Yusuf Jabung
Home » » PDGK 4102 Resume Materi Konsep Dasar IPS

PDGK 4102 Resume Materi Konsep Dasar IPS

MODUL I
HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK
MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS


KEGIATAN BELAJAR 1   
Hakikat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

    Dalam bidang pengetahuan sosial, terdapat beberapa istilah yaitu meliputi Ilmu Sosial ( Social Sciences), Studi Sosial (social studies) , dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam bidang studi IPS sering disebut dengan istilah-istilah Antropologi,  Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Sejarah, Ilmu Politik, Psikologi maupun Psikologi Sosial.
    Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bidang studi IPS antara lain Sosial Education dan Sosial learning. Kedua istilah tersebut menurut Cheppy lebih menitikberatkan kepada berbagai pengalaman di sekolah yang dipandang dapat membantu anak didik untuk lebih mampu bergaul di tengah-tengah masyarakat.
    Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan keberadaan Social Studies ( Studi Sosial) di Amerika Serikat. Studi Sosial (Sosial Studies) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis., melainkan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.
    Achmad Sanusi (1971:18) memberikan penjelasan tentang Studi Sosial sebagai berikut  :  “Adapun Studi Sosial tidak selalu bertaraf akademis Universitas, bahkan dapat merupakan bahan-bahan pembelajaran bagi murid-murid sejak Pendidikan Dasar, dan dapat befungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin ilmu sosial . Studi Sosial bersifat Interdisipliner, denga menetapkan pilihan judul atau masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu dalam rangka referensi, dan meninjaunya beberapa sudut sambil mencari logika dan hubungan yang satu dengan lainnya. Sesuatu acara ditinjau dari beberapa sudut sekomprehensif mungkin”.
          Perbedaan antara Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ssebagai bidang studi dengan disiplin Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences) antara lain :
1.        IPS itu bukanlah suatu disiplin ilmu seperti halnya Ilmu Sosial, tetapi IPS lebih tepat dilihat     sebagai bidang kajian, yaitu suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
2.        Pendekatan yang dilakukan dalam IPS menggunakan Pendekatan Multidisiplin atau     Interdisiplin, tidak seperti halnya Ilmu Sosial yang menggunakan Pendekatan Disiplin Ilmu     atau Monodisiplin.
3.        IPS sengaja dirancang untuk kepentingan kependidikan, keberadaan IPS lebih memfokuskan     pada dunia persekolahan, tidak seperti Ilmu Sosial keberadaannya bisa di dunia persekolahan,     Perguruan Tinggi, atau dipelajari di masyarakat umum sekalipun.
4.        IPS di samping menggunakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi     pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek Psikologis – Pemdagogis.

    Selain itu IPS juga sangat memperhatikan dan mempertimbangkan kemanfaatan, urutan, dan ruang lingkup bahan bagi setiap peserta didik dalam hidup dan kehidupannya kelak, tidak seperti halnya ilmu sosial yang hampir lepas dan tidak mempermasalahkan pertimbangkan pertimbangan.

    Keseluruhan IPS sebagai sarana pendidikan yang memaparkan manusia dalam segi tiga waktu - ruang – hidup, sebagaimana dilakukan oleh Studi Sejarah ( membicarakan ‘Man In Time’), Geografi (membicarakan ‘Man In Space’), dan gabungan Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, Tata Negara ( membicarakan ‘Man In Life’), hubungan ketiganya adalah Transmisi Budaya (Sejarah), Adaptasi Ekologis (Geografi), dan Perjuangan Hidup (Sosiologi dan seterusnya). Melalui sejarah diadakan pengalaman umat manusia dan segenap masa lampau, untuk mengerti masa kini serta untul menentukan masa depan. Melalui Geografi di tunjukkan peran manusia dalam kegiatannya menyesuaikan diri dengan tantangan dan tawaran lingkungan alam.

    IPS sebagai satu program pendidikan tidak hanya menyajikan konsep-konsep pengatahuan semata, nammun harus pula mampu membina peserta didik menjadi warga negara dan warga masyarakat yang akan hak dan kewajibannya.

IPS memiliki lima tujuan sebagai berikut  :
1.        Mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang Sosial Sciences
2.        Mendidik Kewarganegaraan yang baik
3.        Merupakan suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut diatas, ditemukan definisi IPS sebagai “suatu     penyederhanaan dan penyaringan ilmu-ilmu sosial, yang penyajiannya disesuaikan kemampuan     guru dan peserta didik
4.        Mempelajari Closed Areas atau masalah-masalah sosial
5.        Materi yang dipilih disaring dan disinkronkan

    Pembelajaran IPS meliputi nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoritis, nilai filsafat, dan nilai ketuhanan. Nilai-nilai tersebut di kemukakan oleh Nursid Sumaatjmaja (1997), yaitu sebagai berikut  :
A.        Nilai Edukatif
    Salah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu adanya perubahan perilaku     sosial peserta didik ke arah yang lebih baik, meliputi aspek-aspek Kognitif, Efektif, dan     Psikomotor. Peningkatan Kognitif tidak hanya terbatas meningkatnya pengetahuan sosial,     melainkan pula nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah     sosial.

B.        Nilai Praktis
    Diterapkan secara praktis dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pokok bahasan jangan hanya     tentang pengetahuan yang konseptual-teoritis belaka, melainkan digali dari kehidupan sehari-    hari. Nilai praktis disesuaikan dengan tingkat usia dan kegiatan peserta didik sehari-hari.

C.        Nilai Teoritis
    Pendidikan IPS tidak hanya menyajikan dan membahas kenyataan, fakta dan data, melainkan     menelaah keterkaitan aspek kehidupan sosial dengan yang lainnya. Kemampuan menyelidiki dan     meneliti denga mengajukan berbagai pernyataan ( Sense Of Inquiry ).

D.        Nilai Filsafat
    Mengembangkan kesadaran mereka selaku anggota masyarakat atau sebagai makhluk sosial.



E.        Nilai Ketuhanan
    Kekaguman kita sebagai manusia pada segala ciptaan-Nya baik berupa fenomena fisikal, alamiah     maupun fenomena kehidupan, merupakan nilai ketuhanan yang strategis sebagai bangsa yang     berfalsafahkan Pancasila.






























KEGIATAN BELAJAR 2
Karakteristik Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

    Dalam kehidupan Sosial kita manusia, ada aspek sejarah, yaitu peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang telah lalu yang tidak kita alai sendiri.
Nu’man Somantri, yang dikutip oleh Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa pembaharuan pengajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi berbagai eksperimen.
        Ekonomi, objeknya mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna     mencapai kemakmuran.
        Politik, mempelajari kehidupan negara, pemerintahan dan kehidupan manusianya sebagai”An     Organized Of Political Man”.
        Ekologi, mempelajari bagaimana manusia berhubungan dengna lingkungan alamnya,     memelihara, mengembangkan, dan melestarikannya.
        Sosiologi, mempelajari bentuk dan proses sifat atau ciri yang timbul dari kehidupan masyarakat     yaitu interaksi sosial yang dilembagakan.
        Antropologi, mempelajari tentang manusia dan karyanya “The Science Of Group Of Man and     Their Behavior and Production”.
        Psikologi Sosial, mempelajari proses mental manusia sebagai anggota masyarakat.
        Sejarah, mempelajari aspek historis kehidupan manusia yang meliputi peristiwa kemanusiaan     sesuai dengan kurun waktunya dan sesuai dengna urutan kejadian.
        Geografi, mempelajari relasi manusia dengan akan yang terungkapkan pada pemanfaatan alam     dalam berbagai bentuknya.
   
Evaluasi Pembelajaran IPS berlandaskan asas yang meliputi :
1.        Asas Komprehensif atau asas keseluruhan
2.        Asas Kontinuitas atau asas kesinambungan
3.        Asas Objektif






MODUL 2
SEJARAH PERKEMBANGAN IPS


Kegiatan Belajar 1
Sejarah perkembangan IPS secara umum

IPS adalah terjemahan dari social Studies.Untuk mengetahui perkembangan IPS ini, tentu kita harus melihat sejarah perkembangan social studies yang berkembang di Amerika Serikat. Perkembangan
pemikiran ini dapat dilihat diberbagai karya Akademis yang dipublikasikan oleh National councilv for the social studies ( NCSS )

Definisi tentang “Social Studies”menurut Edgar Bruce Wasley pada tahun 1937 ( barr , Bart dan Shermis , 1977:12 ) yaitu “the social studies are the social sciences simplified for pedagogical purposes “.Social studies adalah ilmu-ilmu social yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan.Pengertian ini dikemudian dibakukan bahwa”social studies”meliputi aspek aspek sejarah,ilmu ekonomi, ilmu politik , sosiologi , antropologi, psikologi, ilmu geografi dan filsafat.

Bila dianalisis dengan cermat . didalam pengertian awal,”social studies”tersebut diatas terkandung
hal-hal sebagai berikut :
1.    social studies merupakan turunan dari ilmu-ilmu social
2.    Disiplin dikembangkan untuk memenuhi tujuan pendidikan / pembelajaran baik pada tingkat
persekolahan maupun pada tingkat pendidikan tinggi
3.    Aspek-aspek dari masing-masing disiplin uilmu social itu perlu diseleksi sesuai tujuan tersebut
4.    Antara tahun 1940-1950 NCSS mendapat serangan yang berkisar pada pertanyaan mesti tidaknya
5.    social studies menanamkan nilai dan ikap demokratis kepada para pemuda. Hal itu tumbuh sebagai dampak yang melahirkan tuntutan bagi sekolah untuk berpartisipasi dalam mayarakat demokratis.

Pada tahun 1960-an, timbul suatu gerakan akademis yang mendasar dalam pendidikan, yang secara khusus dapat dipandang sebagai suatu revolusi dalam social studies.Yang dipelopori oleh para sejarawan dan ahli-ahli ilmu social.Kedua kelompok ilmuan tersebut terpikat oleh social studies, antara lain karena pada saat itu pada pemerintah federal menyediakan dana yang sangat besar untuk perkembangan kurikulum.

Namun demikian sampai tahun 1970-an ternyata gagasan untuk mendapatkan the new spcial studies belum menjadi kenyataan.Isu yang terus menrpa social studies.

Pada tahun 1940-1960 ditegaskan oleh Barr,dkk, ( 1977:36 ) yaitu terjadinya tarik menarik antara dua visi socisl studies, disatu pihak adanya gerakan mengintegrasi diberbagai disiplin ilmu social untuk tujuan citicenship education.Dilain pihak,terua bergulirnya gerakan pemisahan berbagai disiplin ilmu social yang cenderung memperlemah konsepsi social studies education.

Pada tahun 1955terjadi terobosan besar , demikian diungkapkan Barr,dkk.( 1977:37 ) berupa inovasi Maurice Hunt dan Lawrence Metcalf yang mencoba melihat cara baru dalam pengintegrasian pengatahuan dan keterampilan ilmu social untuk tujuan citizenship education.

Tekanan perubahan lain yang juga cukup dahsyat muncul pada tahun 1957 dalam bentuk upaya komperenhansip untuk mereformasi social studies.Pemicu perubahan tersebut adalah keberhasilan
Rusia meluncurkan pesawat ruang angkasa “sputnik”yang telah membuat Amerika menjadi panic dan merasa jauh tertinggal dari Rusia.
Gerakan the new social studies yang menjadi pilar dari mpermukaan social studies pada tahun 1960-an , bertolak dari kesimpulan bahwa social studies dinilai sangat tidak efektif dalam mengajarkan
substansi yang mempengaruhi perubahan sikap para siswa.Oleh karena itu, para ilmuan dalam hal ini sejarawan dan ahli-ahli ilmu social bersatu padu untuk bergerak meningkatkan social studies kepada taraf higher level of intellectual pursuit ( Barr,dkk.1977:42 ) yakni mempelajari ilmu social secara mendasar dengan orientasi baru tersebut maka dimulailah era modus pembelajaran social science education.

Pada dasa warsa 1960-an tercata (Barr,dkk:45) adanya perubahan orientasi pada disiplin akademik yang terpisah pisah kesuatu upaya untuk mencari hubungan interdisipliner. Untuk ini The social studies curriculum center at Syracuse mengindentifikasi 34 konsep dasar yang di gali dari sejumlah ilmu social yang dinilai perlu diajarkan disekolah.

Pada dasa warsa 1970-an , demikian direkam Barr,dkk (1877:46) terjadi pertemuan social studies yang serupa dengan perkembangan sebelumnya.Para ahli ternyata mendapatkan kesimpulan yang sama yakni terlepas dari upaya pemerintah belum banyak terjadi perubahan disekolah Barr,dkk(1978:1917)

Jika dilihat dari visi, misi strateginya ,Barr,dkk (1978:1917) social studies telah dan dapat dikembangkan dalam tiga tradisi yakni social studies taught as citizenship transmission, sogialstudies tought as social science, and social studies tought asreflegtive inguiry.Masing masing tradisi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tradisi citizenship transmission merujuk pada suatu modus pembelajaran social yang bertujuan untuk mengembangkan warga Negara yang baik yang ditandai oleh confoms to certain accepted practices, hold particular belief, isloyal to certain values, participates in certain activities. And conform to norm which are often local to character.

Seadngkan tradisi social science merupakan modus pembelajaran social yang juga mengembangkan karakter warga Negara yang baik, yang ditandai oleh kemampuannya dalam melihat dan mengatasi masalah-masalah social dan personal dengan menggunakan visi dan cara kerja ilmuwan social .

Dilain pihak tradisi revlective inguiry merupakan modus pembelajaran social yang menekankan pada hal yang sama yakni pengembangan waraga Negara yang baik dengan criteria yang berbeda yaitu dilihat dari kemampuannya.Jika dilihat dari definisi dan tujuannya, social menurut laporan tersebut terkandung dalam hal sebagai berikut:
1.    Pertama social studies merupakan mata pelajaran dasar diseluruh jenjang pendidikan persekolahan.
2.    Kedua tujuan utamamata pelajaran ini ialah mengembangkan siswa untuk menjadi warga Negara yang memiliki pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan.
3.    Ketiga konten pembebelajarannya digali dan diselaksi dari sejarah dan ilmu-ilmu social
4.    Keempat pembelajarannya menggunakan cara-cara yang mencerminkan kesadaran pribadi , kemasyarakatan , pengalaman budaya perkembangan siswa.

Pada tahun 1992 the bord of direction of the nationa council for the social studies mengadopsi visi
terbaru mengenai social studies yang kenudian diterbitkan dalam dokuman resmi NCSS pada tahun 1994 dengan judul Expectations of excellence: curriculum standart of social studies.Dokumen ini nampaknya yang sedang mewarnai pemikiran dan praksid social studies di Amerika Serikat saat ini. Didalam dokumen teresbut ( NCSS, 1994:13) diadopsi pengertian social studies sebagai berikut: Secara essensial terkandung visi, misi, dan strategi pendidikan social studies yang mengokohkan kristalisasi pemikiran yang lebih solid dan kohesif dari pakar dan praktisi yang tergabung dalam NCSS.Yang secara social akademik sangat berpengaruh di Amerika serikat, yang juga biasanya memberi dampak yang sangat signifikan terhadap pemikiran dan praksis dalam bidang itu dan Negara lain.

Sebagai rambu-rambu dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan setrategi baru social studies tersebut, NCSS (1994) menggariskan hal-hal sebagai berikut:
•    Pertama program social studies mempunyai tujuan pokok yang ditegaskan kembali bahwa civic competence itu bukanlah menjadikan tanggung jawab dari social studies .
•    Kedua program social studies dalam dunia pendidikan persekolahan mulai dari taman kanak- kanak sampai dengan pendidikan menengah ditandai oleh keterpaduan know ladge, skill, and attitudes within and cross disciplines ( NCSS.1994:3 )hal ini memberikan dasar bahwa pendidikan social studies memiliki dua akternatif yakni yang bersifat monodisipliner. Pda kelas rendah ditekankan pada social studies yang mengintegrasikan beberapa disiplin yang bertolak dari suatu tema tertenru misalnya tema tine, continutity, an cange sedangkan pada kelas lanjutan dan menengah program social studies dapat diteruskan dengan mengintegrasikan secara interdisipliner yang sering disebut dengan secara interdisciplinary yang lebih luas.
•    Ketiga program social studies dititikberatkan pada upaya membantu siswa dalam construcl a know base and attitudes drawn from academic diciplines as specialized ways of viewing reality ( NCSS ,1994:4). Disini siswa di perankan bukan sebagai penerima pengetahuan yang pasif, tetapi sebagai pembangun pengetahuan dan sikap yang aktif melalui cara pandang escara akademik terhadap realita
•    Keempat program social studies mencerminkan “The chaging nature know , ledge, fostering entirely now and highly integrated approfe dres to resolving issue of significance to humanity”(NCSS 1994:5) dengan begitu hakikat pengetahuan yang semula dilihat secara kotak- kotak kini harus dilihat secara terpadu yang menuntun perlibatan sebagai disiplin.



























KEGIATAN BELAJAR 2
Sejarah Perkembangan IPS di Indonesia

Untuk menelusuri perkembangan pemikiran / konsep Pendidikan IPS di Indonesia secara histories epistomologis terasa sangat sukar karena ada dua alasan

1.    Di Indonesia belum ada profisional bidang pendidikan IPS seperti NCSS ( national Council for  the social studies)
2.    Perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontology ilmu pendidikan ( disiplin ) IPS sampai saat ini sangat tergantung pada pemikiran individual / kelompok pakar yang ditugasi secara incidental untuk mengembangkan perangkat kurikulum IPS melalui pusat pengembangan kurikulum dan sarjana pendidikan badan penelitian perkembangan ( BALITBANG DIKNAS ) dan pusat kurikulum ( purkur )

Istilah IPS untuk pertama kalinya muncul dalam seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di
Tawangmangu Solo, dalam winata putra, 1972; 42 ada 3 istilah yang muncul dan digunakan secara
bertukar pakai ( in tere hangeably ), yaitu:
1. Pengetahuan social
2. Studi social
3. Ilmu Pengetahuan Social

Ketiga istilah tersebut diartikan sebagai suatu studi masalah-masalah social yang dipilih dan dikembangkan dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dan bertujuan agar masalah-masalah social itu dapat dipahami oleh siswa.

Konsep IPS untuk pertama kalinya masuk kedalam dunia persekolahan terjadi pada tahun 1972- 1973,yakni dalam kurikulum proyek perintis Sekolah Pembangunan( PPSP ) IKIP Bandung. Dalam kurikulum SD PPSP diartikan sama dengan pendidikan kewarganegaraan ,sedangkan dalam kurikulum sekolah menengah 4 tahun, digunakan istilah
1.    Studi Social
2.    Pendidikan kewarganegaraan
3.    Civies dan hokum
Pada tahap ini konsep pendidikan IPS diwujudkan dalam 3 bentuk , yaitu:
1.    Pendidikan IPS , terintegrasi denagn nama pendidikan kewargaan Negara / Studi Social
2.    Pendidikan IPS terpisah , dimana istilah IPS hanya digunakan sebagai konsep ,payung untuk
mata pelajaran geografi, sejarah dan ekonomi.
3.    Pendidikan kwargaan Negara sebagai suatu bentuk Pendidikan IPS khusus, yang dalam konsep
tradisi Social Studies termasuk “Citizenship Trans Mission”(Barr , dkk;1978)

Konsep pendidikan IPS tersebut kemudian memberi Inspirasi terhadap kurikulum  1975 , menampilkan 4 profil, yakni :
a.    Pendidikan moral pancasila menggantikan kewargaan Negara sebagai suat bentuk pendidikan IPS khusus yang mewadahi tradisi citizenship transmission
b.    Pendidikan IPS terkonferdasi untuk SNIP yang menempatkan IPS sebagai konsep paying yang menaungi mata pelajaran geografi ,sejarah dan ekonomi koperasi.
c.    Pendidikan IPS terpadu untuk sekolah dasar
d.    pendidikan IPS terpisah-pisah yang mencakup mata pelajaran sejarah , geografi , ekonomi, untuk SMA atau sejarah dan Geografi untuk SPG

Secara konseptual mata pelajaran ini masih tetap merupakan bidang pendidikan IPS yang khusus mewadahi tradisi citizenship transmission dengan muatan utama butir-butir pancasila yang diorganisasikan dengan menggunakan pendidikan spiral of concept development ala Taba dan expanding evirenment approach ala Hanna dengan bertitik tolak dari masing-masing sila pancasila.

Dalam kurikulum 1994, mata pelajaran social khusus yang wajib diikuti semua siswa ( SD, SLTA,SMU ) sedang mata pelajaran IPS diwujudkan dalam :
1.    Pendidikan IPS terpadu di SD kelas III-VI
2.    Pendidikan IPS terkonfederasi di SLTA yang mencakup materi geografi , sejarah dan ekonomi
koperasi
3.    Pendidikan terpisah, yang mirip dengn tradisi “Sosial Studies”


Dilihat dari tujuan setiap mata pelejaran sama / memiliki tujuan yang bervariasi
1.    Sejarah, untuk menanamkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat masa lampau hingga masa kini
2.    Ekonomi, untuk memberikan pengetahuan konsep-konsep dan teori sederhana untuk menjelaskan fakta , peristiwa dan masalah ekonomi yang dihadapi.
3.    Sosiologi, untuk memberikan kemampuan secara kritis berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang muncul. Seiring dengan perubahan masyarakat dan budaya.
4.    Tata Negara, untuk meningkatkan kemampuan agar siswa memahami penyelenggaraan Negara sesuai dengan tata kelembagaan Negara, tata peradilan, sistim pemerintahan Negara RI maupun
Negara lain.
5.    Antropologi, untuk memberikan pengetahuan mengenahi proses terjadinya kebudayaan , pemanfaatan dan perwujudan dalam kehidupan sehari-hari.

M.Numan Somantri selaku pakar dan ketua HISPISI, kembali menegaskan adanya 2 versi PIPS. Sebagaimana dirumuskan dalam pertemuan Yogyakarta tahun 1991
•    Versi PIPS untuk pendidikan dasar dan menengah ;
PIPS adalah penyederhanaan, adaptasidari disiplin ilmu-ilmu social dan humairo, serta kegiatan dasar manusia, yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan pedagagis / psikologis untuk tujuan pendidikan.

•    Versi PIPS untuk jurusan pendidikan IPA-IKIP
PIPS adalahseleksi dari disiplin ilmu-ilmu social dan humaninior serta kegiatan dasar manusia yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

Dilihat dari perkembangan pemikiran yang berkembang di Indonesia sampai saat ini pendidikan IPS
terpilih dalam 2 arah :
1.    PIPS, untuk persekolahan dan dasarnya merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu social , dan humaiora yang diorganisasikan secara psikopedagogis untuk tujuan pendidikan persekolahan
2.    PDIPS, untuk perguruan tinggi, pda dasarnya merupakan penyelecsian dan pengorganisasian secara ilmiah dan meta psikopedagogis dari ilmu social, humaniora dan disiplin lain yang relevan untuk tujuan pendidikan professional guru IPS

PIPS untuk dunia persekolahan terpilah menjadi 2 versi / tradisi
1.    Tradisi citizenship transmission dalam banyak mata bentuk mata pelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan dan sejarah Indonesia
2.    Tradisi social science dalam bentuk mata pelajaran terkonfenderen untuk SLTA, dan IPS terpisah-pisah untuk SMU

Secara filsafat ilmu pengetahuan bagian dari pengetahuan, yakni pengetahuan bersifat ilmiah. Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang terorganisasikan dan bersistem yang digali dan dibangun dengan menggunakan pendekatan ilmiah menurut Golmark ( 1968, dalam bank, 1977:16 ) yaitu “Bahwa suatu kebenaran tidaklah mutlak dan tidak berubah , akan tetapi merupakan suatu kesimpulan yang disepakati komutis yang memahaminya dengan baik dan menghasilkan sesuatu.

