2)
Respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2)
a)
Membuat air kapur jenuh
(1) Larutkan
kapur tohor atau kapur sirih ke dalam 250 ml hingga jenuh (sebagian ada yang
tidak melarut)
(2)
Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang jernih
(3)
Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastic kecil, hati-hati agar endapan
kapur tidak ikut tersedot
(4) Bila
anda ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot dan air menjadi keruh. Bila
hal ini terjadi lakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring yang
diletakkan pada corong plastic, hingga diperoleh air kapur yang benar-benar
jernih
b)
Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai A,B, dan C dengan ukuran yang sama,
lebih kurang 50 ml
c)
Pasanglah perangkat percobaan lainnya yaitu sedotan limun dan plastisin.
d)
Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), gunakan untuk bernafas.
Selanjutnya hembuskan nafas anda pada botol B melalui sedotan limun 1
e)
Lakukan langkah (4) berkali-kali hingga air kapur di botol B menjadi keruh
f)
Amati kedudukan air berwrna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer
g)
Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table pengamatan)
d. Data
Hasil Pengamatan
1)
Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Tabel 1.5.
Hasil pengamatan
respirasi memerlukan udara (oksigen)
Respirometer
|
Keadaan air berwarna
pada respirometer, 5 menit
|
||||
Pertama
|
Kedua
|
Ketiga
|
Keempat
|
Kelima
|
|
A
|
1,5 cm
|
2,6 cm
|
5 cm
|
6 cm
|
7,1 cm
|
B
|
2 cm
|
4,2 cm
|
6,5 cm
|
8 cm
|
8,5 cm
|
C
|
tetap
|
tetap
|
tetap
|
tetap
|
tetap
|
2)
Respirasi menghasilkan karbon dioksida
Tabel 1.6.
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbon
dioksida
Botol percobaan
|
Kondisi mula-mula
|
Kondisi akhir
percobaan
|
A
|
Jernih
|
Jernih
|
B
|
Jernih
|
Keruh
|
C
|
jernih
|
jernih
|
e. Pembahasan
1. Reaksi
respirasi memerlukan udara (oksigen)
-
pada respirometer A terdapat kecambah yang memerlukan proses respirasi. Udara
tidak dapat berjalan cepat karena ukuran tumbuhan masih kecil (kecambah)
-
pada respirometer B, belalang memerlukan udara untuk respirasi. Oksigen yang
masuk berjalan dengan cepat karena belalang memerlukan oksigen lebih banyak
daripada kecambah.
-
Pada respirator C, tidak terjadi jalannya air warna karena tidak terdapat
makhluk hidup di dalamnya. Hal ini membuktikan tidak ada respirasi.
2. Respirasi
menghasilkan karbon dioksida (Co2)
3 botol yang diberi label A, B, dan C berisi endapan air kapur sirih
mula-mula dalam keadaan jernih. Ketiga botol diberi sedotan limun (1) dan (2)
dengan posisi yang berbeda seperti pada gambar :
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
|
|
|
Semua
botol ditutup dengan plastisin
Dengan menghirup udara dari botol A menggunakan sedotan limun (1) dan
dihembuskan pada botol B melalui sedotan limun (1) secara berulang-ulang
menghasilkan :
-
botol B yang semula airnya jernih berubah keruh karena mendapat Co2
-
botol A airnya tetap jernih karena tidak mendapat Co2 tetapi melepaskan O2
peristiwa di atas membuktikan bahwa respirasi Co2 yang bereaksi dengan air
kapur sirih dari jernih berubah menjadi keruh.
f. Kesimpulan
-
Respirasi pada makhluk hidup memerlukan oksigen
Pada hewan respirasi terjadi lebih cepat dan aktif, sedangkan pada tumbuhan
respirasi terjadi lambat dan pasif
-
Hasil respirasi dari makhluk hidup adalah Co2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan air kapur sirih yang dihembuskan
nafas berubah dari jernih menjadi keruh.
g. Jawaban
Pertanyaan
1)
Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengidentifikasi bahwa dalam respirasi benar-benar memerlukan oksigen.
2)
Pergerakan tetesan pewarna pada respirometer
a.
tetesan pewarna (eosin) berjalan pelan karena makhluk hidup (kecambah)
respirasinya lamban. Kecambah lebih sedikit memerlukan Co2.
b.
tetesan pewarna (eosin) pada respirometer B berjalan lebih cepat karena
belalang memerlukan O2 lebih banyak dalam respirasi.
c.
Pada respirometer C tetesan pewarna (eosin) tidak berjalan karena dalam respirometer
tidak terdapat makhluk hidup jadi tidak ada respirasi.
3)
Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida. Air kapur sirih
yang paling keruh pada botol B. Hal ini disebabkan respirasi menghasilkan Co2
yang ditandai keruhnya air setelah diberi hembusan nafas.
LAPORAN PRAKTIKUM IPA 2. SIMBIOSIS
1. Simbiosis Parasitisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
b. Alat dan Bahan
1)
Alat-alat tulis
2) Lembar
pengamatan
3)
Lingkungan sekitar
c. Cara Kerja
1) Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan
2)
Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (kebun/hutan)
3) Cobalah
identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dan tumbuhan,
antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan
setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5)
Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Cobalah
analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan diuntungkan
7) Jenis
keuntungan dan kerugian apa yang terjadi dalam simbiosis tersebut?
8)
Tuangkan hasilnya untuk melengkapi table.
d. Data Hasil Pengamatan
Tabel 1.7.
