MODUL 1
Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
Kegiatan Belajar 1
Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap
A. Apakah
yang dimaksud dengan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)?
PKR adalah satu bentuk pembelajaran yang
mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam
saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda.
B. Mengapa
PKR diperlukan ?
1.
Alasan Geografis
2.
Alasan Demografis
3.
Kurang Guru
4.
Terbatasnya Ruang Kelas
5.
Adanya Guru yang Tidak Hadir
6.
Alasan lainnya
a.
Menghadapi murid yang tingkat kemampuan dan
kemajuan belajar yang berbeda.
b.
Perbedaan kemampuan dan kemajuan belajar
diantara murid pada tingkat kelas yang sama.
C. Apa
tujuan, fungsi, dan manfaat PKR ?
Tujuan, fungsi, dan manfaat PKR dapat dikaji
dari berbagai aspek berikut :
1.
Quantity dan Equity
PKR memungkinkan kita untuk memenuhi asas
quantity (jumlah) dan equity (pemerataan), yaitu dengan mengoptimallkan sumber
daya yang ada.
2.
Ekonomis
3.
Pedagogis
4.
Keamanan
D. Prinsip
apakah yang mendasari PKR ?
Prinsip – prinsip secara umum, yaitu :
-
Perbedaan kemampuan individual murid yang harus
diperhatikan guru
-
Membangkitkan motivasi belajar murid
-
Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga
guru harus berusaha mengaktifkan murid.
Prinsip – prinsip khususnya, yaitu :
-
Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan yang secara serempak atau bersamaan
harus bermutu dan bermakna, artinya kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang
sesuai dengan tuntutan kurikulum/kebutuhan murid dan dikelola secara benar.
-
Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
-
Kontak Psikologis Guru dan Murid yang
Berkelanjutan
-
Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara
Efisien
Kegiatan Belajar 2
Gambaran PKR yang Ideal dan Praktik yang
Terjadi di Lapangan
A.
Bagaimanakah praktik mengajar
kelas rangkap saat ini ?
Praktik PKR di lapangan masih banyak yang
menyimpang dari gambaran PKR yang ideal. Pembelajaran lebih banyak berlangsung
secara bergilir sehingga banyak waktu yang terbuang. Pemanfaatan sumber belum
maksimal, supervisi guru terhadap belajar murid masih kurang. Sebagai akibat
dari semuanya ini kadar WKA (Waktu Keaktifan Akademik) menjadi rendah,
pembelajaran membosankan, dan tentu saja hasil belajar tidak sesuai dengan
harapan.
B.
Gambaran PKR yang ideal (yang
diinginkan)
PKR yang ideal, yang secara terencana
menerapkan prinsip –prinsip PKR akan menyebabkan belajar menjadi kreatif
memanfaatkan sumber belajar, murid aktif, iklim kelas ceria, menyenangkan
sehingga muncul kerja sama dan persaingan yang sehat antar murid. Pembelajaran
yang seperti ini jelas meningkatkan kadar WKA sehingga hasil belajar juga
meningkat.
Guru PKR yang ideal harus mampu berperan
sebagai administrator, perancang kurikulum, pembawa pembaruan , dan penasihat,
di samping profesional serta kreatif.
MODUL 2
Model Pengelolaan dan Pembelajaran Kelas Rangkap
Kegiatan belajar 1
Prinsip dan Model Pengelolaan PKR
Ciri-ciri utama PKR, yaitu:
1. Seorang guru
2. Menghadapi dua kelas atau
lebih
3. Satu kelas dengan dua atau
beberapa kelompok siswa yang berbeda kemampuan.
4. Untuk membimbing belajar
dalam satu mata pelajaran atau lebih.
5. Beberapa topik yang berbeda
dalam satu mata pelajaran.
6. Dalam satu atau lebih dari
satu ruangan.
7. Pada jam pelajaran yang
bersamaan.
