Yusuf Jabung
Home » » BEGINILAH KRONOLOGI PERISTIWA PEMECATAN YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM KEPALA SEKOLAH SDN 2 NEGARA BATIN TERHADAP 3 TENAGA GURU HONORER

BEGINILAH KRONOLOGI PERISTIWA PEMECATAN YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM KEPALA SEKOLAH SDN 2 NEGARA BATIN TERHADAP 3 TENAGA GURU HONORER

Negara Batin, Rabu 13 Juli 2016, ternyata merupakan hari terakhir mengajar bagi ke 3 guru honorer masing-masing; Revi Heriyanto, S.Pd.I (12 Tahun Pengabdian) Erni Septikawati, S.Pd.I(11 Tahun Pengabdian) dan Sri Karnain, S.Pd.I (1 Tahun Pengabdian) di SDN 2 Negara Batin Kec. Jabung Lampung Timur. Pada forum rapat dewan guru yang dihadiri oleh semua staf pengajar dan kepala sekolah telah diputuskan bahwa ketiga orang yang bersangkutan bukan lagi pengajar di sd tersebut.

Adapun alasan pemberhentian yang dilakukan oleh Kepala Sekolah yaitu Bapak Slamet,S.Pd, yaitu karena 2 alasan; Pertama, untuk SK pembagian tugas guru di SDN 2 Negara Batin pada tahun ajaran baru 2016/2017 dibuat berdasarkan atas siapa yang telah membuat surat pernyataan bagi tenaga honorer yang sebelumnya telah disampaikan, yang mana dalam hal ini ketiga guru yang bersangkutan tidak melaksanakannya. Kedua, SK pengangkatan pegawai guru honorer yang dikeluarkan oleh kepala sekolah itu berlaku hanya 1 tahun. Jika setelah satu tahun dianggap masih dibutuhkan maka akan diperpanjang, namun jika kepala sekolah merasa tidak lagi membutuhkannya maka tidak akan diperpanjang dan artinya guru yang bersangkutan otomatis diberhentikan.


Namun alasan pemecatan yang dilakukan oleh pihak kepala sekolah terhadap ketiga guru tersebut dinilai oleh beberapa pihak terlalu mengada-ada serta semena-mena dan arogan. Bahkan ada dugaan kuat alasan pemecatan yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah terhadap ketiga guru tersebut merupakan buntut dari kisruh dan permasalahan yang terjadi sebelumnya yang melibatkan Kepala Sekolah dan Ketiga guru honorer tersebut. Beberapa bulan sebelumnya memang telah terjadi “kegaduhan” di SDN 2 Negara Batin yang diawali dari ketiga guru honorer tersebut menanyakan dan meminta kepada pihak kepala sekolah untuk memberikan penjelasan terkait dengan alokasi serta laporan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang selama ini dinilai tidak pernah ada keterbukaan atau laporan resmi kepada dewan guru, komite ataupun wali murid. Karena berdasarkan Petunjuk dan Teknis dari MENDIKBUD tentang dana BOS, maka pengelolaannya harus bersifat terbuka. Namun kepala sekolah ternyata tidak merespon apa yang menjadi tuntutan oleh ketiga guru tersebut, bahkan ddidalam beberapa kali rapat internal sekolah, pihak kepala sekolah tetap bersikukuh dan berkeyakinan bahwa untuk pengelolaan dana BOS itu bersifat rahasia dan tidak bisa dipublikasi serta hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu saja. Sebagai tambahan informasi dana BOS terhitung sejak tahun 2015 ditetapkan besarannya untuk SD: 800.000/siswa/tahun. Dan untuk SDN 2 Negara Batin siswanya berjumlah sekitar 400 siswa.