Suatu metide ilmiah mempunyai cirri-ciri : Systematyzed, Precise, expanding, testable, open itu public judgment, demans responsibility dan reconstructable.

Bidang pengetahuan yang bersifat ilmiah ini dikenal sebagai suatu disiplin ilmu.
•    Logika disiplin ilmu seperti di kemukakan oleh Gold mark pada dasarnya mencerminkan apa yang menjadi telaah dan bagaimana pengetahuan itu digali dan dikembangkan dengan mengikuti prinsip dan prosedur yang baku . Dalam wacana filsafat pengetahuan ( suriasumantri, 1984 , 1986 ) Terang tersebut dikenal sehingga “landasan antologi dan epistemology”

•    Logika eksternal seperti dikemukakan oleh Dufty ( 1967 ) dan Somantri ( 1998 ) pada dasarnya
mencerminkan seharusnya pengetahuan itu digunakan sehingga memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakan Negara , apabila mungkin terhadap masyarakat dunia. Dalam wacana filsafat pengetahuan kerangka pemikiran teresbut dikenal sebagai “ Landasan Aksiologi “
 PDIPS tersebut sebagai berikut:
1.    Karakteristik potensi dan perilaku belajar siswa SD, SLTP, dan SMU
2.    Krakteristik potensi dan perilaku belajar mahasiswa FPIPS-IKIP atau JPIPS-STKIP / FKIP
3.    Kurikulum dan bahan belajar IPS SD, SUP, dan SMU
4.    disiplin ilmu-ilmu social , humaniora, dan disiplin lain yang relevan.
5.    Teori, prinsip, strategi, media dan evaluasi pembelajaran IPS.
6.    Masalah-masalah social dan masalah ilmu dan teknologi yang berdampak social .
7.    Norma agama yang melandasi dan memperbuat profesionalisme

Paradigma pembangunan pengetahuan dalam bidang PDIPS

Hal yang dimaksud dengan paradigma adalah accepted pattern or model : ( kuhn:1970 ). Ser ofperasional paradigma pembangunan pengetahuan dalambidang PDIPS diartikan sebagai pola pikir , pola sikap , dan pola tindak yang tertata secara utuh yang seyogyanya digunakan oleh para pakar /
ilmuan PDIPS dalam melakukan kegiatan”

Kontruksi, interprestasi , tranformasi dan rekontruksi ( KITR )”pengetahuan sampai pda akhirnya
ditemukan teori ( Sanusi, 1998 : 19 )

Teori inilah yang pda gilirannya membangun suatu system pengetahuan / disiplin ilmu . Namun demikian disiplin itu sendiri tidak dapat dipandang hanya sebagai akumulasi informasi , fakta ,teori / paradigma.Melainkan system berfikir.








MODUL  3
RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN KONSEP DASAR IPS


Kegiatan Belajar 1
Ruang Lingkup Dan Cakupan Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial

Antara IPS dan IIS memiliki prbedaan yang mendasar. Keduanya tidak bisa dipisahkan karena secara tradisional antara IPS dan IIS memang sudah saling berhubngan.Disekolah IPS lebih menekankan kepada pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, dimana topik-topik dalam IPS dapat kita manipulasi menjadi suat isu,pertanyaan atau permasalahan yang berperspektif interdisiplin. Keberadaan gerakan dan paham social studies di Amerika Serikat banyak mempengaruhi pemikiran
mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia.Studi

Sosial(social studies)bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis,melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.
Studi Sosial lebih bersifat multidimensional yaitu ,meninjau satu gejala atau masalah sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.Studi sosial bertujuan membina warga masyarakat yang mampu menyelaraskan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial,serta membantu melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. IPS dengan Studi Sosial tidak mempunyai perbedaan,karena apa yang disebut studi sosial(social studies) yang berkembang dan dikembangkan di Amerika Serikat atau dibeberapa perguruan tinggi di Indonesia,tidak lain adalah IPS yang kita kenal saat ini. Antara IPS sebagai bidang studi dengan disiplin Ilmu Sosial (social sciences) terdapat beberapa perbedaan :
1. IPS bukan suatudisiplin ilmu seperti halnya ilmu sosial, tetapi IPS lebih tepat dilihat sebagai suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
2. Dalam IPS menggunakan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, sedangkan ilmu sosial menggunakan pendekatan disiplin ilmuatau monodisiplin.
3. Keberadaan IPS untuk memfokuskan kepentingan kependidikan didunia persekolahan sedang ilmu sosial bisa didunia persekolahan , perguruan tinggi atau dipelajari di masyarakat umum.
4. IPS menggnakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek psikologis ,pedagogis.

IPS berkaitan dengan dengan berbagai aspek kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dalam memenuhi aspek kebutuhan hidupnya, berkaitan dengan bagaimana cara manusia menggunaka usaha untuk memeuhi kebuthan materinya, memenuhi kebutuhan budayanya ,kebutuhan jiwanya ,pemanfaatan sumber daya yang terdapat dibmi ,mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya untuk mengatur dan mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Konsep dasar IPS adalah suatu citra mental tentang objek konkret ataupun gagasan yang abstrak. Konsep IPS mencerminkan suatu fenomena atau gejala atau benda-benda yang berkaitan dengan IPS. IPS dan Ilmu-ilmu Sosial sama-sama memiliki subjek dan objek yang sama,yang mempelajari tentang perilaku
manusia.Ilmu-ilmu sosial sosial,seperti sosiologi,Antropologi<danPsikologi sosial merupakanilmu-ilmu sosial yang secara khusus mempelajari perilaku manusia.


















Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Cakupan Konsep Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Politik Dan Pemerintahan, Serta Psikologi Sosial

A. Sejarah
Setiap apa yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing atau paling tidak ada riwayat asal-usulnya.Asal-usul yang menyangkut proses,peristiwa,dan waktu.Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau sesuatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya.

Konsep-konsep dasar sejarah sebagai bidang ilmu sosial :
1.    Waktu,waktu yang telah lampa,menjelaskan sifat,bobot dan warna peristiwa yang bersangkutan.
2.    Ruang, ruang lebih mendekat yang geografi.Sejarah mengungkapkan kapan terjadinya sedang geografi merupakan petunjuk dimana peristiwa itu terjadi.
3.    Alur peristiwa adalah suatu rentetan peristiwa atau pengalaman sejarah masa lampau berdasarkan urutan waktu terjainya atau pengalaman sejarah dari waktu ke waktu yang menunjukkan perkembanagan serta perubahannya.
4.    Evolusi adalah sejarah yang berlangsung dengan sangat lambat.
5.    Revolusi adalah peristiwa yang berlangsung sangat cepat.
6.    Tahap-tahap beradaban mengungkapkan perkembangan serta kemajuan sesuatu masyarakat.Dengan menerapkan pendekatan kita dapat merumuskan suat generalisasi bahwa bagaimanapun sederhananya masyarakat,yang selalu mengalami perkembangan dan kemajuan.
7.    Kronologi adalah analisis sejarah yang kemudian memprediksi peristiwa yang akan datang.

B. Geografi
Konsep geografi terungkap hubungan saling mempengaruhi serta fenomena alam ditempat-tempat tertentu dengan perilaku serta tindakan manusia.Yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer,yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terjadi atas atmosfer(lapisan udara),litosfer (lapisan batuan,kulit bumi),hidrosfer (lapisan air) dan biosfer (lapisan kehidupan).
Pada konsep ini, geosfer atau permukaan bumi di tinjau dari sudut pandang kewilayahan atau lingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan fenomenanya (udara,batuan,perairan,kehidupan). Persamaan dari perbedaan fenomena tersebut tidak lepas dari hubungan interaksi ke ruang dari unsur-unsur geografi di wilayah atau dalam lingkungan di permukaan bumi.

Dari pengertian geografi yang telah dikemukakan tadi, dapat diketengahkan bahwa geografi berkenaan dengan:
1.    Geosfer atau permukaan bumi
2.    Alam lingkungan (atmosfer, litosfer,hitdrosfer,biosfer)
3.    Umat manusia atau atroposfer
4.    Persebaran ke ruangan fenomena alam dan kehidupan termasuk persamaan serta
perbedaan
5.    Analisis hubungan serta interaksi ke ruangan fenomena-fenomenanya di permukaan
Bumi

Berkenaan dengan konsep dasar yang dikembangkan pada geografi,paling tidak kita dapat mempelajari dua kelompok konsep yang dikemukakan oleh Getrude Whipple (James, P.E.:1979:115) dan Henry J. Warman (Gabler,RE:1966:13-16) Rincian konsep dasar itu sebagai berikut.

Getrude Whipple mengungkapkan ada 5 konsep dasar,yaitu sebagai berikut.
1.    Bumi sebagai planet
2.    Variasi cara hidup
3.    Variasi wilayah-wilayah alamiah
4.    Makna wilayah (region) bagi manusia
5.    Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia

Sedangkan Henry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar sebagai berikut:
1.    Konsep Kewilayahan atau konsep regional
2.    Konsep lapisan kehidupan atau konsep biosfer
3.    Konsep manusia sebagai faktor ekologi yang dominan
4.    Konsep globalisme atau konsep bumi sebagai planet
5.    Konsep interaksi ke ruangan
6.    Konsep hubungan areal (wilayah)
7.    Konsep persamaan areal (wilayah)
8.    Konsep perbedaan areal (wilayah)
9.    Konsep keunikan areal (wilayah)
10.    Konsep persabaran areal (wilayah)
11.    Konsep lokasi relative
12.    Konsep keunggulan kompratif
13.    Konsep perubahan yang terus-menerus atau perubahan abadi
14.    Konsep sumber daya dibatasi sama budaya
15.    Konsep bumi yang bundar di atas kertas yang datar atau konsep peta

Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan pendidikan dasar (PenDas) konsep dasar itu dapat kiat mulai dari arah (mata angin),jarak ,peta perbedaan kesenambungan.cara membina konsep pada diri kita masing-masing yaitu dengan mengajarkan pengertian konotatif tentang sesuatu (Womanck,J.G:1970:32) jadi kita sebagai guru IPS mengajarkan pengertian yang selias –luasnya tentang sesuatu secara bertahap berkesinambungan sampai terjadi pola pengertian dalam benak kita dan juga dalam benak peserta didik sampai ke tahap abstrak yang mencirikan konsep tersebut.

Dapat dikemukakan tentang sungai sebagai sesuatu konsep dasar geografi. Kiat selaku guru IPS bertanya kepada peserta didik mengenai sungai “ Apakah ada di antara mereka belum mengenal sungai itu.secara kongkrit berarti guru sudah menyampaikan pengertian sungai sesuai yang diuraikan dalam kamus.

C. Ekonomi Dan Koperasi
Pembahasan ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu nsosial myang akan dikaitkan dengan koperasi yang menurut undang-undang menjadi soko guru perekonomian Indonesia. Berkenaan dengan ekonomi ini, Brown &Brown (1980:241) mengemukakan bahwa”Ekonomi adalah suatu studi tentang cara bagaimana manusia mengorganisasikan sumber daya alam ,kemampuan budaya dan tenaga kerja menopang dan mengingatkan kesejahteraan material “Sementara itu, dengan cukup panjang.

(Gerarado P.Sicat dan H. W Arndt (1991:3) mengemukakan bahwa Ilmu ekonomi adalah suatu studi yang mengkaji bagaimana orang perorangan dan kelompok – kelompok masyarakat menentukan pilihan. Karena manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas.Untuk memuaskan bermacam-macam ragam keinginan tersebut,tersedia sumber daya yang dapat digunakan.itupun tidak tersedia dengan bebas.

Ketiga bahasan ilmu ekonomi tadi, dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa ilmu ekonomi merupakan suatu studi,ilmiah mengenai bagaimana cara memenuhi kebutuhan materi.

Bagaimana mengembangkan upaya menahan diri dan hidup yang berlebih-lebihan padahal kemampuan sumber daya ada dalam keterbatasan. Untuk mengatur kesejahteraan rakyat,khususnya kesejahteraan ekonomi Bangsa Indonesia, telah diatur dalam Undang-undang Dasar 1945. Pada pasal 33 yang terdiri atas 5 yaitu :

1.    Perekonomian disusun sebagai usaha,bersama berdasarkan atas kekeluargaan
2.    Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang me3nguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara
3.    Bumi,air dan kekayaan yg terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan di gunakan sebesar-besarnya kemampuan rakyat
4.    Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi,ekonomi,dengan prinsip kebersamaan,efisiensi berkeadilan,berkelanjutan,berwawasan lingkungan,kemandirian.
5.    Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang
Dalam pasal 33 ini adalah kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan, kemakmuran orang-orang. Sebab itu perekonomian dsisusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan seperti Koprasi.

Koprasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koprasi dengan berlandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koprasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.Menurut P.E. Weraman (A.A Chaniago, Cb, Toweula,dkk:1995:225) mendefinisikan bahwa

Koprasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hokum yang bertujuan untuk perbaikan social ekonomi anggotanya melalui memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha bersama saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan ,usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koprasi.
Dari 3 batasan tadi dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa koprasi adalah kegiatan ekonomi bersama dari para anggotanya,berdasarkan kekeluargaan,kerakyatan,demi keuntungan bersama,
Dan tidak mengutamakan keuntungan ekonomi semata- mata,melainkan juga memperhatikan keuntungan sosial. Tujuan penyejahterakan para anggota berdasarkan alas keluarga dan keuntungan sosial ,Ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, yang menguasai hajat hidup orang banyak yang di arahkan pada kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya yang dicantumkan dalam UUD 1945.

Batas-batas ekonomi dan koprasi,dengan mengamati konsep-konsep dasar yang menjadi kunci dua pokok presoalan masih bersangkutan dengan satu sama lain,konsep- konsep dasar itu sebagai berikut:

1. Kalangan sumber daya
2. Dan keterbatasan sumberdaya
3. Kebutuhan yang tidak terbatas
4. Konsaumsi-produksi-distribusi
5. Penawaran-permintaaan

Dalam memenuhi sampai mencapai kepuasan kebutuhan,manusia baik perorangan maupun kelompok melakukan kegiatan produksi, menghasilkan baik yang langsung dan sumber daya alam melalui pengolahan lebih dulu.proses produksi tadi memenuhi konsumsi yang selalu meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Orang yang ahli dalam bidang usaha sesuai dengan sifat badan usaha .sedangkan yang mencirikan koprasi dengan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonominya,terutama dalam mempertahankan keuntungan sosial bagi seluruh anggota dan pengguna jasa koprasi ,wajib menjadi acuan utama.Modal dalam kegiatan usaha kegiatan ekonomi tidak hanya terbatas pada produksi,gedung,lahan dan keuangan namun paling utama terletakm pada SDM yang menjadi aset hidup kegiatan dan kehidupan ekonomi tersebut.oleh karena itu, baik perusahaan milik Negara,milik swasta ataupun milik rakyat dalam bentuk koprasi,dituntut adanya modal SDM yang bersifat mental wiraswasta.oleh karena itu sebagai calon guru IPS harus membimbing,mengarahkan,membina,dan mengembangkan peserta didik untuk bersikap mental wiraswasta bagi kepentingan diri sendiri,keluarga,masyarakat,bangsa dan Negara. Kemajuan dan
Pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam bidang produksi,telahnpula menyebabkan terjadinya alternatif pe,manfaatan dan penggunaan suatu jenis sumber daya.sebagai contoh: penggunaan dan pemanfaatan migas serta batu bara,tidak mlagi hanya nuntuk bahan bakar melainkan untuk kepentingan yang meluas.contohnya dengan petro kimia minyak bumi dan batu bara dimanfaatkan untuk bahan pakaian,ban kendaraan,kosmetik,obat-obatan.

D. Sosiologi
Menurut pebdapat Frank H. Hankins (Faircdhild, H.P,dkk.:1982:302)lebih terperinci mengemukakan: bahwa Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dan hubungan kelompok umat manusia.studi tentang manusia dan insaninya dengan hubungan satu sama lain.Aliran sosiologi yang
berbeda menentukan penekanan yang bervariasi berkenaan dengan factor-faktor yang berhubungan,sebagaian menekankan hubungan pada hubungan diantara mereka sendiri seperti interaksi,asosiasi,dan seterusnya.

Secara sibgkat yang baru dikemukakan,dapat diketengahkan konsep – konsep dasar sosiologi sebagai berikut:
1. Interaksi sosial
2. Sosialisasi
3. Kelompok sosial
4. Proses sosial
5. Proses sosial
6. Perubahan sosial
7. Mobilisasi asocial

Interaksi sosial sebagai konsep dasar sosioligi,telah cukup dibahas pada uraian terdahulu. Interaksi ini nbagaimanapun intensitasnya,selalu dialami oleah tiap individu dan selalu terjadi dimasyarakat.Lebih tepat kelompok sosial tepat terjadinya interaksi antara individu tidak lain adalah kumpulan manusia yang paling tidak terdiri atas dua orang namun biasanya lebih dari itu, telah saling mengenal dalam waktu yang relative lama, ada kaitan rasa senasib, diikat oleh nilai dan norma yang sama serta memiliki rasa persatuan

Selain kelompok sosial yang merupakan kesatuan antara anggota masyarakat, di dalamnya terjadi atau terdapat lapisan-lapisan sosial yang ditunjukkan oleh pengelompok anggotanya berdasarkan ikatan persamaan tertentu,seperti pendidikan,ekonomi,mata pencaharian,suku bangsa.

Sebagai akibat proses sosial, perubahan sosial dan modernisasi,baik secara perorangan maupun kelompok,terjadi perubahan status dan lapisan bawah ke lapisan menengah dan bahkan sampai lapisan atas. Atau juga terjadi perubahan status dan petani menjadi pedagang atau menjadi pegawai negeri.perubahan konsep yang dialami merupakan konsep mobilisasi sosial. Jika lapisan tersebut dari lapisan bawah ke lapisan menenggah sampai lapisan atas atau sebaliknya di konsepkan sebagai
Vertikal. Sedangkan perubahan status yang sifatnya setara seperti pretani menjadi pedagang kemuadian menjadi nelayan dan seterusnya,mobilisasiu yang demikian di konsepkan sebagai mobilisasi horizontal.

Dalam kehidupan sosial itu terdapat hal-hal yang dianggap sebagai penyakit masyarakat, sweperti kaehatan,pengangguran,pelacur,gelandangan,kemiskinan penyakit-penyakit masyarakat byang demikian yang merupakan masalah sosial, dikonsepkan sebagai patologi sosial. Kondisi atau lebih tegas lagi,masalah yang demikian itu merupakan salah nsatu konsep dasar sosiologi yang wajib dikaji secara mendalam, untuk menentukan alternative pemecahanya.dan cara pemecahanya dengan cara : wajib mendapat perhatian dan keperdulian segala pihak. Apalagi hal mtersebut kita abaikan maka menjadi masalah sosial yang makin gawat yang merusak mental generasi muda Indonesia.

E. Antropologi
Seperti yang terlah di uangkapkan bahwa kehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam konteks sosial meliputi aspek salah satu aspek yang makna dalam kehidupann manusia yang juga mencirikan kemajuanya yaitu kebudayaan.yang mengkhususkan telaahanya kepada budaya ini tidak lain adalah antropologi.Menurut E.A.Hoebel (Faichild,H.P,dkk.:1982:12) secara singakat mengemukakan “Antropologi adalah suat studi tentang manusia dengan kerjanya.sedangkan menurut Koentjaraningrat (1990:11) juga secara singkat mengatakan antropologi adalah ilmu tentang manusia,sedangkan Hoebel mengemukakan anteropologi adalah cara kerjanya.dengan demikian sebutan antropologi disini berate studi ilmu yang mempelajari manusia dengan perilaku sosial atau dengan kebudayaanya.

Kebudayaan adalah nama kolektif semua pola prilaku di transparasikan secara sosial melalui simbul-simbul dari sini tiap unsur semua kemampuan kelompok umat manusia yang karakteristik yang hanya meliputi bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu hukum, pemerintah, moral, dan kenyakinan dan kepercayaan saja,melainkan meliputi juga peralatan material atau artewfak yang merupakan jelmaan kemampuan budaya yang menghasilkan fikiran yang berefek praktis dalam bentuk bangunan, senjata, mesin, media komunikasi, perlengkapan seni, dan sebagainya

Konsep yang dikemukakan oleh Ellwood di atas sangat jelas dan gamlang bahwa kebudayaan hanya milik otentik manusia saja.Konsep-konsep mdasar itu meliputi:
1.    Kebudayaan
2.    Tradisi
3.    Pengetahuan
4.    Ilmu
5.    Teknologi
6.    Norma
7.    Lembaga
8.    Seni
9.    bahasa
10.    lambang
11.    Fenomena yang dapat kita gali dengan sendirinya

Dalam lingkup antropologi dan kebudayaan, pengetahuan, ilmu dan teknologi merupakan konsep dasar yang terkait dengan budaya belajar. Tip konsep konsep dasar tersebut saat ini biasabisa dijadikan satu sebagai IPTEK ( ilmu pengetahuan dan teknologi ) penyatuan tiga konsep tersebut sangat beralasan karena ketiganya sangat erat satu sama lain.oleh karena itu, kita sepakat untuk memadukan mewnjadi IPTEK.

Konsep lain yang memegang peranan kunci dalam mkehidupan masyarakat dan budaya adalah nilai serta norma.Sedangkan norma lebih mengarah pada ukuran dan aturan kehidupan yang berlaku dikehidupan masyarakat.

Pada tingkatan taraf yang lebih tinggi kita juga mengenal pranata yang juga merupakan salah satu konsep dasar dalam kehidupan masyarakat dan budaya.Dalam hal ini, kita juga harus membedakan antara pranata (intstitution) dengan lembaga (insititute). Mengenai konsep dasar diatas menurut Koentjaraningrat (1990:165-166) pranata adalah sistim norma atau aturan-aturan yang mengenai satu aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan lembaga atau institut adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu”. Contohnya sebagai pranata yang berfungsi memenuhi kebutuhan kekerabatan, yaitu perkawinan, tolong menolong antar kerabat, sopan santun, pergaulan antar kerabat, dan sebagainya.

Bahasa sebagai suatu konsep dasar memiliki pengertian konotatif yang luas. Bahasa sebagai konsep, bukan hanya merupakan rangkaian kalimat tertulis ataupun lisan, melainkan pengertiannya lebih jauh dari pada hanya sekedaar rangkaian tulis atau lisan melainkan bahsa itu sebagai suatu konsep meliputi pengertian sebagai bahasa anak, bahasa bisnis, bahsa isyarat, dan lainya

Konsep dasar antropologi lainya mengenai lambang sesungguhnya bahasa itu juga termasuk lambang bagi manusia contohnya uangkapan”bahasa mencirikan bangsa pada ungkapan itu tercermin bahwa bangsa yang memiliki tutur kata yang baik ,mencerminkan bangsa tersebut merupakan bangsa yang baik ,lambang- lambangnya antara lain seperti bendera bagi suatu bangsa, tanda pangkat, atau jabatan bagi satu angkatan, monument bagi suatu kelompok masyarakat dan bangsa.

F. Politik dan Pemerintahan
Di dalam kehidupan bermasyarakat, tidak akan lepas dari dua aspek kehidupan social, yaitu berpolitik dan berpemerintahan. Dikesempatan ini, pertama kita membahas pengertian ilmu politik secara singkat dan menurut pendapat para ilmuan-ilmuan lain.