Proses pembelajaran yang baik adalah proses
pembelajaran yang efektif yang menurut Karweit (1987) ditandai oleh 3 hal
sebagai berikut:
1. Sebagian terbesar dari waktu
yang tersedia benar-benar digunakan untuk belajar siswa
2. Kualitas pembelajaran guru
sangat memadai
3. Sebagian terbesar atau
seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar
Model-model PKR :
1. Model Utama : PKR Murni : PKR
221
2 kelas, 2 mata pelajaran, 1 ruangan
2. Model Alternatif : PKR
Modifikasi : PKR 222
2 kelas, 2 mata pelajaran, 2 ruangan
3. Model PKR 333
3 kelas, 3 mata pelajaran, 3 ruangan
Kegiatan Belajar 2
Prinsip Didaktik - Metodik dan Prosedur Dasar
PKR
1. Bagaimana Mengawali dan
Mengakhiri Pelajaran
a. Mengawali pelajaran
1) Menarik perhatian siswa
-
Memperlihatkan benda, alat, dan gambar yang
berhubungan dengan materi
-
Memberikan aba-aba perhatian dan ucapan salam
pembuka
-
Membunyikan sesuatu, misalnya peluit
2) Menimbulkan motivasi
(ekstrinsik/instrumental dan intrinksik)
-
Kehangatan dan semangat (warmth and
enthuasiasm)
-
Rasa penasaran / ingin tahu siswa (curiosity)
-
Ide yang bertentangan (conflicting/
controversial ideas)
-
Minat siswa
3) Memberikan acuan belajar
-
Tujuan dan batas-batas tugas
-
Langkah-langkah yang akan ditempuh
-
Masalah pokok sebagai pusat perhatian
-
Pertanyaan pemicu belajar
4) Membuat kaitan atau jalinan
konseptual
-
Penyampaian pertanyaan apersepsi
-
Perangkuman materi pelajaran yang lalu dengan
maksud memetakan yang telah dipelajari siswa
b. Mengakhiri Pelajaran
1) Meninjau Kembali
2) Mengadakan evaluasi
penguasaan siswa
-
Mendemonstrasikan keterampilan siswa
-
Menerapkan ide baru pada situasi lain
-
Mengemukakan pendapat sendiri
-
Mengerjakan soal-soal tertulis
3) Memberikan tindak lanjut.
-
Memberi pekerjaan rumah
-
Merancang sesuatu
-
Mengomunikasikan sesuatu
2. Bagaimana Mendorong Belajar
Aktif dan Membiasakan Belajar Mandiri
Alasan :
a. Individu yang berinisiatif
dalam belajar dapat belajar lebih baik dari pada yang tergantung pada guru.
b. Lebih sesuai dengan
perkembangan mental individu
c. Perkembangan baru dalam
berbagai aspek pendidikan menempatkan siswa sebagai pembelajar yang aktif.
-
Membimbing diskusi kelompok kecil
-
Mengajar kelompok kecil dan perseorangan
-
Mengadakan variasi
Variasi artinya keanekaragaman. Variasi dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu:
v Variasi gaya mengajar
v Variasi media dan sumber
v Variasi pola interaksi dan
kegiatan
ü Pola Interaksi perseorangan
(Pola INPERS)
ü Pola Interaksi Pasangan (Pola
INPAS)
ü Pola Interaksi Kelompok Kecil
(Pola INKK)
ü Pola Interaksi Kelompok Besar
atau kelas tunggal (Pola INKB)
ü Pola Interaksi Klasikal atau
kelas banyak (Pola INKLAS)
3. Bagaimana Mengelola Kelas PKR
dengan Baik?