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
No
|
Jenis hubungan
parasitisme
|
Pihak yang dirugikan
|
Pihak yang
diuntungkan
|
||
Jenis makhluk hidup
|
Jenis kerugian
|
Jenis makhluk hidup
|
Jenis keuntungan
|
||
0
|
Nyamuk pada manusia
|
Manusia
|
Gatal dan penyakit kulit
|
Nyamuk
|
Menghisap darah
|
1
|
Lalat pada sapi
|
Sapi
|
Gatal dan penyakit kulit
|
Lalat
|
Menghisap darah
|
2
|
Benalu pada pohon mangga
|
Pohon mangga
|
Makanan berkurang
|
Benalu
|
Menyerap makanan
|
3
|
Kutu pada anjing
|
Anjing
|
Terhisap darahnya dan gatal
|
Kutu anjing
|
Menghisap darah anjing
|
4
|
Tali putri pada pohon tetehan
|
Pohon tetehan
|
Menghambat pertumbuhan
|
Tali putrid
|
Mendapat makanan
|
5
|
Cacing kremi pada manusia
|
Manusia
|
Sakit perut dan gatal anus
|
Cacing kremi
|
Menyerap makanan
|
e. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang
hanya menguntungka sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
-
Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia
dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang
berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk
cikungunya.
-
Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi
merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
-
Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain dirugikan,
anjing juga akan merasa gatal.
-
Putrid malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar) menyerap
bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon tetehan itu akan
terhambat.
-
Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang
telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.
f. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak
untung dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan
membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati
karena kekurangan sumber makanan.
g. Jawaban Pertanyaan
1)
Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena
kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing
dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit)
2)
Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya
hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan
penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat
mengakibatkan kematian.. nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada
manusia.
2. Simbiosis Komensalisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
b. Alat dan Bahan
1)
Alat-alat tulis
2) Lembar
pengamatan
3)
Lingkungan sekitar
c. Cara Kerja
1) Siapkan
alat dan bahan
2)
Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (hutan / kebun)
3) Cobalah
identifikasi beberapa simbiosis komenlisme yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan
setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
5)
Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Cobalah
analisis makhluk mana yang diuntungkan dan makhluk mana yang tidak diuntungkan
dan tidak dirugikan
7) Jenis
keuntungan apa yang diperolehnya
8)
Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table
d. Data Hasil Pengamatan
Tabel 1.8.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
No
|
Jenis hubungan
simbiosis
|
Pihak yang
diuntungkan
|
Jenis makhluk hidup
yang tidak untung dan tidak rugi
|
|
Jenis makhluk hidup
|
Jenis keuntungan
|
|||
1
|
Tumbuhan paku dan pohon jati
|
Tumbuhan paku
|
Mendapat tempat hidup
|
Pohon jati
|
2
|
Anggrek dan pohon mangga
|
anggrek
|
Mendapat tempat hidup
|
Pohon mangga
|
3
|
Ikan remora dan ikan hiu
|
Ikan remora
|
Terhindar dari bahaya musuh dan mendapat sisa-sisa makanan
|
Ikan hiu
|
e. Pembahasan
-
Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan dari
inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
-
Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap
makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri.
-
Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar
ikan hiu agar terhindar dari bahaya
musuh dan bias mendapatkan makanan sisa ikan hiu tanpa mengganggu ikan hiu.
f. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
g. Jawaban Pertanyaan
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan
pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon
mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya
produktivitas buah mangga.
3. Simbiosis Mutualisme
a. Tujuan
Menganalisis simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar
b. Alat dan Bahan
1)
Alat-alat tulis
2) Lembar
pengamatan
3)
Lingkungan sekitar
c. Cara Kerja
1) Siapkan
alat dan bahan
2)
Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (hutan / kebun)
3) Cobalah
identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan
setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5)
Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Jenis
keuntungan apa yang diperoleh setiap spesies anggota simbiosis tersebut
7)
Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table
d. Data Hasil Pengamatan
Tabel 1.9.
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
No
|
Jenis hubungan
mutualisme
|
Pihak I yang
diuntungkan
|
Pihak II yang
diuntungkan
|
||
Jenis makhluk hidup
|
Jenis keuntungan
|
Jenis makhluk hidup
|
Jenis keuntungan
|
||
0
|
Kupu-kupu dengan bunga
|
Kupu-kupu
|
Menghisap madu
|
bunga
|
Terbantu proses penyerbukannya
|
1
|
Ular sawah dengan petani
|
Ular sawah
|
Makan tikus sawah
|
petani
|
Hama tikus berkurang
|
2
|
Bakteri Rhizobium – akar tanaman polong
|
Rhizobium
|
Mendapat habitat pada akar tanaman
|
Akar tanaman polong
|
Mendapat nitrogen dari bakteri
|
3
|
Burung jalak dan kerbau
|
Burung jalak
|
Kenyang makan kutu
|
Kerbau
|
Bebas dari kutu
|
e. Pembahasan
-
Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam penyerbukan
sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya sama-sama
diuntungkan.
-
Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa
tikus-tikus tersebut yang merusak dan makan padi.
-
Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar tanaman
polongan, sedangkan tanaman polonganmendapat keuntungan berupa nitrogen yang didapat
dari bakteri Rhizobium. Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak dapat mengambil
nitrogen dari udara bebas.
-
Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau,
sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya berkurang.
f. Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan
saling menguntungkan.
g. Jawaban Pertanyaan
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
1.
Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin
K yang penting dalam proses pembekuan darah.
2.
Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan
zat antibiotik
0 komentar:
Posting Komentar