Menurut para ilmuan, diantaranya :
1.    Mildred Parten (Fairchild. H.P., dkk.: 1982: 224)
Ilmu politik adalah Teori, kiat dan praktis memerintah.
2.    Brown and Brown (1980: 304)
Ilmu politik adalah proses dilaksanakannya kekuasaan mencapai tujuan-tujuan tertentu.
3.    J. Barents (Miriam Budiarjo: 119:9)
Ilmu politik adalah Ilmu yang mempelajari kehidupan Negara.., yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat; ilmu politik mempelajari negara- negara itu melakukan tugas- tugasnya.
4.    Ossip K Flechtheim (Miriam Budiarjo: 1991:11) dalam buku Fundamental of Political Science.
“Ilmu politik adalah Ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari Negara sejauh negara merupakan Organisasi kekuasaan beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi yang mempengaruhi negara.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian Ilmu Politik secara umum adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tuganya dan sebagai penyelenggara negara,

Pengertian Pemerintahan menurut Brown and Brown (1980: 304) dan Charles J. Bushnell (Fairchild, H.P. , dkk :1982 :132)
1.    Brown and Brown (1980: 304)
Pemerintahan adalah semua aparat dan proses yang melaksanakan penyelenggaraan aktifitas negara
2.    Charles J. Bushnell (Fairchild, H.P. , dkk :1982 :132)
Pemerintahan adalah Organisasi menjelmaan suatu negara, pemerintahan adalah negara dalam penampilan, prakteknya pemerintahan sebagai proses merupakan pelaksanaan fungsi negaradalam segala aspeknya.

Jadi, untuk kesimpulan pemerintahan secara umum adalah penyelenggaraan, pelaksanaan kerja secara operasional suatu negara. Dengan kata lain pemerintah adalah aparat pelaksana negara.

Konsep-konsep dasar politik dan pemerintahan.
1. Kekuasaan
2. Negara
3. Undang-undang
4. Kabinet
5. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
6. DPR
7. DPD
8. Mahakamah Agung
9. Kepemimpinan
10. Demokrasi
11. Wilayah
12. Kedaulatan Rakyat
13. Otoriter
14. Monarki
15. Republik
16. Hal-hal lain yang dapat digali sendiri berdarkan pengamatan dan pengalaman.

Suatu nusantara yang dapat dikatakan negara, setidaknya memiliki kriteria sebagai berikut, yakni: memiliki wilayah, penduduk, pemerintah, dan kedaulatan.Negara yang demokratis adalah Negara yang memiliki tertib dan aman karena adanya peraturan yang disusun bersama, disepakati bersama dan serta dipatuhi bersama-sama juga. Dansemua itu telah disusun oleh Undang-undang yang menjadi pokok utama atau induk dari segala peraturan.

Di Negara tercinta kita, Negara Republik Indonesia sebagaimana telah ditentukan dan digaris besarkan pada UUD 1945 yang menjadi pokok utama dari segala peraturan. Demokrasi yang arti harfiahnya, rakyat berkuasa atau kekuasaan di tangan rakyat, yang pada pelaksanaannya di serahkan kewenangannya kepada kepala negara atau presiden. Dapat disimpulkan, segala aspirasi pendapat masyarakat akan disampaikan secara bertahap. Yang pertama disampaikan melalui perwakilan rakyat (DPR) yang merupakan perwakilan dari rakyat, dan kemudian disampaikan kepada majelis permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan masih dimusyawarahkan diambil kebijakan-kebijakan. Dan setelah itu baru ditujukan kepada kepala Negara kita yaitu Presiden.


G. Psikologi Sosial
Secara umum pengertian Psikologis Sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kontek sosial.

Pengertian psikologi sosial menurut HaroldA Phelps (Fairchild, H.P, dkk,. :1982: 290), “adalah suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial”.



Pengertian menurut Kerch, Clutfield, dan Ball Chey (1982: 5) mengemukakan :
“Psikologo Sosial adalah Ilmu tentang peristiwa perilaku antar personal. “(Hukum Konvergensi)”, Hasil perpaduan kerjasama antara potensi dari dalam diri dengan rangsangan dari lingkungan.
Psikologi sebagai salah satu bidang ilmu sosial yang berperan strategi dalam mengamati, menelaah, menganalisis, menarikn kesimpulan dan memberikan arahan alternatif terhadap masalah sosial yang merupakan ungkapan aspek kejiwaan.

Konsep dasar Psikologi :
1. Emosi terhadap objek sosial
2. Perhatian
3. Minat
4. Kemauan
5. Motifasi
6. Kecerdasan dalam menangagapi persoalan sosial
7. Penghayatan
8. Kesdaran
9. Harga Diri
10. Sikap Mental
11. Kepribadian.

Emosi dengan reaksi emosional merupakan konsep dasar psikologi social yang peranannya besar dalam mengembangkan potensi psikologis lainnya. Perhatian dan minta seseorang terhadap sesuatu benda, fenomena social, interaksi social dan yang lainnya. Tinggi rendahnya, terkendali tidaknya emosi seseorang, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial yang bersangkutan. Oleh karena itu, emosi sebagai suatu potensi kepribadian wajibdiberi santapan dengan berbagai pembinaan psikologis, termasuk santapan keagamaan.
Kemauan yang kuat merupakan modal dasar yang berharga dalam memperoleh suatu prestasi. Ada pepatah mengatakan, “di mana ada kemauan, di situ ada jalan”. Orang yang kemauannya lemah, bagaimanapun sukar mencapai prestasi yang tinggi. Motivasi selain timbul dari dalam diri individu masing-masing, juga dapat datang dari lingkungan. Untuk mencapai suatu harapan yang tinggi, kiat harus mempunyai motivasi diri yang kuat. Agar semu citi-cita yang kita harapkan akan tercapai.
Konsep dasar yang merupakan komprehensif adalah kepribadian. Secara singkat, Brown & Brown (1980:149) mengemukakan bahwa “kepribadian tidak lain adalah pola karakteristik, sifat atau atribut yang dimiliki individu yang ajeg dari waktu ke waktu”. Sedangkan Hornrl Hart (Fairchild, H.P., dkk.: 1982:218) secara lebih rinci mengemukakan:

“Kepribadian yaitu organisasi gagasan yang dinamik, sikap, dan kebiasaan yang dibina secara mendasar oleh potensi biologis yang diwariskan melalui mekanisme psiko-fisika organisme tunggal dan yang secara sosial ditransmisikan melalui pola budaya, serta yang terpadu dengan semuapenyesuaian, motif, kemauan dan tujuan individu berdasarkan keperluan satu kemungkinan dari lingkungan sosialnya.”
Jadi, dapat disimpulkan kepribadian sebagai suatu konsep dasar psikologi, dan juga merupakan suatu perpaduan potensi, kemampuan dan aset diri tiap individu yang menjadi jati diri masing-masing. Jadi, kita sebagai SDM generasi muda yang akan menjadi subjek pembangunan masa yang akan datang, wajib mengembangan dan membina kepribadian peserta didik kita menjadi SDM yang handal yang kelak dapat menyelamatkan kehidupan yang telah menyimpang dan kebenaran yang hakiki yang “ mengorbankan nilai-nilai moral demi mencapai tujuan material semata”. Panggilan dan tugas pendidikan memang berat, namun sangat mulia.















MODUL 4
    KONSEP DASAR SEJARAH   

Kegiatan Belajar 1
Penjajahan Indonesia  dan Akibatnya

A.    LATAR BELAKANG TIMBULNYA PENJAJAHAN DI INDONESIA

        Timbulnya penjajahan di indonesia disebabkan oleh dua faktor , yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang terjadi dari dalam yaitu kondisi politik, ekonomi dan sosial budaya yang memungkinkan bangsalainmemasuki indonesia untuk berdagang yang kemudian berusaha menguasai peragangan dengan memonopoli perdagangan, sedangka faktor eksternal yaitu faktor yang terjadi dari luar yaitu kondisi yang terjadi di negara –negara barat  sehingga meraka mengadakan ekspansi ke seluruh dunia.

1.    Faktor Esktern
       Maksudnya adalah kondisi yang terjadi di Eropa yang memungkinkan terjadinya penjajahan di indonesia dengan  masuknya bangsa Barat ke Asia Tenggara pada abad ke-16  yang secara bertahab membawa bangsa indonesia ke lingkup perdagangan Internasional kemudian setahap demi setahap kekuasaan asing mulai masuk ke tanah air kita. Negara barat yang pertama kali masuk ke Indonesia  diawali oleh Spanyol, Inggris dan Belanda. Bangsa Spanyol lebih memusatkan di Filipina, Inggris mengutamakan sasarannya di India sedangkan Indonesia menghadapi bermacam-macam corak imperalisme, seperti Portugis, Belanda, dan Inggris walaupun kekuasaaanya hanya sebentar saja.
        Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa masuk ke Indonesia adalah sebagai berikut.
a.    Berkembangnya keyakinan akan kebenaran ajaran Copernicus yang mengatakan bahwa “dunia ini tidak datar   melainkan bulat seperti bola apabila seseorang berlayar lurus ke arah barat maka akhirnya akan tiba kembali pada titik semula”.
b.    Berlangsungnya zaaman Renaisance di Eropa. Sekitar tahun 1500 di Eropa berkembang zaman kebebasan yaitu lahirnya kembali jiwa bebas dari berbagai kekangan yang membelenggu kehidupan mereka, sehingga mendorong semangat para ilmuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat menghasilkan penemuan baru, seperti kompas, peta bumi yang lebih baik, pembuatan kapal yang lebih baik serta penggunaan mesiu.
c.    Berkembangnya kekuasaan islam di daerah Afrika Utara dan Pantai Timur Laut Tengah pada tahun 1453 berhasil merebut pusat perdagangan dan ibu kota kerajaan Romawi, yakni Constaninopel. Jatuhnya Constaninopel ini  mengakibatkan tertutupnya jalur buhungan perdagangan antara Eropa dan Asia. Akibatnya bangsa Barat mencari sendiri baru untuk pergi ke daerah penghasil rempah-rempah di Timur yakni Indonesia.
d.    Semangat Reconquesta atau semangat perang salib, yaitu semangat  untuk menaklukkan bangsa-bangsa yang pernah mengalahkan mereka, yaitu orang-orang islam.
e.    Ambisi untuk mencari darah-daerah baru dalam rangka mengemban tugas mencari kekayaan(Gold), kejayaan (Glory), penyebaran agama nasrani (Gospel.
f.    Adanya perjanjian Tordessilas (7 Juni 1494)
•    Terjadinya perjanjian ini akibat dari Paus Alexander VI di Roma yang memberikan peluang kepada Spanyol dan Portugis untuk meluaskan ekspansinya dengan mengeluarkan keputusan suci yang disebut Bull of Demarcation yang isi pokonya Paus memberikan dunia ini kepada dua bangsa tersebut dengan batas garis khayal dari Utara ke Selata samudra Atlantik, sebelah barat garis meridian diberikan kepada Spanyol, sedangkan sebelah timurnya diberikan kepadaPortugis.
•    Isi perjanjian bahwa garis batas kekuasaan Spanyol dan Portugis adalah garis meridian yang melalui sebuah titik barjarak 370 mil di sebelahBarat Kepulauan Tanjung Verde.
•    Dampak isi perjanjian
    Timbulnya imperalisme dan kolonialisme Barat di seluruh dunia
    Portugis berhasil menguasai pusat-pusat perdagangan sekaligus menguasai wilayah bagian timur, seperti :
    Bartolomus Diaz menepukan Tangjung Harapan.
    Vasco da Gama menemukan Calicut, India.
    Don Alfonso de Albuquerque, menaklukkan Goa yang kemudian sampai ke Maluku.
    Antonio d’Abreu menguasai maluku.
•    Spanyol menguasai sepenuhnya seleruh Amerika Latin, Hawai dan Filipina, yang ditandai dengan
    Pelayaran Columbus menemukan benua Amerika,
    Magelhaens ekspedisi berkeliling dunia hinga sampai ke Filipina bahkan sampai ke Maluku akhirnya konflik dengan Portugis.

2.    Faktor Intern atau Kondisi yang Memungkinkan Bangsa Asing Menjajah Indonesia
a.   Kontak hubungan perdagangan, seperti lazimnya seorang pedangang yang pada awalnya tidak mempunyai prasangka negatif terhadap bangsa lain untuk membeli rempah-rempah. Namun hal ini dimanfaatkan oleh bangsa lain untuk dapat dikuasai pusat perdagangannya dengan jalan mengadu domba  dan selanjutnya meminta imbalan yakni hak monopoli perdagangan.
b.   Penghasil rempah-rempah terbesar, ini termasuk faktor positif. Akan tetapi terdapat pula faktor negatif yakni menjadi tempat tujuan utama bagi para saudagar Eropa dan setelah tiba di Indonesia lambat laun dimungkinkan bangsa Barat untuk menguasai pusat perdagangan tersebut.
c.  Belum ada persatuan antara kerajaan satu dengan kerajaan lain sehingga mudah terpancing konflik dan    dimanfaatkan oleh penjajah.

B.     KARAKTERISTIK PENJAJAHAN PORTUGIS, SPANYOL, INGGRIS, BELANDA DAN JEPANG

         Karakteristik penjajahan di Indonesia adalah dengan cara memperdaya orang-orang pribumi untuk di adu domba dengan maksud agar masyarakat pribumi terpecah belah untuk selanjutnya dikuasai.

Berikut ini adalah karakteristik penjajahan di indonesia.
1.     Karakteristik Penjajahan Portugis
         Portugis masuk ke indonesia disebabkan oleh perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma. Mula-mula ditemukannya Tanjung Harapan oleh Bartolomeus Diaz, kemudian Vasco Da Gama sampai di Kalikut, India dan Alfonso de Albuquerque sampai di malaka.
Setelah Portugis berhasil menguasai Asia Tenggara khususnya Selat Malaka (1511), dari sinilah Portugis mengirimkan angkatan perangnya yang dipimpin oleh Antonio d’breu. Mereka memanfaatkan persainganyang terjadi di antara penguasa setempat untuk memperkuat kedudukannya. Ketika Portugis mendatangai kerajaan Ternate, mereka diterima baik oleh penguasa setempat karena Portugis dianggap sekutu dalam menghadapi kerajaan Tidore. Maka sebagai imbalan Portugis menuntut hak monopoli perdagangan cengkeh.  Portugis mengambil kebebasan bangsa Indonesia untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan semua rempah-rempah harus dijual kepadanya, barang siapa yang melawan akan diancam dengan kekerasan senjata. Hal ini menimbulka perlawanan oleh bangsa Indonesia khususnya pusat-pusat kekuasaan islam yaitu kerajaan Demak,Ternate, dan Aceh.

2.     Karakteristik Penjajahan Spanyol
         Spanyol menjajah Indonesia hanya sementara, karena mereka lebih memfokuskan kekuasaaannya di Filipina. Sesuai hasil perjanjian Tordesilas bahwa Spanyol mendapatkan bagian wilayah Barat, rombongan kapal Spanyol bertolak dari negerinya kearah Barat, di bawah pimpinan Magelhaen. Setelah melintasi samusdra Atlaktik, mereka tiba di Amerika Selatan lalu menyusur pantai Amerika Selatan,Samudra Pasifik (Lautan Teduh) kemudian sampai di Filipina. Magelhaen tewas dalam perang melawan penduduk pulu Cebu(Baca Sebu) di Filipina. Akan tetapi rombongannya meneruskan perjalanan sampai ke Tidore pada tahun 1521.
Sultan Al-Mansur menyambut baik kedatangan bangsa Spanyol karena Tidore sedang berselisih dengan Ternate. Maka Tidore mencari dukungan seperti halnya Ternate di dukung Portugis. Hubungan kedua Sekutu itu bertambah baik. Akan tetapi dibalik semua itu berlangsung permusuhan antara Portugis dan Spanyol. Akhirnya kedua bangsa ini mengadakan kesepakatan yang hasilnya Portugis memperoleh Maluku sedang Spanyol memperoleh Filipina.

3.     Karakteristik Penjajahan Inggris
         Pada tahun 1980 F. Drake dalam perjalanan keliling dunia singgah di Ternate , setelah berlayar melalui Lautan Pasifik. Ia melaporkan kepada pemerintahannya tentang perminttan Sultan Ternate agar diberi bantuan peralatan untuk melawan Portugis. Pada tahun 1586, Thomas Cavendish menggunakan rute pelayaran Selat Magelhaen – Samudra Pasifik sampai ke Filipna Selanjutnya berlayar ke Maluku, dan menerangkan bahwa di Maluku dilakukan perdagangan rempah-rempah secara bebas.
Ada dua  pendapat tentang sikap yang harus diputuskan oleh Inggris dalam menghadapi Portugis. Pendapat yang pertama meminta membantu Portugis dengan imbalan mendapat hak Monopoli dari Portugis, sedangkan pendapat kedua agar Inggris segera merebut hak perdagangan dari Portugis dan segera menggunakan jalur perdagangan laut melalui Tanjung Harapan. Pendapat kedua yang lebih kuat untuk dilaksanakan.
Pada tahun 1591 satu ekspedisi atas tiga kapal yang dipimpin oleh George Raymond dan James Lancaster bertolak dari Plymouth    menuju ke India melalui Tanjung Harapan. Namun, G. Raymound tenggelam. Sedangkan James Lancaster mampu mencapai Selat Malaka.

4.    Karakteristik Penjajahan Belanda
        Motivasi yang mendorong bangsa Belanda datang ke Indonesia yaitu upaya mencari rempah-rempah sendiri. Ekspedisi pertama tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman berhasil mendarat di Banten. Hal ini disambut baik oleh pedagang belanda sehingga, tidak lama kemudian Belanda sampai di Maluku. Karena adanya persaingan yang tidak sehat maka dibentuklah Kongsi Dagang Belanda pada tanggal 20 Maret 1602 dan diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) dengan tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan jalan melawan persaingan baik baik dari dalam maupun dari luar negeri (Portugis, Spanyol, dan Portugis). VOC mendapat hak Oktroi dari Parlemen Belanda sehingga dapat memegang hak monopoli perdagangan antara Tanjung Harapan dengan selat Magelhaen. Hak ini merupakan kedaulatan yang dimiliki oleh VOC sehingga memiliki :
1.    Hak membuat perjanjian dengan Raja-raja dikawasan tersebut,
2.    Hak untuk menyatakan perang dan mengadakan perdamaian,
3.    Hak membuat senjata dan mendirikan perbentengan,
4.    Hak mencetak uang,
5.    Hak mengangkat dan menghentikan para pegawainya,
6.    Hak mengadili perkara, dan
7.    Hak Oktroi ini berlaku dalam jangka waktu 21 tahun

         Perkembangan VOC identik dengan imperialisme barat. Pada tangal 31 Desember 1799 VOC dinyatakan bubar . Karena tidak mampu bersaing dengan Inggris dan Perancis.
5.    Karaktersitik Penjajahan Jepang
       Latar belakang kehadiran Jepang di Indonesia karena dari sejarah perkembangan Jepang itu sendiri. Modernisasi Jepang diawali dengan gerakan Restorasi Meiji atau usaha pemulihan kekuasaan kepada Tenno Meiji.Masa pemerintahannya dari tahun 1867 – 1912 dan dapat memajukan negeri Jepang. Contohnya dalam ilmu pengetahuan, Ekonomi, Politik dan Kekuasaan. Sasaran Ekspansi pertama adalah semenanjung Korea gugusan kepulauan Riukiu dan Formosa didapat setelah mengalahkan Cina 1895. Perang Dunia I, 1914 sampai 1918 memberikan kesempatan baru pada Jepang untuk memperluas daerah pasaran produksi industrinya. Berdasarkan perjanjian Versailles 1919 Jepang memperoleh seluruh daerah bekas koloni Jerman di Pasifik. Tenno Meiji wafat pada tahun 1912 setelah Perang Dunia I. Salah satu tokoh da arsitek ekspansi dan imperalisme modern Jepang adalah Baron Tanaka yang mengajukan dokumen rahasia (Tanaka Memorial) kepada kaisar yang berisikan suatyi doktrin bbahwa bangsa jepang memikul suatu tugas suci untuk memimpin bangsa-bangsadi Asia Timur, dan akan disusun suatu lingkungan persemakmuran bersama di Asia Timur Raya dibawah pimpinan jepang. Doktrin ini disebut juga idiologi Hakko Ichiu yang menjadi pedoman pelaksanaan politik imperalisme dan ekspansionisme di wilayah Asia.
        Negara Jepang juga disebut sebagai bahaya kuning maka negara-negara Barat membentuk fron ABCD dengan anggota Amerika, Inggris, Cina dan Belanda. Yang dimaksud persemakmuran Asia Timur Raya adalah kemakmuran Jepang sendiri. Pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia yang semula mengharapkan kemerdekaan yang datang dari Jepang, akhirnya sadar setelah Jepang melakukan pemerasan atas segala kekayaan Indonesia. Dari hal tersebut maka timbullah perlawanan rakyat anti Jepang yang dipimpin oleh K.H.Zainal Mustafa dari pesantren Sukamanah Singapura. Kemudia disusul rakyat Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, dan tentara peta yang dipimpin oleh Syodanco Supriyadi di Blitar Jawa Timur.

C.    AKIBAT-AKIBAT DARI PENJAJAHAN DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN
Belanda menjajah Indonesia hampir 350 tahun sedangkan Jepang kurang lebih 3,5 tahun. Sehingga mengakibatkan hal-hal berikut ini.
1.    Bidang Ekonomi
        Kegiatan perekonomian Indonesia dahulu tertata rapi tanpa ada unsur paksaan, namun setelah penjajah datang ke Indonesia mereka memporak-porandakan tatanan ekonomi bangsa Indonesia. Akibatnya setelah berlakunya tanam paksa, bagi bangsa Indonesia menimbulkan kemiskinan, kesengsaraan dan kelaparanyang menimpa rakyat petani. Penyebabnya adalah beban pajak, panen yang gagal dan kerja rodi.

2.    Bidang Politik dan Ideologi
        Kaum penjajah berupaya membekukan bidang politik dan ideologi Indonesia, supaya tidak dapat berkembang. karena hal ini akan menjadi bumerang bagi pemerintah kolonial. Namu masih banyak partai politik yang ingin memerdekakan indonesia baik secara terang-terangan maupun secara terselubung.atau dengan jalan kerjasama (kooperatif) maupun berdikari (non-kooperatif). Melihat kondisi demikian maka Jepang membuat suatuorganisasi yaitu Gerakan Tiga A, Putera, JawaHokokai.

3.    Bidang Sosial Budaya
       Setelah Indonesia sepenuhnya dikuasai oleh belanda, beberapa daerah melakukan perlawanan dengan menentang adanya pungutan pajak, pemerasan dan penindasan. Karena hal ini lah yangg mengakibatkan terjadinya peraturan hukum yang berbeda dalam satu negara.

















Kegiatan Belajar 2
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam   Mencapai Kemerdekaan

A.    FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA KEBANGKITAN NASIONAL

1.    Kemenangan Jepang terhadap Rusia
        Pada tahun 1905 terjdi konflik antara Jepang (negara yang sangat keci ) dengan Rusia( negar raksasa). Dalam konflik ini ternyata Jepang lebih unggul dan mampu menglahka Rusia. Kemenangan Jepang ini membangkitkan kesadaran, harga diri dan semangat bagi bangsa Asia untuk menentang bangsa Barat.

2.    Perjuangan Nasional Rakyat Filipina 1898
        Pada tahun 1896 terjadi pemberontakan terhadap kekuasaan kolonial Spanyol, yaitu pemberontakan Katipuna yang dipimpin oleh Joze Rizal. Namun pemrontakan ini dapat dipadamkan dan pimimpinnya di hukum mati.Kemudian Amerika Serikat berhasil mendekati golongan nasionalis dan menjanjikan kemerdekaan. Kemerdekaan itu terwujud pada tanggal 4 juli 1946 setelah mengusai hampir 50 tahun.