a. Menciptakan dan memelihara
situasi kelas yang optimal
Untuk dapat menciptakan
situasi kelas yang optimal, seyogyanya terampil dalam:
-
Peka terhadap hal-hal yang mengganggu jalannya
interaksi belajar mengajar
-
Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok
baik secara visual maupun verbal
-
Memberikan tugas pada siswa dengan jelas
-
Memberi teguran dengan arif dan bijaksana bila
terjadi perilaku menyimpang dari siswa
-
Memberikan penguatan verbal, gestural,
kegiatan, kedekatan, dan token sesuai dengan keperluan dan situasi secara
wajar.
b. Mengendalikan kondisi belajar
yang optimal
-
Mengubah perilaku menyimpang dapat dilakukan
dengan cara:
-
Mengajarkan dan memberi contoh perilaku yang
diinginkan
-
Memberi hukuman yang benar dan wajar terhadap
perilaku yang menyimpang
Kegiatan Belajar 3
Aneka Model Interaksi Kelas Rangkap dalam PKR
A. Proses Belajar Arahan Sendiri
(PBAS)
a. Langkah-langkah
-
Penyeleksian
-
Pemahaman
-
Penguatan Ingatan
-
Penjabaran Lanjutan
-
Pengintegrasian
-
Pemantauan
b. Saran penggunaan
B. Proses Belajar Melalui Kerja
Sama (PBMKS)
a. Olah- Pikir Sejoli (OPS)
b. Olah- Pikir Berebut (OPB)
c. Konsultasi Intra Kelompok
(KIK)
d. Tutorial Teman Sebaya (TTS)
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)
f. Diskusi Meja Bundar (DMB)
g. Tugas Diskusi Resitasi (TDR)
h. Aktivitas Tugas Tertutup
(ATTu), dan Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa)
Saran Penggunaan
Peran guru dalam model ini adalah sebagai
narasumber dan manager kelas. Misi utama model ini adalah keterampilan berpikir
kognitif dan komunikasi secara tertulis.
Bagaimana memelihara suasana belajar?
1. Memelihara disiplin kelas
untuk memungkinkan setiap siswa selalu berada dalam tugas belajarnya dan tidak
mengganggu siswa lainnya.
2. Menciptakan dan memelihara
suasana kelas yang menarik
3. Selalu sadar dan merasa
terikat oleh tujuan belajar yang telah dirumuskan dengan tepat
MODUL 3
Pengorganisasian Kelas
Kegiatan Belajar 1
Penataan Ruang Kelas
A. Penataan Ruang
1. Penataan Fisik Kelas
a. Daerah pajangan
b. Kemudahan Bergerak
c. Sinar
d. Panas dan ventilasi
e. Papan tulis
f. Bangku dan kursi
g. Meja guru
h. Sudut aktivitas
2. Pengaturan Denah Ruang Kelas
3. Mengatur Pajangan
Kegiatan Belajar 2
Pengorganisasian Murid
A. Kelompok Belajar
1. Bagaimana Cara Membentuk
Kelompok Belajar?
a. Kelompok belajar berdasarkan
persamaan kemampuan
b. Kelompok berdasarkan
kemampuan yang berbeda
c. Pengelompokan sosial
2. Bagaimana Merencanakan
Kegiatan Kelompok Belajar?
Ada lima aspek dalam
perencanaan yang harus diperhatikan (Cohen, 1986), yaitu:
a. Menentukan bagaimana cara
murid bekerja sama
b. Menentukan program pelatihan
bagi pengembangan keterampilan bekerja sama
c. Memberikan tugas yang dapat
dihasilkan oleh kelompok
d. Meletakkan dasar-dasar kerja
secara teliti
e. Memutuskan bagaimana belajar
bersama akan dievaluasi
3. Bagaimana Cara Meningkatkan
Keterampilan Belajar Kelompok?
