Yusuf Jabung
Home » » GURU SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

GURU SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Filosofi Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara dan Pengambilan Keputusan

Filosofi Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara sampai saat ini masih dikenal yaitu Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani.

 


Makna Ing Ngarsa Sung Tulada adalah di depan mampu  memberi teladan. Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan sebaiknya penuh analisis dan berbagai pertimbangan.  Hal ini disebabkan keputusan yang dibuatnya akan menjadi contoh bagi peserta didik baik di kelas maupun di sekolah.

 

Makna Ing Madya Mangun Karsa di tengah membangun karsa atau kemauan atau semangat. Maksudnya keputusan yang diambil seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran hendaknya bisa mempertimbangkan dan memberikan karsa, kemauan dan semangat bagi murid-muridnya.

 

Makna Tut Wuri Handayani yaitu dari belakang mendukung. Intinya adalah dari belakang keputusan yang diambil seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran hendaknya mampu memberikan dukungan fisik dan dukungan moral kepada murid-murid di sekolahnya.

 

Pengaruh nilai-nilai dan prinsip pengambilan keputusan

Nilai-nilai yang ada dalam diri guru tentu saja berpengaruh pada prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang akan  diambil. Ketika seorang guru sudah kehilangan idealisme akan mengutamakan kepentingan pribadi atau seorang guru sudah tidak lagi menerapkan nilai kejujuran dalam kesehariannya maka dalam pengambilan keputusan bukan tidak mungkin sebagai pemimpin pembelajaran guru lebih mengutamakan kepentingan pribadinya daripada tanggung jawabnya sebagai seorang guru.

 

Namun jika seorang guru tetap memegang teguh nilai kejujuran, keyakinan kepada agamanya yang dianut, bahwa semua keputusan yang akan diambil akan dipertanggungjawabkan kelak di hari akhir maka ketika pengambilan keputusan pemimpin pembelajaran guru tetap akan berpegang teguh kepada keyakinannya karena ia tahu semua keputusan itu akan dipertanggung jawabkan di akhirat nanti.

 

Sesi coaching dengan pendamping dan pengambilan keputusan

Pendampingan yang diberikan pendamping saat sesi coaching tentu saja sangat membantu guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan. Pada sesi coaching guru sebagai caochi mampu mengeksplor berbagai solusi optimal serta mengembangkan potensi yang dimilikinya. Tentunya hal ini akan berimbas menghasilkan keputusan yang berpihak pada murid dengan tetap mengoptimalkan potensi yang ada pada peserta didik.

 

Pembahasan kasus moral atau etika

Pembahasan study kasus yang focus pada moral atau etika sebelum mengetahui tentang paradigma dilemma, prinsip resolusi dan sembilan langkah pengambilan keputusan, pembahasan kasus lebih ditekankan kepada nilai-nilai yang dianut pendidik dengan pertimbangan lingkungan yang ada. Selain itu pembahasan juga hanya berdasar pada intuisi dan keyakinan yang dianut.

 

Pengambilan keputusan yang tepat

Pengambilan keputusan yang tepat dilakukan dengan cara ;

1.       Melihat paradigma, apakah berupa paradigma ;

a.       Individu vs masyarakat,

b.      Rasa keadilan vs rasa kasihan,

c.       Kebenaran vs kesetiaan, atau

d.      Jangka pendek vs jangka panjang.

2.       Prinsip resolusi, apakah prinsip ;

a.       Berpikir berbasis hasil akhir,

b.      Berpikir berbasis peraturan, atau

c.       Berpikir berbasis rasa peduli.

3.       Sembilan langkah pengambilan keputusan, terdiri dari ;

a.       Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

b.       Menentukan siapa yang terlibat

c.        Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan

d.       Pengujian benar atau salah, yang terdiri dari ;

1)      Uji legal

2)      Uji regulasi/profesionalitas

3)      Uji intuisi

4)      Uji halaman depan Koran

5)      Uji panutan atau tokoh idola

e.        Pengujian paradigm benar vs benar

f.        Melakukan prinsip resolusi

g.        Investigasi trilemma

h.       Buat keputusan

i.         Lihat lagi keputusan dan refleksikan

 

Kesulitan pengambilan keputusan kasus dilema etika

Kesulitan-kesulitan yang ada di lingkungan ketika pengambilan keputusan kasus dilemma etika antara lain ;

1.      Nilai budaya dan masyarakat di lingkungan

2.      Paradigma berpikir serta memilih skala prioritas karena dalam dilema etika, semua adalah benar.

 

Pengambilan keputusan yang tepat

Pengambilan keputusan yang tepat tentu saja berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif dan nyaman. Hal ini akan berimbas pada merdeka belajar ketika murid mampu memilah dan memilih hal yang baik dalam meningkatkan bakat dan potensi yang ada dalam dirinya.

 

Guru sebagai pemimpin pembelajaran

Keputusan yang diambil guru sebagai pemimpin dalam pembelajaran akan mempengaruhi kehidupan dan masa depan muridnya. Di kelas guru mengajarkan murid berhitung itu memang hebat, tapi mengajarkan anak mengerti apa yang berharga dan utama adalah yang terbaik. Mengajarkan berhitung memang membutuhkan waktu, tapi mengajarkan  anak mengerti yang utama dan berharga membutuhkan keteladanan, proses dan pembiasaan yang lama dan akan menjadi budaya.

 

Kesimpulan

Guru sebagai pengambil keputusan mempunyai peran sentral dalam mengajar dan mendidik anak terutama dari budi pekertinya. Budaya positif yang tumbuh di sekolah dan kompetensi sosial emosional yang matang tentu saja mendukung guru dalam mengambil keputusan di sekolah. Ditambah dengan penerapan pembelajaran terintegrasi diferensiasi membuat guru bisa mengoptimalkan kemampuan murid melalui proses coaching yang tepat.

 

Simak presentasinya pada : https://youtu.be/c5kQu6p4Khw


0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.