3.    Kebangkitan Nasional India
       Dimulai sejak tahun 1885, yaitu saat berdirinya organisasi kebangsaan pertama yang disebut All India National Congres (AINC).pendirinya adalah Surendranath Banerjee. Ajaran pokok perjuangan Mahatma Gandhi adalah:
a.    Ahimsa (dilarang membunuh)
b.    Hartal (tetap bekerja namun tanpa aksi apapun)
c.    Satyagraha (Gerakan non-kooperation)
d.    Swadesi (  Gerakan memakai bahan dalam negeri dan menentang impor tikstil lain)

       Untuk mendukung ajaran diatas, maka diperkuat oleh gerakan-gerakan dibawah ini.
a.  Gerakan Brahma Samaj, menghapu tradisi kuno dan mengajarkan dasar monotheisme dalam agama hindu.tokohnya adalah Raja Ramohan Roy (1928).
b.    Ajaran dan pembaharuan Santiniketan, tujuannya untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan budaya india.
c.    Ajaran Ramakrishna, untuk kesatuan agama.
d.    Geraka theosofi, menghidupkan kembali nilai-nilai filsafat dan ajaran india kuno. Tokohnya adalah Nyonya Annie Besant.
e.    The Great India mutiny atau pemberontakan Sipahi, yaitu pemberontakan prajurit EIC mendapat dukungan dari raja Moghul Bahadur Syah. Namun dapat ditumpas oleh Inggris dan kerajaan islam Moghul dihapuskan.

4.    Revolusi Nasional Tiongkok atau Cina
        Dinasti terakhir kekaisaran cina adalah dinasti Mancu (1644-1912), kaumnya terdiri dari tuan-tuan tanah besar yang memiliki hak-hak istimewa. Dalam perang dengan Jepang kekaiaran China kalah dah terpaksa harus melepaskan formosa (taiwan) kepada Jepang berdasarkan perjanjian Shimonoseki. Hal ini mendorong kalangan muda untuk bangkitguna menyelamatkan negerinya.kemudian munculah tokoh nasional Dr. Sun Yat Sen dan menyusun garakan pembaharuan dan kebangsaan atas dasar p[erjuangan yang disebutsan min chu I atau tiga dasar kerakyatan, yaitu nasionalisme(kebangsaan), demokrasi (kedaulatan rakyat), dan sosialisme (kesejahteraan rakyat).pada tanggal 10 Oktober 1911 munculah revolusi Cina yang kemudian menyusun negara Republik Cina yaitu:
1.    Republik Cina adalah suatu negara nasional bangsa Cina.
2.    Pemerintah disusun atas dasar demokrasi.
3.    diperuntukkan dalam mencapai kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
        Presiden pertamanya adalah Yuan Shih Kai(1912-1916) kemudian diganti oleh Dr.Sun Yat Sen (1916-1925).

5.    Kebangkitan Nasional di Mesir
                Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat mesir yang dipimpin oleh Arabi Pasya dan bersumber pada inspirasi serta nasionalisme.hal inii terbukti dengan berkembangnya gerakan pembaharuan yang disebut gerakan Salafiyah. Bangsa indonesia menyadari akan penderitaan dan kemelaratan rakyatnya serta melepaskan diri dari kemiskinan. Pada tuhun 20 Mei 1908 lahirlah Budi Utomo yaitu cara berjuang dengan tegnaga persatuan dalam organisasi pergerakan politik kebangsaan.



B.   KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL

1.    Organisasi Budi Utomo
        Pada tahun 1906-1907 dr. Wahidin Sudirohusodo, mengadakan kampanye ke beberapa daerah di pulau Jawa. Namun golongan tua kurang setuju terhadap gagasan tersebut. Sebaliknya pelajar Stovia yaitu Sutomo dan Suraji sangat terkesan atas gagasan tersebut. Pada akhirnya Sutomo menjadi pemimpin dari orgasasi Budi Utomo.
       Kongres pertama Budi Utomo di Yoggyakarta pada bulan Oktober 1908 di ambil keputusan;
a.    Budi Uytomo tidak ikut kegiatan polotik
b.    Kegiatan terutama ditujukan dalam bidang pendidikan dan budaya
c.    Ruang gerak terbatas hanya di daerah Jawa dan Madura.
         Kongres juga memutuskan susunan pengurus besar, R.T. Tirtokusumo, bupati karang anyar sebagai  ketua sebagai pusat kegiatan organisasi  di tetapkan di Yogyakarta. Harapan tersebut tidak terkabul karena gerak organisasi menjadi lamban. Dikarenakan hal-hal berikut:
a.     Adanya kesulitan keuangan
b.     Para bupati mendirikan organisasi sendiri
c.     Budi utomo cenderung memajukan pendidikan untuk golongan priayi;
d.     Karena ketuanya seorang bupati maka ia lebih banyak mementingkan reaksipemerintahan kolonial;
e.     Menonjolnya pengaruh golongan priayi
f.     Banyaknya anggota yang keluar dari kalangan pelajar.

2.    Organisasi Serikat Islam
       Serikat Islam didirikan pada tahun 1911 di Solo, oleh Haji Samanhudi seorang pengusaha batik Laweyan. Berdasarkan semangat pendirinya itulah dilakukan perubahan nama dari Serikat Dagang Islam menjadi Serikat Islam. Tujuan Serikat Islam adalah sebagai berikut.
a.     Mengembangkan jiwa dagang;
b.     Menolong anggotanya yang mengalami kesulitan dalam usahanya;
c.     Mengajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat;
d.     Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama islam;
e.     Hidup menurut perintah agama (Nugroho Notosusanto, 1982)
        Menurut D.M.G. Koch didalam bukunya yang berjudul menuju kemerdekaan, bahwa dalam tubuh Serikakat Islam terdapat 3 aliran, yaitu:
1.     golongan yang bersifat islam fanatik;
2.     golongan yang bersifat nmenentang karas;
3.     golongan yang hendak mencari kemajuan dengan bantuan pemerintah.
         Dalam kongres ketujuh Serikat Islam mengganti nama menjadi Partai Serikat Islam (PSI) dan mulai bergerak dalam ilmu polotik.

3.     Indische Party
        Indische Party didirikan di Bandung pada tahun 1912 oleh 3 serangkai, yakni Dr Douwes Dekker (Danudirja Setyabudi), Dr. Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketiga tokoh ini merumuskan anggaran dasar partai hingga hasilnya dapat dilihat dari cita-cita IP ialah membangun rasa cinta dari dalam hati orang Hindia terhadap bangsa dan tanah airnya. Tindakan pemerintah semakin nyata setelah terbit tulisan Ki Hajar Dewantara yang berjudul All ik en Nederlender wass yang maknanya sekiranya saya orang Belanda. Masih belumlah saya akan berlaku sekehendak hati saya... sindiran tersebut mengakibatkan dipecatnya 3 serangkai dan mengakibatkan merosotnya IP.

4.     Perhimpunan Indonesia
         Perhimpunan Indonesia ini didirikan oleh sekelompok mahasiswa yang sedang belajar di negeri Belanda yang bernama Indische Vereniging pada tahun 1908 lalu namanya diubah menjadi PI agar tidak berbau Belanda. Tujuan PI sebelumnya adalah mengusahakan suatu pemerintah untuk indonesia yang bertanggungjwab kepada rakyat indonesia semata-mata. kemudian dipertegas kembali dengan tujuan utama yaitu kemerdekaan indonesia dan massa nasional yang sadar dan percaya pada diri sendiri. Tokoh –tokoh PI yang militan antara lain Mohammad Hatta, Subardjo, Abdul Madjid, Aalisastrimidjoyo, dan Natsit Datuk Pamuncak.
        Hasil kerja PI terbukti dengan berdirinya Indonesiab Studi Club(ISC) di surabaya yang dipimpin oleh Sutomo dan di Bandung yang dipimpin oleh Ir. S    ukarno.





5.    Partai Nasional Indonesia (PNI)
        Lahirnya PNI pada tahun 1927 yang bertujuan mencapai indonesia merdeka dengan ketuanya Ir. Sukarno.asa partai ini berdasarkan kepada 3 pokomyaitu:
1.    Self-help, artinya memperbaiki keadaan dengan kekuatan sendiri.
2.   Non-kooperasi, artinya tidak bersedia bekerjasama dengan pemerintah dan imperalis serta hanya akan   mengakui pemerintahan yang hadir dari rakyat sendiri.
3.    Marhaenisme, artinya semacam suatu prinsip yang berkeinginan mengangkat rakyat yang melarat.
        Salah satu bukti keberhasilan PNI adlah dengan diselenggarakannya kongres pertama di Surabaya  pada tahun 1928 yang telah berhasil menyusun program partai yang intinya:
1.   Bidang polotik
a.    Memperkuat rasa kebangsaan dan kesatuan.
b.    Menyebarkan pengetahuan tentang sejarah nasional.
c.    Pan asianisme.
d.    Menuntut kemerdekaan pers dan berserikat.
       2.   Bidang ekonomi, pada prinsipnya memajukan perekonomiam nasional dengan memperhatikan skala proiritas sektottertentu.
       3.    Bidang sosial, pada prinsipnya meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup bangsa indonesia.

6.     Partai Indonesia Raya (Parindra)
        Berdirinya partai ini karena diadakannya fusi dari dua organisasi yaitu BU dan PBI. Dasarpertimbangan fusi ini adalah sebagaui upaya untuk tidak membuang tenaga de3nga percuma dan diharapkan dua kekuatan akan melahirkansatu kesatuan yang tangguh dan efisien.

        Program dari Parindra sendiri adalah:
1.     Memperkokoh semangat dan rasa kebangsaan indonesia.
2.     Menjalankan aksi polotik untuk mendapatkan hak-hak yang lengkap dalam suatu pemerintahan berdasarkan demokrasi dan nasionalisme.
3.     Memajukan kesejahteraan sosial rakyat indonesia.
        Kongres kedua pada tahun 1938 diadakan setelah Dr. Sutomo meninggal, yang diketuai oleh Wuryaningrat. Memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1.     Memperkecil pengangguran dengan memperkuat ekonomi rakyat.
2.     Memperbesar anggaran untuk pekerjaan umum.
3.     Mmemperjuangkan jam kerja untuk buruh dan jaminan asuransi.
4.     Tidak memindahkan kemiskinan melalui program transmigrasi.
5.     Perbaikan sistem hukum.

7.     Gabungan Politik Indonesia (Gapi)
        Terbentuk pada tahun 1939 merupakan gabungan dari organisasi pergerakan dengan tujuan mempersatukan partai polotik indonesia.dasar geraknya adalah:
1.    Hak mengatur diri sendiri
2.    Persatuan bangsa.
3.    Demikrasi dalam poloti untuk mencapai cita-cita bangsa.
       Salah satu keberhasilan Gapi adalah indonesia berparlemen dan pengakuan merah putih sebagai benderanya.

8.    Sumpah Pemuda
       Lahirnya Sumpah Pemuda berkaitan erat dengan Budi Utomo yang merupakan cikal bakal terbentuknya organisasi pergerakan nasional. Semangat yang mulai dibina oleh para pemuda terbukti dengan diadakannya kongres pemuda tahun 1926 untuk ke- I dengan topik pembahasan berkisar pada masalah kebudayaan , sosial dengan bahasa pengantar bahasa Belanda. Sedangkan kongres II yang berlangsung pada tanggal 26 – 28 Oktober 1928 di Jakarta yang intinya tentang semangat Indonesia bersatu. Tokoh-tokoh pada sumpah pemuda adalah Muhammad Yamin menyatakan tentang persatuan dan kebangsan indonesia; Purnomo Wulan, Sarwono dan Ki S.Mangunsarkoro menyatakan tentang pendidikan dan prasaran berkaitan dengan kepanduan.
      Intisari dari kongres ke- II adalah;
Pertama    : Kami poetra dan poetri indonesia Mengakoe Bertoempah Darah yang Satoe Tanah
                          Indonesia.
Kedua        : Kami poetra dan poetri indonesia Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa
                          Indonesia.
Ketiga        : Kami poetra dan poetri indonesia Mengakoe Berbangsa yang Satoe, Bangsa
                          Indonesia


C.   KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA 
       MENJELANG KEMERDEKAAN

        Perjuangan partai politik Indonesia sudah menggembirakan,namun kegembiraan itu punah ketika Belanda bertekuk lutut pada pemerintahan Jepang.  Semua pertai politik dipetieskan dan diganti dengan organisasi yang dibuat dan dikendalikan oleh pemerintahan Jepang. Dari hal inilah 4 tokoh pergerakan nasional yaitu  Ir. Sukarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansur dan Ki Hajar Dewantara diberi kepercayaan oleh pemerintah indonesia untuk memimpin gerakan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) dengan tujuan untuk mengarahkan dukungan rakyat terhadap usaha-usaha pemerintah dalam memenangkan perang melalui pemberian bimbingan kepada rakyat. Berkat perjuangan yang tak kenal menyerah pemerintah melalui KMB pada tanggal27 Desember 1949 berhasil memperoleh kedaulatan dalam bentuk negara serikat.




















Kegiatan Belajar 3
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan

Marilah kita menganalisis karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia di dalam mempertahankan kemerdekaan yang kita kelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni:
1.    Tahun 1945 – 1949
Perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah kebangsaan yang merdeka dan berdaulat bagi kehidupan politik, social, budaya dan kemasyarakatan.
2.    Tahun 1949 – 1959
Dimana Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya.
3.    Tahun 1959 – 1965
Perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan eksistensinya


A.    PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PASCA PROKLAMASI
Setelah dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 agustus 1945 oleh Sukarno – Hatta atas nama Bangsa Indonesia, gaung proklamasi ini terdengar dimana-mana. Ujian pertama atas kewibawaan pemerintah RI terhadap rakyat terjadi pada peristiwa rapat raksasa dilapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945. Selanjutnya, pada tanggal yang sama yaitu tanggal 19 September 1945 pecah insiden bendera di hotel Yamato, belanda memasang bendera Merah – Putih – Biru di puncak hotel, para pemuda berhasil merobek warna birunya dan mengibarkannya kembali sebagai bendera Merah – Putih.

Ketika Republik ini dihadapkan pada kenyataan bahwa yang harus dihadapinya adalah pihak sekutu datang di Indonesia mrnimbulkan masalah baru, mereka dibawah komando south East Asia Commad (SEAC) dibawah Lord Louis Mountbattenn, pada tanggal 29 September 1945 mendaratkan pasukan Sekutu yang merupakan bagian dari SEAC diberi nama AFNEI ( Allied Forces Netherland East Indies ) di bawah komando Sir Philip Christison. AFNEI mempunyai tugas, yaitu :
1.    Menerima penyerahan diri tentara Jepang
2.    Membebaskan para tawanan perang pihak Sekutu
3.    Melucuti senjata Jepang dan mengembalikannya ke jepang
4.    Menjamin keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke pihak pemerintahan sipil.
Kedatangan mereka ditentang oleh pihak Indonesia apabila mereka mempunyai niat untuk mengembalikan kekuasaan kepada Belanda. Christisonsendiri berpendapat tanpa ada kerjasama dengan pihak Indonesia tugas ini tidak akan berhasil. Itulah sebabnya pada tanggal 1 Oktober 1945 berunding dengan pemerintah Indonesiadan mengakui de fakto Republik Indonesia. Dengan adanya pengakuan ini pasukan Sekutu diterima dengan sikap terbuka. Akan tetapi, ternyata pasukan Sekutu dioncengi orang – orang NICA yang dengan jelas ingin mengembalikan kekuasaan colonial Belanda di Indonesia. Pecahlah perang melawan pasukan sekutu, sepertiterjadi di Surabaya, ambarawa, Medan, Bandung, dan daerah lainnya.

Setelah mengalami perlawanan yang hebat dimana, panglima inggris berkesimpulan bahwa sengketa Indonesia – Belanda tidak mungkin diselesaikan dengan kekuatan senjata. Setelah menandatangani persetujuan linggar jati, pada tanggal 25 Maret 1947 RI mulai mendapat perhatian internasional, namun demikian Belanda memperlihatkan kecurangannya, sebab tanggal 21 Juli 1947 Belanda melakukan agresi militernya dalam wilayah kekuasaan RI. Pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan keamanan memerintahkan genjatan senjata, yang di mulai tanggal 4 Agustus 1947. Untuk mengawasi genjatan sejata ini dibentuklah komosi konsuler yang beranggotakan 3 Negara ( KTN : Komisi Tiga Negara ) yakni, Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.

Panglima angkatan perang RI menegaskan penjabaran pelaksanaan pertahanan rakyat semesta sebagai berikut :
1.    Tidak akan melakukan pertahan militer.
2.    Tugas memperlambat kemajuan dan serbuan musuh serta pengungsian total serta bumi hangus total.
3.    Tugas untuk membentuk kantong-kantong di tiap-tiap onder distrik mempunyaipusat dibeberapa kompleks pegunungan.
4.    ugas pasukan yang berasal dari daerah federal untuk menyusup ke kantong-kantong sehingga seluruh pulau jawa akan menjadi satu medan perang gerilya yang besar.
Dewan keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari 1949. Amerika Serikat mengeluarkan resolusiyang disetujuioleh semua anggota, yaitu :
1.    Hentikan permusuhan.
2.    Bebaskan presiden serta pemimpin RI.
4.    Memerintahkan kepada KTN agar memberikan laporan mengenai situasi Indonesia sejak tanggal 19 Desember 1948.
Amerika Serikat meminta kepada belanda supaya menghentikan aksi militernya, dengan sanksi jika tidak bersedia. Amerika akan mencabut bantuan ekonomi dan keuangan berdasarkan Marshall-Plan. Akhirnya Belanda menerima kenyataan ini dan kembali kemeja perundingan. Itulah awal berlangsungnya Konfrensi Meja Bundar yang mengantarkan pengakuan Belanda terhadap kedaulatan Negara Republik Indonesia atas wilayah bekas Hindia Belanda kecuali Irian Barat.


B.    KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA RIS SAMPAI DENGAN AWAL PELAKSANAAN DEMOKRASI TERPIMPIN
Seperti dikemukakan di atas bahwa pengakuan Belanda atas kedaulatan RI yang dicapai dalam KMB di Den haag Negeri Belanda tanggal 23 Agustus 1949, yang hasilnya diterima dan di ratyifikasi oleh KNIP tanggal 6 Desember 1049. Pada tanggal 15 desember 1949 Sukarno dilantik menjadi Presiden RIS dan tanggal 20 Desember 1949 Hatta dilantik menjadi Perdana Menteri RIS serta pada tanggal 17 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan.

Dengan disetujuinya hasil KMB maka terbentuklah Negara Republik Indonesia Srikat yang terdiri atas 16 negara bagian. Sementara itu pergolakan – pergolakan politik belum pula sepenuhnya dapat ditanggulangi. Kelompok separatis dan yang ingin memisahkan diridari Negara RI bukan semakin berkurang, perasaan tidak puas akan kebijakan pemerintahpun muncul dimama-mana , seperti pemberontakan APRA di Bandung, pemberontakan Andi Aziz di Makasar, pemberontakan RMS di Maluku, pemberontakan Ibnu hajar di Kalimantan Selatan, pemberontakan Karto Suwiryo di Jawa Barat, pemberontakan Daud Beureuh di Aceh dan pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra Barat dan Sulawesi. Di samping masalah di atas penyebab utama terjadi pemberontakan ialah pembentukan Angkatan Perang RIS atau APRIS sebagai tentara RIS. Untuk lebih jelasnya peristiwa – peristiwa tersebut diuraikan sebagai berikut :


1.    Peristiwa APRA di Bandung
       Pada tanggal 23 Januari 1950 pasukan angkatan perang Ratu Adil melancarkan saerangan di kota Bandung yang dipimpin oleh Kapten Raymond westerling. Namun pasukan ini dapat ditumpas oleh pasukan TNI dari Jawa Timur.

2.    Peristiwa Andi Aziz di Makasar
       Terjadi bemberontakan pada tanggal 5 April 1950 yang dilakukan oleh kesatuan bekas KNIL yng dipimpn oleh Kapten Andi Aziz. Terjadilan pertempuran antara pasukan KNIL dengan pasukan APRIS pada bulan Mei hingga Agustus  di Makasar dan dimenangkan oleh pasukan APRIS.

3.     Peristiwa RMS di Maluku
        Pemberontaka pasukan KNIL juga terjadi di Maluku pada tanggal 25 April 1950. Mereka mengumumkan berdirinya republik Maluku Selatan sebagai negara yang terlepas dari RIS maupun NIT.

4.     Peristiwa DI/TII
        Gerakan DI adalah gerakan yang ingin mendirikan negara yang berasaskan Islam yang dipimpin oleh SM Kartosuwiryo yang memperoklamasikan berdiri Negara Islam Indonesia di Cisayong Jawa Barat pada tahun 1949

5.     Pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra dan Sulawesi
        Pemberontakan ini berawal dengan pandangan darah yang melihat pemerintah pusat tidak stabil dan belum menyelesaikan atau menstabilkan jalannya pemerintahan. Pada tanggal 15 Januari 1958 Achmad Husein sebagai penguasa daerah Sumatra Tengah memproklamaikan berdirinya pemerintah revolusioner RI. karena hal inilah pemerintah pusat di jakarta melakukan gencatan senjata dan terjadilan perang saudara. Pada tanggal 29 mei 1961 Achmad Husein menyerahkan diri.

6.    Pemilu I 1955
       Pemilu pertama tahun 1955 berdasrkan UUDS 1950, yang disusun berdasarkan konstitusi RIS dan UUD 1945. Pemilu I diselenggarakan 15 Desember 1955untuk memilih Dewan Konstituante. Yang menghasilkan indonesia dibagi menjadi 16 daerah, 208 kabupaten dan 2.139 serta 43.429 desa.

3.    Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan

          Setelah Konstituante gagal menetapkan UUD 1945 menjadi UUD RI , Presiden Sukarno menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 denga suatu kredit pada tanggal 5 juli 1959. dengan peraturan presiden No. 13 tanggal 31 desember 1959 dibentuklan fron nasional dengan tujuan :
1.     menyeledsaikan revolusi indonesia.
2.     melaksanakan pembangunan semesta nasional.
3.     mengembalikan Irian Jaya ke dalam wilayah RI.

1.     Pengembalian Irian Barat
        Sejak tanggal 3 Mei indonesia memutuskan hubungan dengan Belanda. Dan tanggal 17 Agustus 1956 bangsa indonesia membentuk provinsi Irian Barat yang masih diduduki Belanda. Langkah berikutnya tanggal 19 Desember 1961 presiden Sukarno mencanangkan  TRIKORA yang intinya menyatakan:
1.    Gagalnya pembentukan negara boneka Papua oeh Belanda.
2.    Kibarkan bendera merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia.
3.    Bersiaplah untuk mobilisasi umum mepertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air serta bangsa Indonesia.
      
       Pimpinan TRIKORA adalh Mayjen Suharto yang tugasnya sebagai berikut:
1.    Merencanakan, mempersapkan dan menyelenggarakan operasi-operasi militer dengan tujuan mengembalikan Irian Barat ke wilayah RI.
2.    Mengembangkan situasi militer ke wilayah provinsi Irian Jaya.
       Penyelesaian Irian Barat diadakan melalui perundingan di New York yang dikenal dengan nama persetujuan New York. Yang isinya:
1.    tanggal 1 Oktober 1962 pasukan PBB tiba di Irian Barat untuk menyerahterimakanIrian Barat dari Belanda ke Indonesia.
2.    Pemerintah sementara PBB DI Irian Barat dengan menggunakan tenaga Indonesia berasal dari Irian Barat.
3.    Pesukan RI yang telah ada di Irian Barat berada di bawah PBB.
4.    Pasukan perang Belanda di Irian Barat dikembalikan di negerinya.
5.    Antara daerah Indonesia lainnya dengan Irian Barat bebas lalulintas.
6.    31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar di Irian Barat disamping bendera PBB.
7.    31 Mei 1963  Irian Barat sepenuhnya milik Indonesia.
       Ketika pemerintaha dipegang oleh Sukarno dan apa yang di ucapkannya adalah hukum, maka hal ini dimanfaatkan oleh PKI hingga terjadilah tragedi G 30 S/PKI.





