Morris (Cohen, 1986)
memberikan ilustrasi tentang jenis keterampilan yang diperlukan sebagai panduan
agar semua murid aktif berpartisipasi. Oleh karena itu, murid harus diberikan
penjelasan seperti berikut:
a. Semua murid diharuskan
mengemukakan gagasan
b. Semua murid diberikan
kesempatan untuk berbicara
c. Murid memperhatikan dan dapat
menangkap gagasan atau pendapat orang lain
d. Menanyakan pada murid lainnya
apakah mempunyai gagasan
e. Berikan alasan untuk setiap
gagasan, dan diskusikan apabila ada gagasan yang berbeda
f. Mendorong murid-murid untuk
bertanya
B. Bagaimana memaksimalkan
pemanfaatan sumber belajar yang ada agar para murid dapat belajar mandiri
Lembar Kerja Murid merupakan sarana untuk
mengaktifkan murid-murid untuk belajar secara mandiri atau kelompok. LKM
merupakan panduan untuk melakukan sesuatu kegiatan yang berkaitan dengan mata
pelajaran yang diberikan, misalnya melakukan pengamatan, percobaan, demonstrasi
dan simulasi.
1. Bagaimana Memanfaatkan Pusat
Sumber Belajar?
Pusat Sumber belajar (PSB) adalah suatu cara
yang baik untuk memantapkan dan memperkaya belajar murid-murid.
a. Mengembangkan keterampilan
atau konsep
-
Kecermatan
-
Penerapan konsep
b. Menempatkan semua lembar
kerja, permainan, dan hasil karya lainnya di suatu tempat dimana murid lain
dapat belajar dengan cara belajar mandiri
c. Mengembangkan beberapa bentuk
penyimpanan
2. Tutor Sebagai Organisator
Kelas
Beberapa kelemahan :
a. Efesiensi waktu sangat rendah
b. Materi yang diberikan sangat
sedikit
Bagaimana langkah-langkah
dalam merencanakan pemanfaatan tutor ?
a. Menetapkan tujuan yang ingin
dicapai
b. Menetapkan siapa yang akan
ikut dalam tutorial
c. Menetapkan tempat dimana
tutorial dilaksanakan
d. Penjadwalan tutorial
e. Menentukan materi mana yang
diberikan dalam tutorial
3. Bagaimana cara memilih dan
mempersiapkan tutor?
a. Tutor sebaya
b. Tutor kakak
c. Tutor dari masyarakat
d. Penjaga sekolah sebagai tutor
Kegiatan belajar 3
Disiplin kelas
A. Apa
yang dimaksud dengan ARK?
Aturan Rutin Kelas (ARK) adalah aturan-aturan
dan prosedur yang dirumuskan oleh guru serta dimengerti oleh murid, untuk
mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari.
ARK terdiri dari 2 jenis, yaitu ARK untuk
murid-murid dan ARK untuk guru.
1. ARK bagaimana yang harus anda
persiapkan bagi anda sendiri?
a. Papan tulis harus sudah
bersih sebelum pelajaran dimulai
b. Alat tulis
c. Sumber bahan
d. Tutor
2. Apa yang dimaksud dengan
“kegiatan siap” atau stand by activities?
Kegiatan siap adalah suatu kegiatan yang sudah
dipersiapkan guru jauh sebelumnya.
a. Pembelajaran secara klasikal
b. Pembelajaran individu
c. Pembelajaran dalam kelompok
MODUL 4
Lingkungan sebagai sumber belajar
Kegiatan belajar 1
Sekolah dan rekan sejawat guru sebagai sumber
A. Kerja sama
Kerja sama merupakan usaha untuk meningkatkan
dan memperluas sumber belajar. Kerja sama diarahkan kepada :
1. Kerja sama antar guru dan
kepala sekolah
2. Kerja sama sekolah diarahkan
untuk membangun pusat sumber belajar (PSB)
3. Kerja sama dengan orang tua
dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan iklim dimana sekolah adalah milik
bersama.
4. Kerja sama dengan penilik,
kepala cabang dinas (KCD) pendidikan, dan komite sekolah setempat sebagai
pembina.