Tidak berhenti sampai disitu, untuk meminta kejelasan lebih lanjut oleh pihak guru permasalahan ini dilaporkan kepada Dewan Komite Sekolah dalam hal ini diwakili oleh ketua komite yaitu bapak Mk. Niti Karim, SE. Namun setelah dikonfirmasikan kepada ketua komite, beliau bahkan menyatakan tidak tahu dan tidak pernah merasa dilibatkan baik dalam Tim Manajemen BOS sekolah, Penyusunan Rap maupun dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban BOS SDN 2 Negara Batin. Berarti ada indikasi bahwa selama ini kepala sekolah telah melakukan PEMALSUAN tanda tangan Komite Sekolah, karena berdasarkan buku pedoman dari MENDIKBUD ada beberapa formulir laporan yang didalamnya harus tercantum tanda tangan dari Ketua Komite. Adapun bukti-bukti lain yang menguatkan adanya indikasi penyelewengan dana BOS ialah berdasarkan daftar laporan pembelian barang-barang inventaris sekolah yang banyak didalamnya memuat laporan-laporan fiktif. Ditambah dengan keadaan riil diapangan yang sangat memprihatinkan seperti perawatan sekolah yang tidak terjaga, tidak tersedianya buku-buku paket mata pelajaran yang menunjang sehingga anak-anak kesulitan dalam belajar.

Berbagai macam upaya mediasi antara Kepala Sekolah, Komite dan Guru telah beberapa kali dilakukan namun semuanya mengalami kebuntuan. Dan sekarang akhirnya ketiga guru tersebut telah memetik “Buah” hasil dari apa yang mereka tanam.

Alangkah Lucunya Negeri Ini by Dedi Mizwar

Dan inilah Indonesiaku, Tanah Air Beta,,,,
Kebenaran yang disingkirkan                                                                         
Kejujuran berhias penghinaan
Kebohongan berwajah kasih sayang
Kedustaan berhias keluguan


Heeemmz kok jadi sok puitis gini, begitulah,,, sekarang tinggal menunggu waktu yang akan menentukan siapa pihak yang benar. Kepada public pembaca silahkan menilai sendiri, berbuatlah jangan menjadi setan bisu, disana mungkin ada anak-anak kalian, putra-putri kalian, adik-adik kalian, sepupu, keponakan, dan saudara-saudara kalian. Sekali lagi Dunia Pendidikan kita sedang di uji, mungkinkah kita hanya akan jadi penonton? Ini lembaga pendidikan, yang kita harapkan dapat mencetak generasi-generasi harapan penerus bangsa, jika mesin pencetaknya saja sudah rusak maka mau seperti apa hasil cetakannya nanti. Sekian………..

Sumber :  kuttabku.blogspot.co.id

6 komentar:

Yasin PN Jaya Kusuma mengatakan...

Anehnya Birokrasi Negeriku ini, Qulil haq lau kana murron..Bravo shob..

Yasin PN Jaya Kusuma mengatakan...

Bravo bro...angkat aja..

Yasin PN Jaya Kusuma mengatakan...

Bravo bro...angkat aja...

Ahidmuja Blog mengatakan...

Dana Bos Memang sering di salah gunakan oleh Oknum kepsek.

Sudah menjadi rahasia Umum lah..

Unknown mengatakan...

Sdh sdh menjadi lagu lama..dana BOS dijadikan ajang memperkaya diri oknum kepsek atau oknum yayasan swasta..apalagi banyaknya data2 fiktif penggunaan dana yg direkayasa....tggl tunggu tuanya aja itu si oknum kepsek..sakit apa yg akan tanggung pd pensiun nanti..strokekah????

Unknown mengatakan...

Sdh sdh menjadi lagu lama..dana BOS dijadikan ajang memperkaya diri oknum kepsek atau oknum yayasan swasta..apalagi banyaknya data2 fiktif penggunaan dana yg direkayasa....tggl tunggu tuanya aja itu si oknum kepsek..sakit apa yg akan tanggung pd pensiun nanti..strokekah????

Diberdayakan oleh Blogger.