MODUL 5
KONSEP DASAR GEOGRAFI


Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Kajian Geografi

A. Pengertian Geografi
Pelajaran geografi yang diajarkan di sekolah terkesan sebagai ilmu yang hanya dihafalkan oleh para siswa seperti menghafalkan nama-nama dalam geografi nama negara, kota, sungai, gunung dan nama-nama tempat laindi muka bumi. Sebagian orang juga beranggapan bahwa geografi adalah segala aktivitas dan perbuatan yang berhubungan dengan peta. Orang berpendapat demikian karena orang yang mempelajari geografi harus mampu membuat peta, membaca peta dan harus berkerjasama dengan pihak-pihak yang berwenang dalam pembuatan peta.
Menurut Broek (1980) mengemukakan bahwa hakikat geografi ada 6, yakni sebagai berikut ini.
1.    Geografi sebagai ilmu pengetahuan biofisik.
Pada akhir abad ke 19 ketika ilmu pengetahuan seperti geologi, meteorologi, dan botani sudah mengalami perkembangan yang sedemikian pesat maka ahli geografi terpengaruh dan tertarik mengikuti metode-metode disiplin ilmu tersebut     . Kelemahan setelah geografi masuk ke dalam ilmu pengetahuan alam murni, di mana mampu merumuskan hukum sebab
akibat terhadap gejala-gejala dan proses-proses fisik di muka bumi secara general, tetapi tidak memasukkan unsur manusia.
2.    Geografi sebagai relasi hubungan timbal balik manusia dengan alam.
Contoh kongkritnya yaitu iklim tropis menghalangi kemajuan kebudayaan masyarakat setempat, sementara iklim sedang merangsang perkembangan kebudayaan masyarakat yang mendiaminya.
3.    Geografi sebagai ilmu ekologi manusia.
Keanekaragaman di kalangan pengikut paham determinisme environmentalis mendefinisikan geografi sebagai studi pengetahuan yang mempelajari hubungan manusia dengan tempat tinggalnya.
4.    Geografi sebagai studi tentang lahan.
Paham ini bertentangan dengan pendapat kaum environmentalisme yang mengatakan bahwa lingkungan alam lebih bersifat pasif dan masyarakat manusia lebih berperan aktif.
5.    Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi.
Geografi dapat didefinisikan sebagai studi penyebaran/distribusi gejala di permukaan bumi, yaitu di mana letak sesuatu benda itu berada, apakah itu  batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, rumah, penduduk, atau segala sesuatu yang ada di permukaan bumi.
6.    Geografi sebagai teori keruangan bumi.
Dalam hal ini, gagasan yang mengumumkan bahwa geografi akan dimasukkan dalam ilmu pengetahuan alam menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli geografi, yakni akan membatasi cakrawala geografi pada abstraksi ilmu pengetahuan relasi keruangan saja dalam artian akan menghilangkan atau mengabaikan ruang dan waktu yang merupakan unsur pokok dalam geografi.

B. Kajian Materi Geografi
Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain (objek material). Sebagai contoh antara geografi sosial dengan sosiologi, sama-sama mempelajari kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dengan geografi fisik mempelajari bentuk lahan. Antara
geografi ekonomi dengan ekonomi yang sama-sama membahas kebutuhan manusia di dalam suatu lokasi tertentu. Objek kajian goegrafi sangat luas, antara lain (objek material) mencakup aspek fisik, aspek manusia serta aspek hubungan manusia dengan lingkungan.













Kegiatan Belajar 2
Pendekatan Materi Geografi

Pendekatan ilmu geografi cenderung kabur dan menghilang “jati diri”nya karena menurut beberapa tokoh geografi terlena dan tertarik memasuki ilmu-ilmu yang lain yang berfungsi sebagai penunjang. Mereka dalam memecahkan persoalan geografi cenderung menggunakan topikal. Para ahli geografi menyadari untuk menggunakan pendekatan geografi yang sama dan berfungsi sebagai pembeda dengan ilmu-ilmu yangt lain. Pendekatan tersebut antara lain pendekatan keruangan, pendekatan ekologikal dan pendekatan kompleks wilayah.

A. Pendekatan Keruangan.
Setiap tempat di permukaan bumi mempunyai ciri-ciri yang kgusus di mana dapat dibedakan antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Oleh karena itu konsep tempat dinamakan wilayah (region) Dalam geografi ada dua pengertian wilayah, yaitu wilayah formal (formal region), dan wilayah fungsional (fungtional region). Wilayah formal dapat dibedakan dalam dua pengertian, yaitu : pertama pengertian internasional. Kedua pengertian nasional. Sedangkan pengertian fungsional adalah bagian dari permukaan bumi, di mana terdapat beberapa keadaan alam yang berlawanan memungkinkan timbulnya bermacam-macam kegiatan yang saling mengisi dalam kegiatan penduduknya.

Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai pendekatan geografi, klasifikasainya adalah sebagai berikut.
1.    Uniform Region
Suatu wilayah dijadikan sumber dasar telaah geografi disebabkan adanya
keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu.
2.    Nodal Region
Suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang
dihubungkan melalui garis melingkar.
3.    Generic Region
Wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi
wilayah yang bersangkutan diabaikan.
4.    Specific Region
Wilayah berdasarkan kekhususannya sehingga merupakan daerah tunggal yang mempunyai ciri-ciri tersendiri. Jadi fungsi tempat bagi manusia adalah sebagai ruang hidup. Ruang dalam hal ini ditafsirkan menurut tiga pendekatan, yakni pendekatan ekologis, ruang sebagai milleu (yang berisi sumber alam). Pendekatan spatial (keruangan), ruang sebagai space yakni ajang kegiatan manusia. Pendekatan regional sebagai region. yakni daerah atau kesatuan politis.

Untuk menganalisis pola-pola geografi diperlukan :
a.    Memahami peta, proyeksi, skala dan bagaimana foto itu direkam.
b.    Mengetahui metode statistik yang digunakan untuk memilah-milahkan faktor yang dipakai untuk menjelaskan pola-pola geografi yang diamati.
c.    Memahami teknik-teknk penilaian yang mampu menjelaskan perubahan-perubahan pola-pola geografis yang dinamis.

Beberapa contoh fungsi peta sebagai berikut:
a.    Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari suatu daerah.
b.    Sebagai suatu alat menganalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
c.    Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan.
d.    Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.

Klasifikasi peta menurut penggunaannya, skala, dan kenampakan dari peta dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu : pertama peta topografi memberikan gambaran umum mengenai permukaan lahan ( termasuk peta perencanaan dan peta geografi). Kedua chart dan peta jalan disusun dengan tujuan sebagai alat bantu dalam navigasi (untuk navigasi dan orientasi). Ketiga peta-peta tematik pada akhir-akhir ini semakin penting dalam kaitannya dengan menunjukkan tema-tema tertentu (menampilkan satu tema khusus atau lebih).

Untuk membaca peta, kita perlu memahami skala dari peta yang dapat diartikan sebagai perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horisontal kedua titik itu di permukaan bumi. Adapun macam-macam skala adalah sebagai berikut:
a.    Skala angka atau skala pecahan.
b.    Skala yang dinyatakan dengan kalimat.
c.    Skala grafis (Graphical scale line).


B. Pendekatan Ekologi.
Pendekatan ini lebih menekankan keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan variabel lingkungan yang ada bukan eksistensi keruangan. Pengertian analisis ekologi hendaknya tidak diartikan secara sempit, sebagai suatu bentuk hubungan antara makhluk hidup dengan “natural environmen” saja, tetapi harus dikaitkan dengan (1)”phenomenal environment” yang di dalamnya terdapat “natural environment” dan “phycical relic of human actions”. (2) “Behavioural environment”yang meliputi ide-ide dan nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan. Pembagiaan geografi menurut Kirk dibedakan menjadi:
1.    Lingkungan fenomena/gejala fisik.
2.    Lingkungan tingkah laku.
3.    Persepsi dan aspirasi penduduk terhadap bencana alam Gunung Merapi.

C. Pendekatan Kompleks Wilayah dan Presentasi Peta.
Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi disebut analisis kompleks wilayah. Pada analisis ini, wilayah-wilayah akan dihampiri dengan pengertian areal differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakikatnya suatu wilayah
berbeda dengan wilayah yang lain. Oleh karena itu terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut.

Dalam konteks pemahaman tentang wilayah manusia telah mengembangkan beberapa metode dan keterampilan tertentu. Beberapa
metode komunikasi adalah bahasa tulis menulis (literacy), bahasa lisan (articulasi), dan penggunaan angka-angka (numeracy). Sedangkan yang digunakan untuk komunikasi menggunakan cara grafis disebut graphicacy. Graphycacy terdiri dari berbagai teknik, mulai dari penggunaan fotografi, sampai ke peta, grafik dan diagram. Semua cara grafis tersebut mempunyai satu hal yang umum yang membedakan dengan metode lain yaitu penggunaan bentuk dua dimensi untuk menyampaikan dan menyajikan konsep-konsep dan ide-ide. Peta menggunakan simbol-simbol dua dimensi untuk mencerminkan fenomena geografikal atau dengan sesuatu cara yang sistematis, dan hal ini memerlukan kecakapan untuk membuat dan membacanya.Untuk mencerminkan berbagai data atau fenomena geografi ke dalam suatu peta, hal yang perlu diperhatikan adalah peta dasar, simbol, penulisan nama-nama geografi.

Simbol adalah suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Menurut bentuknya simbol dekelompokkan menjadi simbol titik, simbol garis dan simbol bidang. Sedangkan wujud simbol dalam kaitannya dengan unsur yang digambarkan dapat dibedakan abstrak, setengah abstrak dan nyata atau piktorial.






























Kegiatan Belajar 3
Materi Pelajaran Geografi di SD/MI/Paket A.

A. Mata Pelajaran Geografi di SD/MI.
1.    Kedudukan Geografi dalam IPS.
Geografi merupakan salah satu mata pelajaran dari cabang IPS. Sumbangan terbesar geografi adalah “tempat” atau “bumi sebagai tempat tinggal manusia”. Di mana manusia dengan lingkungannya berinteraksi dan memnentuk karakteristik tempat tertentu berbeda dengan lainnya. Dengan demikian geografi adalah ilmu pengetahuan “sintesis” bukan ilmu pengetahuan “sistematik”, seperti sejarah, sosiologi, ekonomi dan antropologi.
2.    Tujuan Pembelajaran.
Ilmu pengetahuan sosial di SD, MI, dan Paket A mempunyai tujuan sebagai berikut:
a.    Mengembangkan pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian, keekonomian, kesejarahan dan kewarganegaraan.
b.    Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial.
c.    Membangun komitmen dan kesadaran tentang nilai-nilai kemanusiaan.
d.    Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan berkerjasama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional.

Ada tiga esensi kompetensi dasar pengajaran geografi, yaitu:
a.    Kemampuan membuat peta dan membaca peta.
b.    Penilaian terhadap penyusunan pengelompokan fakta baik yang bersifat keseimbangan terhadap konsep kerumahtanggaan dan latar belakang kelahirannya dan keanekaragaman lingkungan alam utama dari aktivitas manusia di dunia.
c.    Kemampuan memahami hubungan aktivitas manusia dengan lingkungan sekitarnya.

3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Geografi.
4. Kompetensi Dasar Geografi dalam IPS SD/MI/Paket A.





B. Mata Pelajaran Geografi di SD/MI
Pengertian Geografi.
Geografi merupakan pengkajian tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala di bumi.Mata pelajaran geografi mengembangkan pemahaman siswa terhadap organisasi spesial masyarakat, tempat-tempat dan lingkungan pada muka bumi. Pengertian geografi yang diajarkan baik di tingkat SD/MI Paket A termasuk dalam kelompok hakikat geografi sebagai studi keruangan bumi.


























MODUL 6
KONSEP DASAR EKONOMI


Kegiatan Belajar 1
Permasalahan Ekonomi

A. Pengertian Ilmu Ekonomi
Menurut etimologi atau asal usul katanya, istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani,yaitu oikonomia merupakan kata majemuk (perpaduan) 2 kata, yaitu oikos artinya rumah dan nomos artinya aturan. Jadi secara etimologi, ekonomi berarti aturan rumah tangga atau ilmu yang mengatur rumah tangga. Sedangkan menurut pengertian sehari-hari ekonomi adalah kegiatan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan. Para ekonom memberikan batasan yang berbeda-beda tentang pengertian ilmu ekonomi. Berikut ini adalah definisi atau batasan ilmu ekonomi yang paling sering digunakan. Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hidup bermasyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.

B. Kelangkaan / Keterbatasan
Terbatasnya atau langkanya alat pemuas kebutuhan yang dihadapkan pada kebutuhan manusia yang tidak terbatas merupakan pokok permasalahan dari semua masalah ekonomi. Dari kenyataan itulah yang mendorong munculnya ilmu ekonomi. Kebutuhan manusia bermacam-macam dan selalu bertambah. Apabila kebutuhan yang satu terpenuhi muncul kebutuhan yang lain. Sedangkan di sisi
lain, alat pemuas kebutuhan manusia berupa barang dan jasa jumlahnya sangat terbatas dan langka. Kelangkaan dan keterbatasan alat pemuas mengakibatkan hidup manusia selalu serba kurang.

C. Kebutuhan Manusia
1.    Kebutuhan Manusia.
Selama manusia hidup, kebutuhan selalu bertambah dan tidak terbatas, walaupun setiap manusia kebutuhannya berbeda-beda. Perbedaan tingkat kebutuhan disebabkan oleh:
a.    Status sosial.
Misal buruh tani dengan pemilik tanah, pekerja pabrik dengan guru.
b.    Tingkat pendidikan.
Misal kebutuhan orang yang berpendidikan rendah berbeda dengan orang yang berpendidikan tinggi.
c.    Kemajuan kebudayaan.
Misal kebutuhan orang zaman dulu berbeda dengan kebutuhan zaman sekarang.

2.    Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk tuntunan untuk memperoleh pemenuhannya. Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup yang dapat dinilai dengan uang.

Kebutuhan ekonomi pada prinsipnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a.    Setiap orang kebutuhannya berbeda misalnya menurut golongan, suku, agam dan kelompok masyarakat.
b.    Tidak sama sepanjang waktu dan generasi akan berbeda.
c.    Jumlah dan mutunya akan selalu berkembang.
d.    Kebutuhan dapat saling melengkapi atau bahkan saling berlawanan.

Menurut kepentingannya, kebutuhan dapat dibedakan atas kebutuhan
primer, sekunder dan tersier.
a.    Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi karena untuk mempertahankan hidupnya, misalnya makan dan minum, pakaian, rumah.
b.    Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang harus dipenuhi supaya dapat hidup lebih baik sebagai makhluk yang berbudaya. Misalnya pakaian yang bagus, buku-buku bacaan, sepatu, radio.
c.    Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah adalah kebutuhan tingkat lanjut setelah kebutuhan sekunder. Misalnya mobil, rumah mewah.

Menurut tujuannya barang-barang ekonomi diklasifikasikan menjadi :
a.    Barang konsumen adalah barang-barang yang dapat memenuhi kebutuhan secara langsung (makanan, pakaian, sepatu,dll)
b.    Barang produksi adalah barang-barang yang merupakan alat pembantu dalam proses produksi (mesin, mobil, batu bara, tenaga listrik, dll).

Menurut sifat pemakaiannya, dapat diklasifikasikan menjadi :
a.    Barang substitusi adalah barang-barang yang dapat saling menggantikan pemakaiannya (mentega dengan minyak, beras dengan jagung, dll).
b.    Barang komplementer adalah barang-barang yang pemakaiannya harus bersama-sama (gula dengan kopi, mobil dengan bensin, dll)

Menurut sifatnya, barang ekonomi diklasifikasikan menjadi :
a.    Barang konkret adalah barang-barang yang dapat dilihat (meja, rumah, beras).
b.    Barang abstrak atau yang biasa disebut jasa dan pelayanan adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat , tetapi dapat memenuhi kebutuhan (nasihat dokter, hiburan, nasihat hukum).

Perbedaan pokok antara barang dan jasa adalah :
a.    Barang adalah segala sesuatu yang berwujud, sedangkan jasa adalah segala sesuatu yang tidak berwujud.
b.    Untuk barang ada tenggang waktu antara produksi dan konsumsi, sedangkan untuk jasa tidak ada.

Kebutuhan manusia menurut sifatnya dikelom pokkan menjadi dua
macam, yaitu :
a.    Kebutuhan jasmani atau kebutuhan lahir adalah kebutuhan manusia yang semata-mata ditujukan untuk memberi kepuasan kepada badan atau jasmani (bersifat material). Misal makanan, pakian, rumah, dll).
b.    Kebutuhan rohani atau batin adalah kebutuhan manusi yang pemenuhannya ditujukan untuk memberikan kepuasan batiniah (bersifat imaterial). Misalnya seni, pendidikan, agama, dll.

D. Alat Pemuas Kebutuhan Manusia
1.    Pengertian alat pemuas kebutuhan.
Alat pemuas kebutuhan manusia ada yang berwujud dan ada yang tidak berwujud. Ada yang habis sekali pakai dan ada yang dapat dipakai secara berulang-ulang sehingga habisnya lama. Jadi yang menjadi alat pemuas kebutuhan manusia itu adalah barang dan jasa.


2.    Nilai ekonomi dan nilai kegunaan barang.
Nilai ekonomi / nilai kegunaan barang antara lain didasarkan pada :
a.    Kegunaan bentuk (utility of form).
Artinya suatu barang memiliki nilai ekonomi/nilai kegunaan karena bentuknya yang sesuai dengan kebutuhan. Contoh bambu menjadi anyaman bilik, tanah liat menjadi gerabah/keramik.
b.    Kegunaan tempat (utility of place).
Artinya suatu barang memiliki nilai guna tinggi karena tempatnya yang tepat. Contoh pasir dan batu di kota lebih berguna dari pada di sungai.
c.    Kegunaan waktu (utility of time).
Suatu barang akan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi apabila digunakan pada waktu yang tepat. Contoh payung berguna pada musim penghujan, baju hangat pada musim dingin.
d.    Kegunaan pemilikan (utility of ownership).
Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena tepat pemiliknya. Contoh SIM, KTP hanya berguna bagi pemiliknya., stetoskop hanya berguna bagi dokter.
e.    Kegunaan mutu (utility of quality)
Suatu barang akan memiliki nilai ekonomi yang lebih baik karena mutu dan kualitasnya. Contoh Tekstil dengan alat modern lebih bermutu dan harganya lebih tinggi daripada hasil tenun biasa.
f.    Kegunaan unsur (utility ofelement)
Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena unsur yang terkandung di dalamnya. Contoh obat paten lebih mahal karena unsur yang terkandung lebih baik daripada obat generik.

Kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
a.    Kegiatan produksi.
Adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa atau menambah daya guna atau nilai barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b.    Kegiatan distribusi.
Adalah setiap kegiatan menyalurkan barang-barang hasil produksi yang berupa barang dan jasa dari produsen kepada pihak yang membutuhkan atau konsumen.

c.    Kegiatan konsumsi.
Adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan barang dan jasa hasil produksi secara langsung untuk memenuhi kebutuhan.

Tindakan ekonomi.
Dalam tindakan ekonomi dimaksudkan agar kita bisa mengatur dan mengendalikan sehingga pendapatan yang diterima dapat memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan derajad kepuasan masing-masing.

Perbuatan pilihan (alternatif)
Pendapatan adalah terbatas sehingga setiap orang tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa harus memikirkan kebutuhan mana yang harus diutamakan.

Motif ekonomi.
Adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis besar motif ekonomi dapat digolongkan menjadi 4 macam
a. Memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran
b. Memperoleh kekuasaan.
c. Memperoleh penghargaan.
d. Motif kemanusiaan (sosial).

Prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi diartikan sebagai asas yang menjadikan dasar/pegangan dalam setiapmelakukan kegiatan / tindakan ekonomi.

Dalam aktifitas usaha, prinsip ekonomi dikenal dengan istilah efisiensi dan efektifitas (berdaya guna dan berhasil guna). Efisiensi artinya selalu berpikir untung rugi di mana hasil harus lebih besar dari
pengorbanan, dan efektif artinya apa yang dilakukan harus berguna/bermanfaat dengan tujuan tertentu.

Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi bertujuan sebagai
berikut :
a. Menekan biaya produksi.
b. Meningkatkan hasil produksi.
c. Meningkatkan mutu hasil produksi.
d. Memperoleh laba yang optimal.
e. Menjaga kelangsungan usaha.
Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi bertujuan:
a. Menekan pemborosan dana, waktu, ruang dan tenaga kerja.
b. Menyalurkan barang kepada konsumen tepat waktu.
c. Memperoleh laba yang optimal.
d. Memperhtikan kelangsungan usaha.

Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi bertujuan:
a.    Mendapatkan barang-barang konsumsi jenis dan jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan maksimal.
b.    Memperoleh barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus.
c.    Dengan dana yang terbatas dapat diperoleh barang kebutuhan yang dapat memenuhi kebutuhan yang optimal.

8. Kegiatan produksi.
Produksi adalah kegiatan manusia untuk menciptakan/menambah daya guna atau nilai barang (to ended value). Proses produksi dapat dilakukan apabila adanya sumberdaya. Terdapat sumber daya, yaitu:
a.    Sumber daya alam (SDA) adalah seluruh bahan/materi yang disediakan oleh alam dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b.    Suber daya manusia (SDM) adalah segala daya dan upaya manusia lahir maupun batin yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidupnya meliputi penggunaan tenaga fisik, pikiran, keahlian, perasaan dan teknologi.

9. Faktor-faktor produksi.
Faktor produksi adalah hal-hal yang harus ada agar proses produksi dapat berjalan. Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, sedangkan faktor produksi modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan.



Kegiatan Belajar 2
Bentuk-bentuk Badan Usaha

A.    Jenis Perusahaan Menurut Lapangan Usahanya
Menurut lapangan usahanya, jenis perusahaan dibedakan menjadi 5 macam.
Yaitu:
1.    Perusahaan ekstraktif, adalah perusahaan yang melakukan kegiatan dengan melepaskan benda dan ikatan alam, jadi mengambil benda yang telah disediakan oleh alam.
2.    Perusahaan agraris adalah perusahaan yang melakukan usaha atau kegiatan dengan memanfaatkan tanah atas kesuburannya.
3.    Perusahaan industri adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.
4.    Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang jual beli barang, membeli dari produsen dan menjual ke konsumen.
5.    Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pemberian pelayanan kepada konsumen dengan tujuan memperoleh pendapatan berupa imbalan jasa.

B.    Perusahaan Menurut Tanggung Jawab Pemiliknya
Berdasarkan tanggungjawab pemiliknya dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
1.    Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan (Po) adalah perusahaan yang didirikan , dimiliki, dipimpin, dan dipertanggungjawabkan oleh perseorangan.
2.    Firma atau kongsi
Firma (Fa) adalah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan dengan menggunakan nama bersama, masing- masing anggota firma (firmant) ikut aktif menjalankan perusahaan dan bertanggungjawab penuh terhadap semua utang piutang perusahaan atau tanggungjawab tak terbatas.
3.    Persekutuan komanditer (CV)
Persekutuan komanditer atau CV adalah persekutuan firma yang mempunyai sekutu yang hanya menyertakan modal saja yang disebut sekutu komanditer atau sekutu pasif yaitu sekutu yang tidak ikut campur dalam pengurusan atau penguasaan persekutuan.
4.    Perseroan terbatas
Adalah suatu badan hukum yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri, terpisah dari yang mendirikan dan terpisah pula dari yang memiliki.