B. Membangun iklim kerja sama
1. Mengumpulkan data statistik
dan sumber informasi
2. Melakukan negosiasi
(perundingan)
3. Memberikan peranan nyata
4. Melaporkan kedaan sekolah
5. Memberikan tanda penghargaan
C. Melakukan kerja sama dengan
sekolah dan rekan sejawat guru
1. Cara memanfaatkan rekan
sejawat guru dari satu sekolah sebagai sumber belajar
Langkah yang dapat dilakukan
:
a. Kemukakan masalah yang
dihadapi
b. Menentukan alternatif
pemecahan permasalahan
2. Memilih alternatif yang
paling tepat dengan mempertimbangkan kebutuhan, waktu, jadwal, dan bahan yang
tersedia
3. Cara memanfaatkan rekan
sejawat guru dari sekolah lain
4. Cara memanfaatkan teman guru
dalam KKG
Kegiatan belajar 2
Sekolah dan lingkungan sebagai sumber belajar
a. Menciptakan lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar
b. Melengkapi sekolah dengan
sumber belajar
c. Cara mengembangkan program
kebun, kolam, dan peternakan sekolah
d. Mengembangkan pusat sumber
belajar (PSB)
Kegiatan belajar 3
Lingkungan sebagai sumber belajar
a. Memanfaatkan pusat sumber
belajar
b. Lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar
1. Cara mengidentifikasi
lingkungan sebagai sumber belajar
a. Sumber tersebut mudah
dijangkau (kemudahan)
b. Tidak memerlukan biaya tinggi
(kemurahan)
c. Tempat cukup aman untuk
digunakan sebagai sumber belajar (keamanan)
d. Berkaitan dengan materi yang
diajarkan disekolah (kesesuaian)
2. Memanfaatkan sumber tersebut
untuk kepentingan belajar murid-murid
3. Masyarakat sebagai sumber
MODUL 5
Penyusunan Rencana
Pembelajaran Kelas Rangkap (Rpkr)
Kegiatan belajar 1
Analisis Struktur Kurikulum
SD dan Prosedur Dasar Pengembangan Pembelajaran Kelas Rangkap
A. Karakteristik kurikulum KTSP
1. Kelompok Mata Pelajaran
a. Kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan tekhnologi
d. Kelompok mata pelajaran
estetika
e. Kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan
B. Prinsip pengembangan
kurikulum
1. Berpusat pada potensi,
perkembanagan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, tekhnlologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan
kehidupan
5. Menyeluruh dan
berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan
nasional dan kepentingan daerah
C. Prinsip pelaksanaan kurikulum
1. Pelaksanaan kurikulum
didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirinya.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan
menegakkan pilar belajar
3. Pelaksanaan kurikulum
memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan dan percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi
peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam
suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat,
dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa dan ing ngarsa sung
tulada.
5. Kurikulum dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan
tekhnologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar dengan prinsip alam takambang jadi guru.
6. Kurikulum dilaksanakan dengan
mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup
seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri
diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
D. Struktur kurikulum SD/MI
1. Memuat 8 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri sendiri.
2. Substansi mata pelajaran IPA
dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”
3. Pembelajaran pada kelas
rendah menggunakan pendekatan tematik, dan pembelajaran kelas tinggi
menggunakan pendekatan mata pelajaran.
4. Jam pembelajaran untuk setiap
mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
5. Alokasi waktu satu jam
pembelajaran adalah 35 menit.
6. Minggu efektif dalam satu
tahun pelajaran adalah 34-38 minggu.