Jenis-jenis perseroan terbatas (PT) antara lain adalah :
a.    PT terbuka adalah PT yang menjual belikan sahamnya dengan bebas di bursa saham (bursa efek) sehingga setiap orang dapat menjadi pemiliknya. Bentuk saham PT terbuka adalah saham atas sewa atau  saham atas tunjuk, artinya siapa saja yang menunjukkan atau membawa saham adalah pemiliknya.
b.    PT tertutup adalah PT yang saham-sahamnya hanya dimiliki oleh pihak-pihak tertentu saja dan tidak setiap orang dapat memiliki, yang dapat memiliki misalnya anggota keluarga, anggota organisasi.
c.    PT kosong adalah PT yang sudah tidak ada aktivitasnya , tetapi badan usahanya masih ada atau belum dibubarkan.
d.    PT perseorangan adalah PT yang seluruh saham dimiliki oleh perseorangan sehingga menjadi pemilik tunggal.

Badan perlengkapan perseroan terbatas.
PT merupakan organisasi sehingga PT harus memiliki alat perlengkapan yang mempunyai wewenang mengangkat untuk bertindak atas nama PT. Alat perlengkapan PT sebaga berikut:
•    Rapat umum pemegang saham (RUPS).
•    Pengurus atau direksi yang terdiri dari orang-orang yang diberi kuasa oleh RUPS untuk memimpin jalannya perusahaan.
•    Dewan komisaris.

5.    Perusahaan negara
Perusahaan negara adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak pada bidang apa saja yang sebagian besar modal atau seluruhnya merupakan kekayaan negara, kecuali dengan ketentuan lain berdasarkan undang-undang. Beberapa bentuk perusahaan negara baik milik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yaitu perseroan, perusahaan umum (perum), perusahaan jawatan (perjan), perusahaan daerah (PD).

6.    Koperasi
Koperasi (Inggris : cooperation, Belanda : cooperative, artinya bersama). adalah suatu bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi merupakan badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang atau beberapa badan hukum koperasi sebagai anggota yang berkerjasama atas dasar suka rela dengan tujuan memenuhi kebutuhan barang dan jasa untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

a.    Modal koperasi
Permodalan terdiri dari :
•    Modal sendiri adalah modal yang berasal dari anggota (pasal 41 ayat (2) UU No. 25 Tahun 1992)
•    Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari pinjaman baik dari  anggota, koperasi lain, bank, penjualan surat berharga dan sumber lain yang sah.

b.    Jenis-jenis koperasi
Berdasarkan aktifitas dan kepentingan anggotanya koperasi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
•    Koperasi produksi
•    Koperasi konsumsi
•    Koperasi jasa

Menurut tingkatannya koperasi digolongkan menjadi 4 yaitu :
•    Koperasi primer
•    Koperasi pusat
•    Koperasi gabungan
•    Koperasi induk






MODUL 7
KONSEP DASAR SOSIOLOGI


Kegiatan Belajar 1
Konsep Individu, Kelompok, dan Masyarakat

1.    Konsep Individu (hal 7.3 – 7.5)
Individu menunjuk pada pribadi dan menurut ilmu sosiologi individu adalah subjek yang melakukan sesuatu, punya pikiran, kehendak, kebebasan, member arti pada sesuatu dan mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri.

Manusia adalah Zoon Politicon; makhluk yang selalu hidup  dalam bermasyarakat (Aristoteles). Manusia itu harus hidup bermasyarakat (Ibnu Khaldun). Individu berasal dari kata in-divere;tidak dapat dibagi-bagikan/manusia yang berdiri sendiri, manusia perorangan. Manusia ada 2 bagian yaitu; fisik/konkret dan nonfisik/abstrak.

2.    Kelompok dan Masyarakat (hal 7.5-7.16)
Masyarakat adalah golongan besar/kecil teridiri dari beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
a.    Individu sebagai makhluk social
Manusia adalah individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan sesame manusia dalam menjalani kehidupannya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan yang lainnya disebut sebagai “gregariousness”. Oleh karena itu manusia disebut juga “social animal” yaitu hewan social yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama.

b.    Kelompok social
Kelompok terbentuk melalui proses interaksi dan proses social. Menurut Soekarno (1982:111), persyaratan kelompok social:
1)     Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
2)    Adanya hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan lainnya.
3)    Adanya suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang merupakan unsure pengikat atau pemersat (Nasib, kepentingan, tujuan atau ideology).
4)    Berstruktur;berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
Proses penyesuaian diri yang dilakukan individu dalam kelompoknya menjurus ke proses sosialisasi dimana menurut Buhler disebut sebagai proses yang membantu individu-individu melalu belajar dan penyesuaian diri-bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dapat berperan serta berfungsi bagi kelompoknya.

c.    Macam-macam kelompok social
1)    Klasifikasi tipe kelompok social
Mac Iver dan Page; penggolongan kelompok social dapat dibedakan berdasarkan jumlah anggota individunya (monad, dyad, triad), derajat interaksi sosialnya, kepentingan dan wilayah serta ukuran derajat organisasi,
2)    Kelompok social dipandang dari sudut individu
Dapat dilihat dari keterlibatan individu dengan kelompok social dimana ia tinggal (masyarakat sederhana/kompleks). Ada derajat dan arti tertentu bagi individu- individu sehubungan dengan kenaggotaanny dalam kelompok social.
3)    In Group dan Out Group

Konsep ini merupakan pencerminan dari adanya kecenderungan sikap “etnocentrisme” dari individu-individu dalam proses sosialisasidengan kelompoknya. Sikap in group biasanya didasari oleh perasaan simpati dan out grup didasari antipasti/antagonism.
4)    Primary Group dan Secondary Group
Coorley menyatakan primary groups adalah kelompok-kelompok yang ditandai cirri-ciri mengenal antara anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Selo Soemarjan menyatakan bahwa primary group merupkan kelompok kecil yang permanen berdasarkan saling mengenal secara pribadi diantara anggotanya.
Rouceck dan Warren menyatakan bahwa secondary group sebagai kelompok- kelompok besar yang terdiri dari banyak orang antara siapa dan hubungannya tak perlu berdasarkan saling kenal secara pribadi dan sifatnya tidak begitu langgeng.

5)    Gemeinschaft dan Gesselschaft
Tonnies dan Loomis menyatakan bahwa gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat alami dan dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta, kesatuan batin yang telah dikodratkan (keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga).

Gesselschaft kebalikan dari gemeinschaft; ikatan yang lahir bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat imajiner dan strukturnya bersifat mekanis seperti sebuah mesin (ikatan antar pedagang, organisasi dalam suatu pabrik/industry)

Ciri-ciri Gemeinschaft menurut Tonnies;
a)    Intimate: hubungan menyeluruh yang mesra sekali
b)    Private: hubungan yang bersifat pribadi khusus untuk beberapa orang saja
c)    Exlusive: hubungan yang terjadi hanya untuk “kita” saja dan tidak untuk orang diluar “kita”

               3 tipe gemeinschaft menurut Tonnies:
a)    Gemeinschaft by blood: berdasarkan keturunan/darah (keluarga, kekerabatan)
b)    Gemeinschaft of place: berdasarkan kedekatan tempat tinggal (RT, RW)
c)    Gemeinschaft of mind: berdasarkan kesamaan ideology.

6)    Formal Group dan informal Group
Formal group/association merupakan kelompok yang mempunyai peraturan yang
tegas yang diciptakan untuk mengatur hubungan antar anggotanya (perkumpulan
pelajar, himpunan wanita, persatuan sarjana) Informal group tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti.
7)    Kelompok-kelompok social yang tidak teratur
Kelompok social yang tidak teratur dapat digolongkan menjadi 2 : kerumunan dan
politik.
a)    Kerumunan/Crowd
Suatu kelompok manusia yang bersifat sementara, tidak terorganisir, dan tidak
mempunyai seorang pemimpin. Cirri; interaksi bersifat spontan, orang dalam kerumunan mempunyai kedudukan yang sama.
Beberapa macam kerumunan: kerumunan formal, kerumunan ekspresif, kerumunan sementara, kerumunan orang panic, kerumunan penonton, kerumunan yang berlawanan dengan hukum.
b)    Publik
Merupkan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Setiap aksi public dipengaruhi
oleh keinginan individu.
8)    Masyarakat pedesaan (rural Community) dan masyarakat perkotaan
•    Masyarakat setempat (community komunitas), cirri utamaya adalah social relationship antar anggotanya.
•    Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

     Ciri menonjol masyarakat pedesaan dan perkotaan menurut Soekanto:
a)    Kehidupan keagamaan: Desa mengarah ke agamis, kota lebih ke sekuler.
b)    Kemandirian, di desa orang kurang berani menghadapi orang lain dengan latar belakang berbeda.
c)    Pembagian kerja, kota pembagian kerja lebih tegas dan jelas
d)    Jalan Pikiran; kota memiliki pola piker rasional
e)    Perubahan social; kota memungkinkan perubahan social lebih berguna dibanding warga desa karena masyarakat perkotaan lebih terbuka bagi adanya perubahan.












Kegiatan Belajar 2
Interaksi Sosial, Pranata dan Struktur Sosial
1.    Interaksi Sosial (hal 7.21-7.23)
Interaksi adalah suatu proses dimana orang yang berkomunikasi saling mempengaruhi sehingga masuk dalam pikiran dan tindakan dan menimbulkan timbal balik antara orang yang satu dengan yag lainnya.

      Unsur-unsur masyarakat menurut Soerjono Sukanto:
a.    Manusia hidup bersama. Tidak ada ukuran mutlak seseorang berinteraksi, minimal dua orang hidup bersama yang akan terbentuk interaksi.
b.    Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Dalam suatu kumpulan manusia tidaklah mempunyai pemikiran yang sama, akan tetapi mereka mempunyai keinginan-keinginan untuk menyampaikan kesan atau perasaan yang berbeda sehingga timbullah system komunikasi dan timbul pula peraturan yang mengantar hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut.
c.    Mereka merupakan satu kesatuan
d.    Mereka merupakan suatu system hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota atau kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.

Terdapat empat unsur pokok tentang pengertian masyarakat, yaitu:
a.    Kebiasaan bersama yang mempunyai tujuan
Setiap individu memerlukan orang lain untuk kepentingan bersama sehingga tercapai hidup sejahtera dan bahagia.
b.    Ada hubungan interaksi
Interaksi antara kelompok manusia yang satu dengan kelompok manusia lainnya yang bertujuan menginginkan hidup bersama dengan orang lain disebabkan karena ia perlu berkomunikasi, berinteraksi atau bergaul dengan orang lain.
c.    Adanya aturan
Dalam suatu masyarakat harus ada aturan yang mengatur cara mereka hidup bersama. Ada 2 aturan (tertulis dan tidak tertulis). Aturan tertulis; hukum, undang-undang, anggaran dasar dalam organisasi, sedangakan aturan tidak tertulis ; norma,adat istiadat, kebiasaan sopan santun dan lain-lain.


d.    Adanya struktur
Setiap individu/kelompok dalam bermasyarakat mempunyai status yang berbeda, ini menuntut peran dalam kehidupan bersama sesuai dengan statusnya adapun yang harus dilakukan ataupun yang dilarang untuk dilakukan.

2.    Pranata dan Struktur Sosial (hal. 7.23-7.30)
a.    Tebentuknya Lembaga Kemasyarakatan
Lembaga-lembaga kemasyarakatan terbentuk adanya suatu prosesyang disebut sebagai institusionalisasi atau kelembagaan nilai-nilai yang dibentuk untuk membantu hubungan antar manusia di dalam masyarakat.

Secara sosiologis kekuatan mengikat dari norma dibedakan:
•    Cara (usage)
•    Kebiasaan (folkways)
•    Tata Kelakuan (Mores)
•    Adat Istiadat (Custom)

b.    Ciri-ciri Lembaga Kemasyarakatan
•    Mempunyai tujuan tertentu
•    Memiliki alat perlengkapan untuk mencapai tujuan tersebut
•    Memiliki lambing-lambang tertentu dalam bentuk tulisan atau slogan
•    •Memiliki tradisi (lisan/tertulis) yang diwujudkan dalam adat istiadat, norma, tata tertib, peraturan atau hukum.

Tipe-tipe Lembaga Masyarakat (menurut Gillin dan Gillin);
1)     Berdasarkan perkembangannya
a)    Grecive Intitutions; Lembaga yang paling primer, tumbuh secara tidak sengaja dalam
masyarakat (hak milik, system perkawinan).
b)    Enacted Intitutions; Lembaga yang dibentuk dengan tujuan tertentu (lembaga
perdagangan, pendidikan, perbankan, koperasi)


2)     Berdasarkan system nilai
a)    Basic Institutions: Lembaga yang didirikan untuk memelihara dan mempertahankan
tata-tertib dalam masyarakat.
b)    Subsidiary Intitutions; Lembaga yang dianggap kurang penting (lembaga rekreasi, hiburan)
3)     Berdasarkan penerimaan masyarakat
a)    Social Sanctioned Institutions; Lembaga yag diakui/diterima masyarakat (Lembaga
keagamaan&pendidikan)
b)    Unsanctioned Institutions; Lembaga yag tidak diakui/diterima masyarakat (kelompok
penjahat/pemeras)

4) Berdasarkan penyebarannya
a)    General Institutions; Lembaga yang dikenal luas penyebarannya&berlaku dimana-
mana (lembaga keagamaan; adama Islam, Kristen, Hindu, Budha)
b)    Restriced Intitutions; hanya dikenal oleh masyarakat khusus dan berlaku didaerah
tertentu (kepercayaan yang dianut masyarakat terpencil)

5) Berdasarkan fungsinya
a)    Operative Intitutions;lembaga yang menghimpun pola atau cara untuk mencapai tujuan (lembaga industrialisasi)
b)    Regulative Intitutions; lembaga yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan (lembaga kepolisian)

6)     Sruktur masyarakat Indonesia
Dapat disebut struktur social stratification; pembedaan penduduk atau masyarakat dalam kelas-kelas secara bertingkat/hirearkis (Pitirim A Sorokin). Terdapat 3 macam kelas (berdasarkan ekonomi, praktis dan politis serta jabatan). Kehidupan social berlangsung dalam wadah masyarakat, ditandai dengan: adanya manusia yang hidup bersama, manusia tersebut bergaul dan bersama dalam waktu yang lama, adanya kesadaran bahwa mereka merupakan kesatuan dan akhirnya menjadi system kehidupan bersama (system social).

Terdapat 3 tipe stratifikasi social;
    Tipe pertama (type kasta); system lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku (lapisan raja/maharaja, bangsawan, pendeta, tentara, petani dan buruh tani).
    Tipe Kedua (type oligarkhis); masih mempunyai garis pemisah yang tegas akan tetapi dasar pembedaan kelas ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut. Masih diberi esempatan untuk naik lapisan.
    Tipe Ketiga (tipe demokratis); Garis-garis pemisah sifatnya dapat bergerak bebas. Kelahiran tidak menentukan seseorang.





















Kegiatan Belajar 3
Peran dan Status Individu dalam Kehidupan Bermasyarakat

Unsur - unsur dalam teori sosiologi tentang system stratifikasi sosial, adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu dengan masyarakat, dan tingkah laku individu-individu tersebut.

1.    KEDUDUKAN (STATUS) (hal 7.36-7.42)
Menurut Kamus Sosiologi status diartikan sebagai :
a.    Posisi dalam suatu hierarki;
b.    Suatu wadah bagi hak dan kewajiban;
c.    Aspek statis dari peranan;
d.    Prestise yang dikaitkan dengan suatu posisi;
e.    Jumlah peranan ideal dari seseorang

Status dalam arti objektif dilihat sebagai suatu tatanan (order ) hak dan kewajiban secara hierarkis dalam struktur formal organisasi. Ditinjau dari aspeknya status objektif agak stabil. Status dalam arti subjektif merupakan hasil dari penilaian orang lain terhadap seseorang dengan siapa ia berkontak atau berhubungan. Ditinjau dari aspeknya status subjektif adalah dinamis.

Menurut Talcott Parson, dari segi subjektif penilaian status berdasarkan pada 5 kriteria, yaitu;
a. Kelahiran
b. Mutu Pribadi
c. Prestasi
d. Pemilikan
e. Otoritas ( otoriter )

F. Znaniecki berpendapat bahwa situasi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu segi Subjektif Objektif.. Situasi dan ditinjau dari segi Subjektif merupakan penilaian segi pribadi,  sesuai interpretasi dan konsep pribadi. Situasi ditinjau dari segi objektif merupakan penilaian oleh masyarakat yang ditentukan oleh kebudayaannya.


Pada umumnya masyarakat mengenal 3 macam kedudukan, yaitu;
a.    Ascribed-Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperlihatkan yang sudah didapat sejak lahir atau garis keturunan. Seperti kedudukan anak bangsawan.
b.    Achieved Status yaitu kedudukan yang didapat karena berusaha atau kerja keras. Dengan kata lain kedudukan dapat tercapai tergantung usaha kita dalam memenuhi syarat-syaratnya. Sebagai contoh, seseorang yang ingin menjadi guru maka harus belajar di fakultas keguruan dan melamar di lingkungan pendidikan.
c.    Assigned Status, yaitu kedudukan yang diberikan karena berjasa. Kedudukan ini biasanya diberikan oleh suat kelompok kepada seseorang yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Contoh: pemberian penghargaan hadiah Piala Citra.

Dalam kehidupan sehari-hari untuk menentukan kedudukan seseorang dapat dilihat dari ciri-ciri yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan, dalam sosiologi dinamakan sebagai Status symbol. Dengan kata lain Status-symbol merupakan ciri-ciri yang dipakai untuk menentukan kedudukan seseorang. Ciri-ciri yang dipakai antara lain :
a.    Cara berpakaian, biasanya cara berpakaian orang dari lapisan atas akan berbeda dengan cara berpakaian dengan orang dari lapisan bawah.
b.    Pergaulan,terkadang dalam berteman seseorang memilih teman dari kelompok yang sama atau yang mempunyai latar belakang yang sama. Misalnya dari segi pendidikan atau profesi.
c.    Cara-cara mengisi waktu senggang. Sebagian ada yang memilih berlibur kepantai, berolah raga dan ada juga yang hanya mengobrol saja.
d.    Memilih tempat tinggal. Mereka yang berasal dari lapisan atas akan memilih tempat tinggal bukan hanya dari fungsi rumah tersebut, tetapi juga berdasarkan dari segi kenyamanannya. Meskipun harus mengeluarkan uang yang sangat banyak. Berbeda dengan mereka yang berasal dari lapisan bawah, bagi mereka yang  terpenting adalah rumah merupakan tempat berteduh dari panas dan hujan. Tanpa memperdulikan segi kesehatan rumah tersebut.

Dari berbagai ciri diatas dapat dipakai untuk mengamati pola kehidupan dewasa ini, di mana mereka tidak lagi melihat pada fungsi atau kegunaannya, tetapi sering kali terjebak pada keinginan- keinginan untuk mendapatkan atau memiliki Status- simbol. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Soerjono Soekanto, gejala lain yang mulai tampak dipakai dalam system penilaian masyarakat Indonesia adalah dipakainya gelar kesarjanaan sebagai “status simbol”.

2.    PERANAN ( ROLE ) (hal 7.42-7.44)
Peranan dan kedudukan adalah aspek yang dinamis, karena jika seseorang dapat memenuhi hak dan kewajiban dalam kedudukan maka dia sudah menjalankan suat peran. Pentingnya peran adalah peran dapat mengatur perikelakuan seseorang dalam berinteraksi dengan masyarakat. Dalam mempelajari tentang peran, Schneider menjelaskan adanya 3 spek tentang konsep peran. Antara lain :
a.    Peran menyalurkan tindakan manusia kearah tertentu.
b.    Ada hubungan antara nilai-nilai dan peran. Dengan kata lain peran adalah bagian dari kebudayaan suatu masyarakat.
c.    Pelaksanaan peran dipelajari dan dalam eberapa hal menjadi bagian dari kepribadian.

Sebagaimana kita ketahui, proses memainkan suatu peran dimulai sejak anak mulai dapat berinteraksi terhadap orang lain secara sadar. Pengambilan peran merupakan salah satu proses penting dalam pembentukan kepribadian dewasa.

3.    TUJUAN PERAN (hal 7.44-7.45)
Ada 4 kategori utama tujuan yang digeneralisasikan sebagian atau seluruhnya disediakan oleh peran yang diharapkan dimainkan orang dan berfungsi sebagai penarik orang kepada peran ini. Antara lain:
a.    Tujuan Instrumental, tujuan yang dimaksudkan adalah dengan memainkan suat peran adalah kesempatan untuk mencapai tujuan lain.
b.    Penghargaan, tujuan yang digeneralisasi adalah timbulnya atau adanya kesempatan dihargai.
c.    Rasa aman, tujuan yang digeneralisasi adalah dapat member rasa aman secara ekonomi, social, psikologis.
d.    Respons, tujuan yang digeneralisasi adalah agar mendapat respons atau agar diperhatikan oleh orang lain.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tujuan bisa dipenuhi oleh peran, maka semakin bergairah orang mencarinya dan semakin keranjingan orang menjalankannya
MODUL 8
KONSEP DASAR ANTROPOLOGI


Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai mahluk bio-sosial maka secara garis besar antropologi dibagi ke dalam dua bagian, yakni Antropologi Fisik (Biologi) dan Antropologi Budaya.Antropologi Budaya sebagai ilmu yang hendak menyoroti kebudayaan manusia secara perbandingan merupakan ilmu atau disiplin yang akhir-akhir ini semakin berkembang dan meluas cakupanya.

Kegiatan Belajar 1
Dinamika Budaya Indonesia

A.    Definisi Kebudayaan
Dilihat dari asal usul katanya kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “Buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi atau akal”.Dalam bahasa Latin/Yunani kebudayaan berasal dari kata “colere”yang berarti mengolah,mengerjakan terutama mengolah tanah.Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk merubah alam.Menurut A.L Kroeber dan C Kluckhohn dua sarjana Antropologi mencoba mengumpulkan sebanyak mungkin definisi kebudayaan yang termaktub dalam banyak buku yang berasal dari berbagai pengarang dan sarjana.Dari hasil penyelidikannya diterbitkan sebuah buku yang bernama Culture, A Critical Review of Concep and Definition tahun 1952 definisi kebudayaan dapat diklasifikasikan ke dalam berapa tipe
definisi.yaitu kebudayaan sebagai tingkah laku yang dipelajari sampai ke tradisi – tradisi , alat-alat untuk memecahkan masalah,produk atau artefak, ide-ide simbol.

Definisi lain dari tentang kebudayaan dikemukakan oleh R.Linton dalam bukunya “The Culture Background of Pesonality”(1974),menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang unsur pembentukanya di dukung dan di teruskan oleh anggota masyarakat tertentu.Selanjutnya, Koentjaranigrat (1990:180) menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan,dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Sejalan dengan pemikiran Koentjaraningrat, Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964:114) mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya,rasa dan cipta masyarakat.Soekmono dalam bukunya”Pengantar Sejarah Kebudayaan I”(1973) mengatakan bahwa kebudayaan adalah segala ciptaan manusia dalam usahanya merubah dan memberi bentuk dan susunan baru terhadap pemberian Tuhan sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohaninya.

Parsudi Suparlan (1981) mengatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang dimanipulasi untuk menginterpretasi dan memahami lingkungan yang dihadapi dan untuk menciptakan serta mendorong terciptanya kelakuan.

Menurut Suhadi (1994:6) kebudayaan memiliki ciri-ciri umum yaitu sebagai berikut :
1.    Kebudayaan dipelajari.
2.    Kebudayaan diwariskan atau diteruskan.
3.    Kebudayaan hidup dalam masyarakat.
4.    Kebudayaan dikembangkan dan berubah.
5.    Kebudayaan itu terintegrasi.

Sifat hakikat dari kebudayaan ini menurut Wiliams dalam Soekanto (1986:164) sebagai berikut :
1.    Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2.    Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3.    Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4.    Kebudayaan mencakup aturan- aturan yang berisikan kewajiban- kewajiban, tindakan- tindakan yang diterima dan ditolak,tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
5.    Kebudayaan ini dapat berwujud idea tau gagasan,norma-norma atau peraturan,dan aktivitas sosial maupun wujud kebendaan.Hal ini sesuai dengan pembagian wujud kebudayaan yang dilakukan oleh koentjaranigrat (1990:187), yaitu sebagai berikut :
a.    Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide,gagasan,nilai-nilai,norma- norma,peraturan.Wujud kebudayaan ini bersifat abstrak,tak dapat diraba atau difoto.Lokasinya ada dalam pikiran dari warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan hidup.Kalau warga negara masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya penulis warga masyarakat yang bersangkutan. Kebudayaan ideal juga tersimpan dalam disk,tipe,arsip,koleksi,microfilm dan microfish,kartu computer,silinder,dan tipe computer.Ide-ide dan gagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam masyarakat memberi jiwa kepada masyarakat itu.Gagasan itu tidak berada lepas dari satu sama lain,melainkan selalu berkaitan,menjadi suatu sistem.Para ahli Antropologi dan Sosiologi menyebut sistem ini sistem budaya atau cultural system.Dalam bahasa Indonesia sering disebut adat atau adat istiadat untuk bentuk jamaknya.
b.    Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan dari kelompok manusia.Wujud kedua dari kebudayaan yang sering disebut sistem sosial. Mengenai kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi,berhubungan,serta bergaul dengan yang lain,yang dari detik ke detik,hari ke hari,tahun ke tahun, selalu mengikuti pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata cara kelakuan .Sebagai rangaian aktivitas manusia-manusia dalam suatu masyarakat maka sistem sosial itu bersifat konkret,terjadi di sekeliling kita sehari-hari,bisa di observasi,difoto,dan di dokumentasi.
c.    Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.Wujud ketiga dari kebudayaan disebut kebudayaan fisik.Oleh karena merupakan seluruh total dari hasil fisik dari aktivitas,perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat, sifatnya paling konkret, dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,dilihat dan difoto.

B.    Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut Kluckhon yang dikutip Koentjaranigrat (1990:2003-204) terdapat tujuh unsur dari kebudayaan di dunia, antara lain :
1.    Bahasa.
2.    Sistem pengetahuan.
3.    Organisasi sosial.
4.    Sistem peralatan hidup dan teknologi.
5.    Sistem mata pencarian hidup.
6.    Sistem relegi.
7.    Kesenian.

Bahasa dapat dibedakan ; bahasa isyarat misalnya kentungan,gerakan tangan,anggukan,gelengan kepala dan isyarat lain yang diterima berdasarkan kesepakatan suatu masyarakat.Bahasa lisan diucapkan melalui mulut.Bahasa tulisan melalui buku,gambar,surat,koran.

Sistem pengetahuan itu mencakup semua pengetahuan yang dimiliki anggota-anggota masyarakat tentan alam,tumbuh – tumbuhan, binatang,ruang dan waktu,serta benda-benda yang terdapat sekeliling tempat hidup masyarakat,suku bangsa atau bangsa yang bersangkutan.Sistem pengetahuan timbul akibat kebutuhan – kebutuhan praktis dan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh manusia didalam klehidupannya sehari-hari.

Organisasi sosial kehidupan masyarakat yang diorganisasi atau diatur oleh adat- istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai kesatuan di dalam lingkungan mana ia hidup dan bergaul.Misalnya dalam perkawinan ada dua macam aturan Endogami(menikah dengan orang yang masih kerabat sendiri) dan Eksogami(menikah dengan orang yang bukan tidak ada hubungan kerabat,poligami(perkawianan ganda).

Sistim peralatan hidup dan teknologi adalah segala alat –alat yang digunakan manusia dalam kegiatan sehari-hari dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada cirri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu prilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecah masalah.Sedangkan Iskandar Alisyahbana(1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang teknologi:”teknologi ialah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan akan memperpanjang,memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,panca indra, dan otak manusia.

Sistem mata pencarian hidup awalnya bersifat tradisional,terutama dalam rangka perhatian mereka terhadap kebudayaan suatu suku bangsa secara holistik. Berdasarkan tingkat teknologi yang dipergunakan,sistem ekonomi dapat dibagi atas berikut ini : masyarakat pemburu dan peramu,pertanian berpindah-pindah,pertanian intensive, industri (alokasi tanaga kerja ; sukarela,perbudakan,sistem gaji/upah).

Sistem religi pada hakikatnya unsur kebudayaan yang disebut religi adalah amat kompleks, dan berkembang pada berbagai tempat di dunia. Untuk pertama kalinya muncul aktivitas religi di dalam masyarakat adalah ketika manusia hanya bisa menjadi objek dari berbagai macam spekulasi yang melahirkan berbagai teori asal mula dari religi, tetapi mungkin tak pernah diketahui dengan sebenarnya. Ditinjau dari banyaknya bentuk religi yang terdapat pada suku bangsa didunia,terdapat empat unsur pokok religi,yaitu :

a.    emosi keagamaan atau getaran jiwa yang menyebabkan manusia menjalankan kelakuan religi.
b.    sistem kepercayaan atau bayangan-bayangan manusia tentang bentuk dunia,alam gaib, hidup, mati, surga dan neraka.
c.    sistem upacara keagamaan yang bertujuan mencari hubungan dengan dunia gaib berdasarkan atas sistem kepercayaaan tersebut.
d.    kelompok keagamaan atau kesatuan-kesatuan sosial yang mengkonsepsikan dan mengaktifkan religi beserta sistem upacara-upacara keagamaanny

Menurut para ahli antropologi ada 7 macam bentuk religi,yaitu:
1.    animisme yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang.
2.    dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib,seperti gunung,batu dan api.
3.    Totemisme yaitu kepercayaan terhadap binatang-binatang moyang suatu masyarakat atau suku-suku tertentu yang di anggap sebagai nenek moyang mereka
4.    Fetisisme yaitu kepercayaan terhadap adanya jiwa yang berada dalam benda-benda tertentu,yang terdiri dari aktivitas keagamaan guna memuja benda-benda tersebut.
5.    Politeisme yaitu kepercayaan kepada satu sistem yang luas dari dewa-dewa,yang terdiri dari upacara guna memuja dewa-dewa tadi.
6.    Monotheisme yaitu kepercayaan kepada satu dewa atau tuhan,yang terdiri dari upacara guna memuja dewa atau tuhan.
7.    Mystic yaitu kepercayaan kepada satu tuhan yang dianggap meliputi segala hal dalam alam,dan sistem religi ini terdiri dari upacara yang bertujuan mencapai kesatuan dengan tuhan.

Agama dan kebudayaan itu berbeda. Agama,seperti yang diyakini oleh pendukungnya berasal dari  tuhan,sedangkan  kebudayaan  berasal  dan  sepenuhnya  bersandar  pada manusia.Koentjaraningrat (1992; 230) mendefenisikan bahwa agama adalah suatu sikap hidup yang membuat orang mampu mengatasi kesulitan sebagai manusia, dengan memberikan jawaban yang memberikan kepuasan spiritual pada pernyataan mendasar tentang teka-teki alam semesta dan peranan manusia di dalamnya, dengan memberikan ajaran praktis untuk hidup di alam semesta.Agama menjadi identitas setiap individu; memberikan dorongan spiritual bagi individu untuk berperilaku di lingkungannya; menjadi arah atau petunjuk tentang makna hidup. Dengan adanya ketaatan menjalankan agama akan tercipta kedisiplinan,ketekunan, rasa kebersamaan, saling menghormati, jujur dan tenang.

Semua itu sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas diri baik selaku individu dengan tuhannya,individu dengan individu, maupun individu dengan masyarakat. Kesenian sering diartikan sebagai sarana atau alat untuk mencurahkan perasaan keindahan manusia. Dipandang dari sudut cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan keindahan maka dapat dibagi menjadi seni rupa,seni suara, seni tari, dan seni drama.

C.    Perkembangan Kebudayaan
Sistem pengetahuan manusia terus berkembang, maka tentu saja segala sesuatu yang dihasilkan manusia sudah sangat banyak. Aspek kebudayaan dapat hilang apabila kurang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan diganti oleh aspek lain yang lebih berdaya guna. Perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh faktor dari dalam(internal) dan dapat pula oleh faktor yang berasal dari luar(eksternal).

Faktor yang berasal dari dalam,adalah:
1.    adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku dalam
masyarakat.
2.    adanya individu yang menyimpang dari sistem yang berlaku,apabila penyimpangan ini
dibiarkan maka akan diikuti oleh individu-individu lainnya sehingga terjadi perubahan.
3.    adanya penemuan-penemuan baru (inovasi) yang diterima oleh anggota masyarakat dan membawa perubahan kebudayaan.
4.    adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.
Faktor yang berasal dari luar yaitu,
1.    bencana alam, gunung meletus, banjir, gempa dan sebagainya;
2.    peperangan;
3.    kontak dengan masyarakat lain yang berbeda budayanya.

Penjalaran,penyebaran unsur-unsur budaya dari satu kelompok ke kelompok lain; atau dari satu tempat ke tempat lain disebut difusi. Salah satu bentuk difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain yang dibawa oleh kelompok manusia yang berimigrasi.
Difusi dapat terjadi kalau:
•    adanya kontak atau hubungan yang intensif antara dua kelompok yang berbeda kebudayaannya;
•    tersedianya sarana komunikasi;
•    adanya rangsangan kedua belah pihak akan kebutuhan unsur baru ;
•    adanya kesediaan mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru;
•    adanya kesiapan keterampilan untuk menerima unsur baru;

Ada 3 bentuk difusi,yaitu:
1.    difusi ekspansi: suatu proses dimana informasi atau material menjalar dari satu daerah ke daerah lain semakin lama semakin meletus; contoh: urbanisasi,penyebaran sistem uang,berita dari Koran atau Tv.
2.    difusi relokasi : informasi atau materi pindah meninggalkan daerah asal ke suatu daerah baru, contoh : transmigrasi
3.    difusi cascade atau bertingkat : penjalaran melalui tingkatan, dari atas ke bawah disebut top down,contoh : KB atau dapat pula dari bawah ke atas ( botton up ) contoh: kebutuhan sarana jalan dari masyarakat, diteruskan ke kepala desa, ke camat, bupati dan seterusnya.

Apabila terjadi hubungan antara dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya secara terus-menerus,terjadi saling toleransi, saling menghargai, dan bersifat terbuka antara kedua belah pihak maka lambat laun dua kebudayaan itu berbaur, saling menerima, dan mengolah kebudayaan asing itu menjadi kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri maka ini disebut dengan akulturasi.

Syarat utama terjadinya akulturasi adalah kontak sosial dan komunikasi antara dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya adalah :
1.    tidak adanya hambatan geogorafis,seperti daerah yang bergunung relatif sukar dijangkau sehingga kontak dengan masyarakat luar menjadi sukar.
2.    kebudayaan yang datang memberikan manfaat lebih besar apabila dibandingkan dengan unsur kebudayaan yang baru.
3.    adanya persamaan dengan unsur kebudayaan lama.
4.    adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan.
5.    kebudayaan yang datang bersifat kebendaan.

Pertama kalinya unsur baru tidak langsung diterima atau diadopsi ,tetapi melalui proses pembelajaran lebih dulu,kemudian dilanjutkan dengan masa penyesuaian ( adaptasi ), kalau mendatangkan menfaat lebih besar baru diterima. Penerimaan ini mungkin saja melalui perubahan ( modifikasi ) sesuai dengan keperluan, keterampilan dan penyesuaian terhadap stuktur masyarakat yang ada.

Asimilasi timbul jika ada golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif untuk jangka waktu yang lama sehingga kebudayaan tadi masing-masing berubah sifat khas dan unsurnya berubah menjadi unsur kebudayaan campuran.

Biasanya golongan-golongan yang tersangkut dalam suatu proses asimilasi adalah suat golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Golongan minoritas itulah yang mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya dan menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan meyoritas sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilangan kepribadian kebudayaanya,dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.

D.    Keanekaragaman Budaya Indonesia
Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatakan taraf kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber-sumber alam yang ada disekitarnya. Beragam kebudayaan itu bisa berkembang adalah sebagai hasil upaya manusia dalam mempermudah usahanya untuk memenuhi kebutuhan pokok(biologis) yang bersifat universal. Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan pokok itu sendiri menimbulkan berbagai kebutuhan sampingan ( denved needs ) yang jauh lebih banyak ragamnya.Kebudayaan asia akan berkembang baik melalui penemuan-penemuan teknologi setempat (local discoveris dan invention) maupun lewat difusi kebudayaan.

Menurut Ralph Linton(1936),sarjana antropologi kenamaan,kalau ada bangsa yang ingin menghitung keaslian unsur kebudayaan paling banyak ia akan menemukan 15 persen bagian kebudayaan yang masih asli, selebihnya dalah hasil pengembangan dan perpaduan unsur-unsur kebudayaan asing dalam suatu kebudayaan yang secara langsung merubah kebudayaan sebagai kerangka acuan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Masing-masing masyarakat akan menanggapi, menerima, mengolah dan menyerap, unsur-unsur kebudayaan asing dalam kerangka acuan yang menguasai mereka.

Oleh karena itu, kebudayaan dapat dipergunakan sebagai ciri yang membedakan suat kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial pendukung kebudayaan yang lain. Adapun unsur-unsur kebudayaan yang universal ialah bahasa, organisasi sosial, ekonomi, pengetahuan, teknologi kesenian dan religi.

Menurut Josselin de Jong (1935),kebudayaan yang tersebar di Indonesia itu mempunyai
landasan, antara lain berikut ini :
1.    Bahwa pada masa lampau masyarakat indonesia itu terdiri dari beberapa persekutuan yang berlandaskan ikatan kekerabatan yang menganut garis keturunan secara unilinieal,baik melalui keibuan maupun kebapakan.
2.    Diantara persekutuan kekerabatan itu terjalin hubungan kawin secara tetap sehingga terjelma tata hubungan yang mendudukkan kelompok kerabat pemberi pengantin wanita lebih tinggi daripada kedudukan kelompok kerabat yang menerima pengantin wanita.
3.    Seluruh kelompok kekerabatan yang ada biasanya terbagi dalam dua puluh masyarakat yang dikenal dengan istilah antropologis “moiety” yang satu sama lain ada dalam hubungan saling bermusuhan maupun dalam berkawan sehingga nampaknya persaingan yang diatur oleh adat.
4.    Kenggotaan setiap individu karenanya bersifat ganda dalam arti bahwa setiap orang bukan hanya menjadi anggota kelompok kerabat yang unilinieal, melainkan juga anggota kesatuan paruh masyarakat atau moiety.
5.    Pembagian masyarakat dalam dua paruh masyarakat itu mempengaruhi pengertian masyarakat terhadap isi semesta ke dalam dua kelompok yang seolah-olah saling mengisi dalam arti serba dua yang dipertentangkan dan sebaliknya juga saling diperlukan adanya.
6.    Akibatnya juga tercermin dalam sistem penilaian dalam masyarakat yang bersangkutan. Ada pihak yang baik dan ada pula pihak yang buruk.
7.    Seluruh susunan kemasyarakatan itu erat dihubungkan dengan sistem kepercayaan masyarakat yang bersangkutan, terutama yang berkaitan dengan kompleks totemisme yang didominasi dengan upacara-upacara keagamaan dalqm bentuk rangkaian upacara inisiasi dan diperkuat dengan dongeng-dongeng suci baik yang berupa kesusastraan ataupun tradisi lisan.
8.    Sifat serba dua juga tercermin dalam tata susunan dewa-dewa yang menjadi pujaan masyarakat yang bersangkutan. Walaupun dikenal lebih dari dua dewa, mereka menggolongkan ke dalam dua golongan dewa yang baik dan dewa yang buruk.
9.    Tata susunan masyarakat dewa itu ternyata mempengaruhi tata susunan kepemimpinan dalam kehidupan politik yang sering kali merupakan pencerminan tentang kepercayaan yang berpangkal pada kehidupan dewata.

Bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang mendukung kebudayaan yang berbeda pula. Keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaan di satu pihak menimbulkan kebanggaan nasional sehubungan dengan kakayaan budaya bangsa, tetapi di lain pihak dapat menimbulkan masalah apabila tidak terdapat saling pengertian diantara suku-suku bangsa yang terdapat di Indonesia.








Kegiatan Belajar 2
Upaya Pelestarian Budaya Asli

Bangsa indonesia yang terdiri dari atas aneka ragam suku bangsa dan kebudayaan itu masih banyak memperlihatkan banyak unsur persamaan karena berasal dari satu nenek moyang yang sama. Keanekaragaman dalam kesamaan itu seperti juga yang tersirat dalam Bhineka Tunggal Ika, yaitu “ berbeda-beda tetapi satu jua “ mencerminkan kekayaan budaya bangsa indonesia. Disamping perasaan bangga bagi bangsa kita atas kekayaan kebudayaan bangsa itu, juga kadang-kadang timbul masalah yang disebabkan oleh sifat aneka ragam itu, terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan pembentukkan kebudayaan nasional indonesia.

Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa yang perlu dipelihara dan dikembangkan sebagai kekayaan budaya bangsa. Seperti penjelasan pasal 32 UUD 45 yang berbunyi “ kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat indonesia seluruhnya. Kebudayaan
















MODUL 9
KONSEP DASAR POLITIK DAN PEMERINTAHAN


Kegiatan Belajar 1
Konsep Dasar Politik Dan Pemerintahan

TATA ATURAN PERUNDANGAN DI INDONESIA
1.    Indonesia merupakan Negara hukum
Menurut B.R Saragih Negara hukum adalah Negara dimana tindakan pemerintah maupun rakyatnya di dasarkan atas hukum untuk mencegah adanya tindakan sewenang-wenang dari pihak pemerintah dan tindakan rakyat yang dilakukan menurut kehendaknya sendiri.

Unsur-unsur Negara hukum menurut pendapat F.J. Stahl (Eropa Kontinental) adalah
1.    Adanya jaminan hak asasi manusia
2.    Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan
3.    Pemerintahan berdasarkan peraturan – peraturan , dan
4.    Adanya peradilan administrasi

Sedangkan unsur Negara menurut Dicey adalah
1.    Supremasi aturan hukum
2.    Kedudukan yang sama di depan hukum, dan
3.    Terjaminnya HAM dalam UU dan UUD

2.    Hierarki peraturan perundang-undangan
Di Negara kita peraturan perundang-undangan yang tertinggi adalah UUD 1945. UUD 1945 dikatakan sebagai hukum dasar yaitu hukum dasar yang tertulis, dikatakan hukum dasar tertulis karena di sampingnya ada hukum dasar yang tidak tertulis yang biasa disebut konvensi.

Jenis dan hierarki peraturan perundang-undang adalah sebagai berikut :
1.    UUD NKRI 1945
2.    UU/PERPU
3.    Peraturan Pemerintah
4.    Peraturan presiden
5.    Peraturan daerah

Selanjutnya Nawiasky sebagai murid Hans Kelsen mengembangkan teori berjenjang dengan menyebut Theorie stufenaufbau de rechtsordnung dengan mengelompokkan 4 norma hukum diantaranya :
1.    Staatsfundamental norm diartikan pokok kaidah Negara fundamental
2.    Staatsgrundgesetze, yaitu aturan aturan dasar Negara atau aturan-aturan Negara yang masih bersifat pokok
3.    Formelle gesetze, yaitu merupakan undang-undang dalam arti formal yang sudah ada sanksi
dan pemaksa
4.    Verordnungen & autonome satzungen yaitu peraturan pelaksanaan dan peraturan-peraturan otonom yang sifatnya delegasian.

3.    Undang-undang dasar 1945
Menurut meriam budiharjo (1981: 106-107) UUD 1945 mempunyai kedudukan yang istimewa
dibanding undang-undang lainnya karena :
a.    UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa yang berbeda dengan pembentukan UU biasa.
b.    UUD dibuat secara istimewa untuk itu dianggap suatu yang luhur
c.    UUD adalah piagam yang menyatakan cita-cita bangsa Indonesia dan merupakan dasar Organisasi kenegaraan suatu bangsa
d.    UU memuat garis besar tentang dasar dan tujuan Negara.
4.    Undang-undang/ Perpu
a.    Undang-undang
Merupakan peraturan yang dibentuk untuk mengatur lebih lanjut ketentuan UUD 1945 dan melaksanakan perintah undang-undang lainnya.
b.    Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu)
PERPU dibuat dalam keadaan “darurat” dalam arti persoalan yang muncul harus segera ditindak lanjuti.
c.    Peraturan presiden
Adalah peraturan yang dibuat oleh presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara sebagai atribusi dari pasal 4 ayat (1) UUD 1945.
d.    Peraturan daerah
Adalah peraturan yang dibentuk oleh pemerintahan daerah, propinsi, kabupaten dan kota.





























Kegiatan Belajar 2
Prinsip-Prinsip Dasar Pemerintahan

A.    PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN NEGARA
Menurut pandangan Jimly Asshidiqie (2006) terdapat Sembilan prinsip penyelenggaran Negara :
1.    Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa
Merupakan pandangan dasar dan bersifat primer yang secara subtansial menjiwai keseluruhan wawasan kenegaraan bangsa Indonesia.
2.    Prinsip Cita Negara Hukum Dan The Rule Of Law
Yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hukum.
3.    Prinsip Paham Kedaulatan Rakyat
Adalah kekuasaan tertinggi yang sesungguhnya dalam Negara kita.
4.    Prinsip Demokrasi Langsung Dan Demokrasi Perwakilan
Demokrasi langsung langsung dilakukan melalui pemilihan umum,dan pemilihan pasangan presiden dan wakil presiden.sedangkan demokrasi perwakilan dijalankan lembaga perwakilan rakyat.
5.    Prinsip Pemisahan Kekuasaan Dengan Sistem Check And Balances
Menurut perubahan UUD 1945, kedaulatan rakyat itu dibagikan secara horizontal dengan cara memisahkannya menjadi kekuasaan-kekuasaan yang dijalankan lembaga-lembaga Negara yang sederajat dan saling mengendalikan satu sama lain berdasarkan prinsip saling mengawasi dan mengimbangi.
6.    Prinsip Sistem Pemerintahan Presidensial
Mengandung makna bahwa yang memegang kekuasaan menjalankan pemerintahan berada di tangan presiden.
7.    Prinsip Kesatuan Dan Keragaman
NKRI merupakan Negara persatuan dalam arti sebagai Negara yang warga negaranya erat bersatu.
8.    Prinsip Demokrasi Ekonomi Dan Ekonomi Pasar Politik
Paham demokrasi ekonomi dan ekonomi pasar sosial di Negara kita tercermin dalam Bab XIV yang meliputi pasal 33 dan 34 UUD 1945, tentang perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial.
9.    Prinsip Cita Masyarakat Madani
Prinsip ini memandang bahwa; ketiga wilayah (domain) yaitu Negara, masyarakat dan pasar harus sama-sama dikembangkan keberadaannya dalam hubungan yang fungsional sinergis dan seimbang.