Kegiatan Belajar 2
Perumusan Indikator, Penataan
Pengalaman Belajar, dan kegiatan Pembelajaran Kelas Rangkap
A. Pengemasan pengalaman belajar dalam PKR
Untuk dapat menggapai proses
belajar yang efektif dan bermakna dalam situasi pembelajaran merangkap kelas
seorang guru perlu melakukan perencanaan yang baik. Dalam perencanaan ini
tercakup serangkaian kegiatan sebagai berikut :
1. Menggunakan standar isi untuk
mengembangkan indikator dan pengalaman belajar
2. Merumuskan indikator atas
dasar analisisi muatan kompetensi dasar
3. Merumuskan pengalaman belajar
sesuai indikator yang dirumuskan
4. Merumuskan kegiatan
pembelajaran kelas rangkap
5. Memilih sumber dan media
belajar untuk mendukung pembelajaran kelas rangkap
Secara teoritis ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dalam menetapkan topik pembelajaran, khususnya
dalam pembelajaran kelas rangkap.
Berorientasi pada tujuan
artinya bahwa topik yang dipilih harus bertolak dari tujuan dan tearah pada
tujuan
1. Disesuaikan dengan
karakteristik siswa artinya bahwa penetapan topik yang terpadu atau terpisah
selalu mengingat dan memperhatikan keadaan siswa
2. Disesuaikan dengan kemampuan
pengelolaan guru artinya guru perlu menyadari kemampuannya dalam mengelola PKR
dengan topik yang telah dipilihnya.
3. Layak sarana pendukung
artinya guru memanfaatkan sarana pendukung belajar yang tersedia dan atau dapat
diadakan.
4. Tidak bersifat dipaksakan
artinya guru tidak memaksakan diri karena dorongan atau desakan pihak luar
hanya karena sekedar untuk turut ramai-ramai
B. Cara memilih substansi belajar
Untuk
dapat melakukan pemilihan materi yang memadai perlu memperhatikan syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Mendukung ketercapaian
kompetensi dasar dan indikator
2. Berkaitan erat dengan materi
sebelumnya
3. Didukung oleh sarana dan
sumber belajar yang tersedia atau dapat disediakan.
4. Sesuai dengan perkembangan
mental murid
5. Menjadi dasar bagi studi
lebih lanjut
C. Cara
menyusun rancangan kegiatan belajar
Dalam menyusun rancangan
kegiatan belajar guru perlu menetapkan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Orientasi dan pendahuluan
Guru menetapkan tujuan, langkah dan materi
2. Pengembangan
Guru menjelaskan konsep atau keterampilan,
mendemonstrasikan model atau langkah dan mengecek pengertian siswa
3. Latihan terstruktur
Guru memandu kegiatan kelompok siswa, dan
memberikan balikan kepada siswa, dan siswa memberikan tanggapan
4. Latihan terbimbing
Siswa berlatih memahami konsep baru atau
keterampilan, guru memantaunya dan selanjutnya siswa berlatih lebih lanjut di
luar kelas.
5. Latihan bebas dan mandiri
Guru memeriksa dan membetulkan hasil latihan di
luar kelas dan siswa melanjutkan latihan mandiri.
Cara memilih sumber dan media
belajar
Secara sederhana media
belajar mencakup bahan dan alat audio
seperti kaset audio dan siaran radio, bahan dan alat visual seperti TV, gambar,
dan diagram, benda tiruan dan benda sesungguhnya.
Semua bahan dan alat tersebut
digunakan untuk membantu siswa dalam belajar. Dalam pelaksanaan PKR terutama di
SD yang kecil dan memiliki banyak kekurangan dalam sarana belajar, pemilihan
media haruslah sesuai dengan lingkungan dan tepat guna. Layak lingkungan
artinya media yang dipakai itu tersedia di lingkungan sekitar dengan demikian
guru dan siswa dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
keadaan. Tepat guna artinya meskipun media tersebut tidak sepenuhnya memenuhi
syarat ideal tapi masih tetap berfungsi membantu siswa belajar.
Kegiatan belajar 3
Evaluasi program pembelajaran
kelas rangkap
A. Cara
penilaian terhadap pelaksanaan PKR
1. Mengecek keterlaksanaan
jadwal
2. Mengecek keterlaksanaan
pembelajaran di kelas-kelas yang dirangkap
3. Mencatat materi pelajaran
yang tidak sempat diajarkan
4. Mencatat kegiatan yang
tertunda
5. Mencatat tugas-tugas yang
harus diberikan kepada murid hari Minggu berikutnya
6. Mencatat pertanyaan siswa
yang belum terjawab
7. Mencatat siswa-siswa yang
belum terlibat aktif dalam belajar
8. Mencatat hal-hal yang perlu
diperbaiki dalam PKR
9. Mencatat hal-hal yang
memuaskan dan mengecewakan anda sebagai guru dalam PKR
10. Mencatat hal-hal yang perlu
dibicarakan dengan guru lain
MODUL 6
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan dalam PKR
Kegiatan belajar 1
Hakikat keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perseorangan
A. Pengertian
B. Rasional
C. Variasi pengorganisasian
D. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
1. Tidak semua topik dapat diajarkan
melalui kelompok kecil dan perseorangan
2. Dalam pembelajaran kelompok,
langkah yang harus dikerjakan guru adalah mengorganisasikan siswa, sumber,
materi, ruangan, serta waktu yang diperlukan.
3. Kegiatan kelompok kecil yang
efektif harus diakhiri dengan kulminasi
(puncak kegiatan).
4. Guru perlu mengenal siswa
secara pribadi hingga kondisi belajar dapat diatur dengan cepat
5. Kegiatan dalam pembelajaran
perseorangan dapat berupa bekerja bebas dengan bahan atau petunjuk yang telah
disiapkan guru.
Kegiatan belajar 2
Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan
A. Keterampilan mengadakan
pendekatan secara pribadi
1. Menunjukan kehangatan dan
kepekaan terhadap kebutuhan dan prilaku siswa
2. Mendengarkan secara simpatik
ide-ide yang dikemukakan siswa
3. Memberikan respons positif
terhadap buah pikiran siswa
4. Membangun hubungan saling
mempercayai antara guru dan siswa dengan cara verbal
5. Menunjukan kesiapkan untuk
membantu siswa tanpa kecendrungan untuk mendominasi tugas siswa.
6. Menerima prasaan siswa dengan
penuh keterbukaan dan pengertian
7. Berusaha mengendalikan
situasi
B. Keterampilan
mengorganisasikan kegiatan
C. Keterampilan membimbing dan
memudahkan belajar
1. Memberikan penguatan secara
tepat sehingga siswa terdorong untuk berlajar lebih baik
2. Melakukan supervisi proses
awal
3. Melakukan supervisi proses
lanjut
4. Mengadakan supervisi pemaduan
D.
Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran
1. Membantu siswa menetapkan
tujuan belajar
2. Merencanakan kegiatan
pembelajaran
3. Bertindak atau berperan
sebagai penasehat bagi siswa, jika diperlukan.
4. Membantu siswa menilai
pencapaian atau kemajuannya
Kegiatan belajar 3
Penerapan keterampilan belajar kelompok kecil
dan perseorangan dalam pembelajaran kelas rangkap
A. Contoh penerapan keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perseorangan dalam PKR
B. Mengidentifikasikan
kemunculan komponen-komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan
C. Analis kekuatan dan kelemahan
contoh PKR
PENUTUP
Demikianlah
resume materi dari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) PDGK4302 yang telah kami
buat. Kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin tapi kami masih yakin jika
di dalam resume ini banyak sekali kekurangannya.
Saran
dan kritik sangat kami harapkan untuk kebaikan kami di masa yang akan datang
ketika membuat resume, makalah, laporan dan sebagainya.
Semoga
sumbangsih kami yang sedikit ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bekal
untuk melaksanakan tugas sebagai guru bagi bangsa Indonesia.
1 komentar:
Terima kasih telah berbagi Soal Ujian UT PGSD PDGK4101 , sangat membantu sekali dalam menghadapi Ujian Semester UT PGSD
Posting Komentar