B.    KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN KEWENANGAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA
Lembaga-lembaga yang berkedudukan di tingkat pusat ada yang memegang kekuasaan yang diatur atau ditegaskan dalam UUD 1945
1.    Kedudukan dan Wewenang MPR
Dengan demikian; kedudukan MPR setelah perubahan UUD 1945 merupakan lembaga Negara yang sejajar dengan lembaga-lembaga Negara lainnya.
2.    Kedudukan Fungsi dan Wewenang DPR
DPR merupakan lembaga pembentuk undang-undang.
3.    Kedudukan Fungsi Dan Wewenang DPD
DPD memiliki fungsi yang terbatas di bidang legislasi, anggaran, pengawasan, dan pertimbangan.
4.    Kedudukan dan Wewenang Presiden
Kedudukan presiden adalah sebagai pemegang kekuasan pemerintahan atau lembaga eksekutif mempunyai kekuasaan untuk menetapkan peraturan pemerintah.
5.    Kedudukan dan Wewanang Lembaga Yudikatif
Mahkamah agung adalah pengadilan Negara tertinggi dari semua lingkungan peradilan yan dalam melaksanakan tugasnya harus bebas terlepas dari pengaruh pemerintah maupun pengaruh-pengeruh lainnya.
6.    Kedudukan dan Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan
BPK berkedudukan sebagai lembaga Negara yang berfungsi memeriksa pengolahan dan bertanggung jawab keuangan Negara yang bebas dan mandiri.dan fungsi ini berhubungan erat dengan fungsi pengawasan yang dilakukan parlemen.

C.    KONSEP OTONOMI DAERAH
1.    Kebijakan Pemerintah Otonomi Daerah
Dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 ditegaskan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang,kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Yang tersirat konsep Desentralisasi.

2.    Asas – Asas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Asas yang digunakan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dalam UUD 1945 dan UU No 32 Tahun 2004 adalah asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan maksud bahwa pelaksanaan urusan pemerintahan oleh daerah dapat diselenggarakan dengan baik dan langsung.
a.    Asas Otonomi ( Desentralisasi) adalah penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah dalam urusan Negara Kesatuan Republik Indonesia (pasal I ayat 7 UU nomor 32 tahun 2004)
b.    Asas Tugas Pembantu adalah pelimpahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada gubenur sebagai wakil pemerintah dan instansi vertical diwilayah tertentu.

3.    Pembentukan Daerah
Pembentukan daerah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu penggabunggan beberapa daerah atau bagian daerah yang bersandingan dan melalui pemekaran satu daerah menjadi beberapa daerah ( UU RI No. 32/2004). Pada pasal 6 UU RI No. 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa daerah dapat dihapus dan digabung dengan daerah lain apabila daerah yang bersangkutan tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah.
















Kegiatan Berlajar 3
Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945 sebagai Wujud Berkehidupan Bermasyarakat dan Bernegara

Dalam bahasa Belanda kata hukum dapat dibagi 2 yaitu hukum objektif adalah peraturan hukumnya / umum, sedangkan hukum subjektif adalah peraturan hukum yang dihubungkan dengan seseorang tertentu sehingga menjadi Hak dan Kewajiban. Hak dan Kewajiban tidak dapat dipisahkan dan harus selalu “ digandengkan “ , dengan maksud untuk memelihara ketertiban , keamanan, dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jaminan hukum atas hak-hak warga Negara yang dimuat dalam UUD 1945 sebagai berikut : 1) Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan diatur dalam pasal 27 ayat 1, 2) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak diatur dalam pasal 27 ayat 2, Hak atas kemerdekaan berseriakat dan berkumpul diatur dala pasal 28, 3)Hak atas kebebasan memeluk beragama dan beribadat diatur dalam pasal 29 ayat 2, Hak ikut serta dalam upaya pembelaan Negara dan pertahanan dan keamanan diatur dalam pasal 27 ayat 3, 4) Hak mendapatkan pengajaran diatur dalam pasal 31ayat 1, Hak dipelihara oleh Negara pasal 34. Sedangkan kewajiban-kewajiban warga Negara ditegaskan dalam UUD 1945 yaitu :
1.    Kewajiban menjujung hukum dan pemerintahan
Dalam pasal 27 ayat (1) disebutkan bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjujung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
2.    Kewajiban ikut serta dalam upaya membela negara
Berdasarkan pasal 27 ayat (13) UUD 45, ikut serta dalam upaya pembelaan Negara merupakan kewajiban di samping hak setiap warga Negara. Beberapa jaminan hukum atas hak dan kewajiban warga Negara yang diatur dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
a.    Penerapan hak dan kewajiban dalam hukum
Setiap warga Negara dan orang lain yang yang terikat hukum mempunyai hak dan kewajiban dalam hukum.
b.    Penerapan hak dan kewajiban dalam politik
Misalnya :
•    Hak memilih dan dipilih dalam pemilihan umum.
•    Hak menyampaikan pendapat atau pikiran baik tertulis maupun lisan
•    Hak memasuki atau menjadi anggota suatu organisasi sosial politik dan organisasi massa.
c.    Penerapan hak dan kewajiban dalam pendidikan
Dalam bidang pendidikan, setiap warga Negara memiliki hak untuk memperoleh pengajaran sesuai dengan bakat, minat serta kemampuannya.
d.    Penerapan hak dan kewajiban atas pekerjaan
Memperoleh pekerjaan merupakan hak warga Negara yang dijamin oleh hukum.
e.    Penerapan hak dan kewajiban beragama
Setiap penduduk mempunyai hak dan kewajiban dalam kehidupan beragama atau Berketuhanan Yang Maha Esa. Secara umum, kewajiban-kewajiban warga Negara dapat dibedakan atas :
•    Kewajiban terhadap tuhan
•    Kewajiban terhadap dirinya sendiri
•    Kewajiban terhadap masyarakat/kampung tempat tinggalnya
•    Kewajiban terhadap Negara


















MODUL 10
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL
   

Kegiatan Belajar 1   
Informasi, Perubahan Sikap, dan Perubahan Sosial

A.    INFORMASI DAN PEMBENTUKAN SIKAP
David krech, Richard S chrutchfield, dan Egerton L Ballachey (1962) menatakan bahwa “ informasi yang diperoleh seseorang atau kelompok dapat membentuk atau menentukan sikap orang atau kelompoknya.
1.    Fakta objektif
Terbentuknya sikap oleh informasi terutama disebabkan karena repons yang sejalan dengan komponen kognisi (pengetahuan) sebelumnya. Ketidak benaran fakta objek sikap, akan menimbulkan sikap negatif pada seseorang atau kelompok.

2.    Sumber fakta
Di samping kebenaran fakta yang erat kaitannya dengan respons kognisi, juga tergantung pada sumber fakta. Menurut para ahli psikologi sosial sumber fakta dapat di klasifikasikan pada 3 jenis, yaitu sebagai berikut :
a.    Otoritas.
Pada umumnya sulit diperoleh fakta yang penting langsung dari sumbernya karena berbagai hal kesempatan, biaya, dan keahlian memperoleh fakta. Para ahli menemukan dari hasil penelitiannya sebagai berikut :
1)    Jumlah informasi yang dimiliki seseorang sangat berhubungan dengan pendidikan dan pendapatannya.
2)    Orang yang berpendidikan dan beroenghasilan diatas rata-rata cenderung berlangganan majalah sebagai sumber informasi yang dipercaya.
3)    Orang yang berpenghasilan kurang dari rata-rata cenderung mempercayai radio sebagai sumber informasi.
4)    Radio dipercaya Karena menyiarkan berita secara cepat, sedangkan majalah melaporkan secara mendetil.


b.    Penciptaan, Penemuan atau Distorsi Fakta.
Kurangnya fakta yang relevan dan adanya fakta yang bertentangan menyebabkan seseorang menciptakan, menemukan atau mengubah fakta, tetapi menunjang dan identik dengan sikap yang telah ada.
c.    Penampilan dan Realita
Adanya otoritas yang kurang dipercaya, menyebabkan orang yang menerima informasi lebih mempercayai apa yang di lihat/diamatinya tentang penampilan dari pihak yang punya otoritas.

3.    Afiliasi kelompok
Anggota kelompok memiliki sikap kelompok yang sejenis dan berpengaruh terhadap individu dalam pembentukan sikapnya.

Ada beberapa hal yang penting dalam perkembangan sikap seseorang dalam kelompok, yaitu :
a.    Nilai-nilai kelompok
Nilai kelompok memainkan peranan penting dalam perkembangan dan organisasi sikap individu. Nilai kelompok ini dapat menjadi dua bagian, yaitu nilai sentral yaitu nilai yang mengikat antar anggota-anggota kelompok, seperti visi dan misi suatu organisasi doktrin dalam kelompok. Nilai berlainan adalah perbedaan pendapat harus dimafhum dan disadari sebagai dinamika organisasi secara demokratis dijunjung tinggi selama tidak mengganggu keharmonisan organisasi.
b.    Norma-norma kelompok
Yakni norma kelompok yang dikembangkan lewat kebudayaan yang beraneka ragam dalam masyarakat.
c.    Pengaruh kelompok terhadap pembentukan sikap
Para ahli perkembangan sikap menyadari bahwa pembentukan sikap individu dipengaruhi oleh membership group dan reference group.

Membership group, yaitu anggota kelomok primer yang berusaha memberikan keseragaman dan kesamaan sikap individu. Reference group, yaitu pembentukan sikap seseorang dengan cara pengidentifikasian dirinya pada kelompok, dan menggunakannya sebagai acuan.

4.    Sikap individu mencerminkan kepribadian
Pembentukan sikap akan membantu membina kepribadian seseorang. Kepribadian dibentuk oleh beberapa komponen sikap seseorang, yaitu :
a.    Sikap keaamaan
Seseorang yang beragama dengan baik maka akan membentuk sikap kepribadian yang lembut, halus dan hati-hati dalam bicara, bertindak dan berperilakunya.
b.    Sikap sukuisme
Suku dan keturunan akan membentuk sikap dan kepribadian seseorang, seperti tata cara berbicara, makan, minum, berpakaian, bekerja sehingga akan membedakan antara seseorang dengan lainnya, antara suku dan bangsa lainnya.
c.    Sikap politik
Sikap politik membina kepribadian seseorang untuk dapat menguasai diri dan orang lain dengan cara tertentu dalam kelompok untuk mencapai tujuan.
d.    Sikap internasional
Sikap internasional dipengaruhi oleh wawasan kognitif, dinamika kehidupan seseorang yang membentuk kepribadiannya.

B.    PERUBAHAN SIKAP
Perubahan sikap seseorang akan terjadi sepanjang hidupnya.
1.    Jenis perubahan sikap
a.    Incongruent change yaitu perubahan sikap yang bertentangan.
b.    Congruent change yaitu perubahan sikap yang sejalan dengan sikap semula.
2.    Kesanggupan berubahnya sikap
a.    Sikap yang ekstrem lebih sukar untuk berubah dibandingkan dengan sikap yang kurang ekstrem.
b.    Multiplexcity, yaitu kesanggupan berubah sikapnya bervariasi sesuai dengan tingkat multiplexcity sistem sikap seseorang.
c.    Interconnectedness, ialah saling keterkaitan antara sikap yang satu dengan sikap yang lainnya.
d.    Consonance, ialah kerapatan hubungan yang baik dapat mempermudah berubahnya sikap seseorang.
e.    Strength and number of wants served ialah berubahnya sikap seseorang tergantung pada kekuatan keinginan dan banyaknya keinginan. Kesanggupan berubahnya sikap tergantung pada kepribadian seseorang yaitu : Inteligensi, general persuasibility, self desensiveness dan cognitive needs and styles.

3.    Perubahan sikap dihasilkan oleh informasi, perubahan afiliasi kelompok, dan dorongan modifikasi tingkah laku
a.    Faktor situasional komunikasi, yaitu pengaruh pendengar yang berkelompok, dan keputusan kelompok.
b.    Sumber informasi, komunikasi amat tergantung pada berbagai cirri dari komunikatornya terhadap perubahan sikap seseorang pendengar atau audient.
c.    Media, adalah alat untuk mempengaruhi perubahan sikap individu / kelompok.
d.    Bentuk, isi informasi, nilai informasi dan cara penyajiannya amat berpengaruh terhadap perubahan sikap seseorang atau kelompok.

C.    PERUBAHAN SOSIAL
1.    Makna perubahan
Kehidupan masyarakat selalu berubah dari generasi ke generasi, masa ke masa, guna meningkatkan kehidupan manusia. Bahkan semuanya tidak ada yang tetap.
2.    Perubahan sosial dan perubahan sikap
a.    Auguste Comte
Dalam pemikiran manusia kearah perubahan sosial ada 3 ketetapan pemikiran manusia :
•    Teologis (theological);
•    Metafisik (metaphysical);
•    Positif (positivism).

b.    Herbert Spencer
Dasar pemikiran spencer pada masa pra-modern dan masa modern, menekankan bahwa perubahan sosial itu identik dengan perkembangan organisme biologis.
c.    Karl marx
Perubahan sosial diawali dari masyarakat primitive, kemudian slavery, feudal, kapitalis dan akhirnya sosialis.
d.    Ferdinand tonnies
Dalam realita kehidupan terdapat keseragaman sikap dalam kelompok primer.
3.    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Dengan komunikasi dunia semakin sempit, orang cepat berhubungan, serta sikap dan keyakinannya orang akan berubah pula. Berbagai alat komunikasi yang ditemukan manusia yang semakin canggih, dan memberikan kemudahan hidup dan perubahan nsikap individu maupun kelompok. Kemajuan dan perkembangan suatu Negara ditandai dengan majunya komunikasi.

4.    Hakikat perubahan sosial dan perubahan sikap Inti dari perubahan sosial adalah perubahan sikap manusia, sebagai dirinya dan kelompoknya. Nisbet (1969: 166-168) menyusun dan mempertanyakan beberapa asumsi yang dibuatnya sebagai berikut :
a.    Perubahan adalah alami-keajegan adalah menampakkan yang mengecohkan.
b.    Perubahan itu berarah – menuju ke suatu tujuan yang dapat dipahami.
c.    Perubahan itu immanen dalam suatu yang diselidiki.
d.    Perubahan itu berkesinambung an ‘ alam tidak pernah membuat lompatan ‘
e.    Perubahan berangkat dan hal-hal yang seragam.
f.    Perubahan itu niscaya- ‘keniscayaan’ ini memberikan pembenaran moral bagi mereka yang sebaiknya tidak bermoral jika mempercepat jalannya perubahan itu.

















Kegiatan Belajar 2
Kontrol Sosial

A.    Kontrol Sosial
Kontrol Sosial diartikan sebagai suatu pengawasan tentang pelaksanaan kebijakan publik. Kontrol sosial pada dasarnya sebagai pengawasan tepat atau tidaknya suatu kebijakan publik , mulai dari perencanaan , pelaksanaan, atau implementasi program masyarakat. 3 aspek yang dianggap sebagai sumber kontrol sosial yaitu sosialisasi , group pressure dan sosial sanctions.
B.    Sumber kontrol Sosial
Sosialisasi merupakan suatu proses belajar tentang pemenuhan kebutuhan seseorang terhadap lingkungan.
C.    Bentuk kontrol sosial
yang tidak efektif adalah secara individual perilaku kolektif akan dapat membantu sehingga
perilaku kolektif dianggap sebagi kontrol sosial. Adapun bentuk kontrol sosial antara lain :

1.    Crowd
Kerumunan orang biasanya banyak atau temporer, dan spontanitas. sifat crowd antara lain :
a.    Berubah-ubah, elastis e. On the sport
b.    Tergantung pada cara,
c.    Situasional
d.    Kepanikan
e.    Bergerak di jalan
f.    Kemarahan dan
g.    Kadang destruktif

2.    Media masa
Dianggap efektif untuk kontrol sosial. Secara spontan, ada rencana terpogram, berdasarkan fakta atau hanya gosip dalam memanaskan situasi sosial.
a.    Rumor
Merupakan suatu bagian dari informasi yang menekankan dari seseorang pada orang lain melalui kelompok tanpa di cek atau dikoreksi nilai kebenarannya.
b.    Public opinion (pendapat umum)
Berdasarkan permasalahan yang muncul di masyarakat dan didukung dengan fakta yang ada. Lebih banyak menyangkut kepentingan masyarakat dari kepentingan pribadi.
c.    Pemerintah / pejabat yang berwenang
Misal dapat dilakukan pemerintah, seperti lembaga legislatif, yaitu DPR-DPRD, yang bertugas memberikan advis, atau pendapat dan koreksi terhadap berbagai kebijakan.
d.    Organisasi sosial dan politik

Yaitu kelompok masyarakat yang bergabung dalam suatu landasan yang sama diantara para anggotanya.
1.    Partisipasi dalam perencanaan program
Pemerintah atau organisasi politik yang akan melakukan program kebijakan publik dapat melibatkan warga masyarakat.
2.    Partisipasi dalam pelaksanaan program
Dalam pelaksanaan program warga masyarakat dilibatkan secara langsung. Jika peran serta warga masyarakat semakin banyak bermunculan maka dianggap pelaksanaan program yang melibatkan masyarakat berhasil.
3.    Partisispasi dalam pengawasan program
Warga masyarakat turut memperhatikan, mengamati perkambangan pekerjaan, mengoreksi, membetulkan menjaga perlatan dan fasilitas program merupakan hal yang amat berharga. Dalam konsep pengawasan ada konsep yang harus dipegang. Antara lain :
a.    Keterbukaan
b.    Transparansi
c.    Akuntabilitas
d.    Tindak lanjut

Jadi pengawasan harus menganut atas keterbukaan, yakni pengawasan itu yang dilakukan secara terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui terhadap pelaksanaan program.
MODUL 11
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS
YANG KREATIF, INOVATIF, DAN MENYENANGKAN


Kegiatan Belajar 1
Hakikat dan Peranan Model Pebelajaran Konsep Dasar IPS

Istilah “Inquiry” berkaitan dengan masalah dan penelitian untuk menjawab suatu masalah.

    Rogers (1969) menyatakan bahwa Inquiry merupakan proses untuk mengajukan pertanyaan dan mendorong semangat belajar para siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Istilah ini sejajar dengan metode pemecahan masalah, berfikir reflektif dan / Discovery.

    Inquiry dibutuhkan sebagai metode untuk mengkaji fenomena./ Menurut para ahli, pendekatan inkuiri adalah salah satu cara unutk mengatasi masalah kebosanan siswa dalam belajar di kelas karena proses belajar lebih terpusat kepada sisawa ( Student – Centered – Instruction ).

Tujuan utama inkuiri sosial adalah memberikan kontribusi untuk para pengambil kebijakan dalam menghasilkan keputusan-keputusannya.

Banks mengemukakan langkah-langkah medel pembelajaran inkuiri untuk kelas OPS sebagai Berikut :
        Pertama, Perumusan Masalah ( Problem Formmulation )
    Syarat suatu masalah yang harus lengkap, tepat, dan dapat diteliti.
        Kedua, Perumusan Hipotesis ( Formulation Of Hypotheses )
    Pernyataan atau dalil sementara yang dirumuskan oleh seorang peneliti untuk mengarahkan     penelitian disebut hipotesis.
        Ketiga, Definsis Istilah ( Konseptualisme )
    Kesulitannya adalah konsensus tentang arti konsep / istilah yang belu ada. Contoh konsep ilmu-    ilmu sosial seperti istilah agresi, kelas sosial dan perilaku sosial
        Keempat, Pengumpulan Data ( Collection Of Data )
        Para ilmuan biasanya menggunakan tiga metode utama pengumpulan data untuk melakukan     analisis, ialah eksperimen, survei sampel, dan studi kasus. Dapat juga menggunakan kajian     historis, analisis lateratur, dan teknik lainnya.
        Kelima, Pengujian dan Analisis Data ( Evaluation and Analisys Of Data )
    Instrumen yang telah teruji Validitasnya oleh ilmuan lain maka biasanya data itu akan lebih     terpercaya daripada data uyang dikumpulkan denga instruen hasil konstruksinya sendiri.
-        Keenam, Menguji Hipotesis untuki memperoleh Generalisasi dan Teori.
    Hipotesis yang dikaitkan denga pertanyaan perlu dirumuskan. Ketika data dikumpulkan dan     dianalisis, peneliti berusaha menguji apakah hipotesisnya dapat dibuktikan dengan berdasarkan     pada informasi yang telah terkumpul
-        Ketujuh, memulai inkuiri lagi
    Model pembelajaran inkuiri yang digambarkan dapat berdaur ulang dan tidak bersifat linier /     terputus.




















Kegiatan Belajar 2
Model –Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS

Model atau desain pembelajaran keterampilan berpikir (thinking skills) ada 2
model, yaitu :
1.    Critical thinking skills atau keterampilan berpikir kritis
Menurut Johnson (1991), merumuskan istilah berpikir kritis (critical thinking) secara etimologi menyatakan bahwa kata “critic” dan “critical” berasal dari “krenein” yang berarti menaksir nilai sesuatu. Ia menjelaskan bahwa kritik adalah perbuatan seorang yang mempertimbangkan, menghargai dan menaksir nilai sesuatu hal. Tugas seorang berpikir kritis adalah menerapkan norma dan standar yang tepat terhadap sesuatu hasil. The Group of Five (Etnis 1989; Lipman 1988; Siegel 1988; Paul 1989; McPeck 1981), menyimpulkan bahwa ada tiga persetujuan subtansi dari kemampuan berpikir kritik yaitu Berpikir kritis memerlukan sejumlah kemampuan kognitif, berpikir kritis memerlukan sejumlah informasi dan pengetahuan, berpikir kritik mencakup dimensi afektif yang semuanya menjelaskan dan menekankan secara berbeda-beda. Sedangkan berpikir kritis adalah untuk menilai suatu pemikiran, menaksir nilai bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktek dari suatu pemikiran dan nilai tersebut. Selain itu, berpikir kritis meliputi aktivitas mempertimbangkan berdasarkan pada pendapat yang diketahui. Menurut Lipman (1988), layaknya pertimbangan-pertimbangan ini hendaknya didukung oleh kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan.

2.    Creative thinking atau ketrampilan berpikir kreatif.
Menurut Savage and Amstrong (1996), syarat untuk memasuki sikap berpikir kritis adalah sikap siswa memunculkan ide-ide atau pemikiran baru; siswa membuat pertimbangan dan penilaian atau taksiran berdsarkan kreteria yang dapat dipertanggung jawabkan. Preston dan Herman (1974), inkuiri dan ketrampilan berpikir kritis tumbuh subur di kelas III. Menurut (Wiken, 1995; Beyer, 1985; Fraenkel, 1980), pengajaran berpikir kritis meliputi pendekatan, strategi, perencanaan, dan sikap siswa dalam berpikir kritis. Model ini pernah dijelaskan oleh beliau pada Studi sosial di Amerika Serikat.

Ketrampilan berpikir kritis menurut Beyer ada 10, yaitu :
a)    Membedakan antara fakta dan nilai dari suatu pendapat.
b)    Menentukan reliabilitas sumber.
c)    Menentukan akurasi fakta dari suatu pertanyaan.
d)    Membedakan informasi.
e)    Mendeteksi penyimpangan.
f)    Mengindentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan.
g)    Mengindentifikasi tuntutan dan argumentasi yang tidak jelas.
h)    Mengakui perbuatan yang keliru dan konsisten.
i)    Membedakan antara pendapat yang tidak dan dapat dipertanggung jawabkan.
j)    Menentukan kekuatan argument.

Menurut Beyer strategi berpikir kritis yang cukup efektif untuk Proses Belajar Mengajar (PBM), ialah Strategi innduktif yang bersifat direktif. Adapun langkah-langkah yang harus dipersiapkan guru adalah :
a)    Memperkenalkan ketrampilan ,dan kemudian siswa
b)    Mencobakan ketrampilan sebaik mungkin,
c)    Menggambarkan serta mengartikulasi apa yang terjadi dalam pikiran ketika menerapkan ketrampilan tersebut.
d)    Menerapkan pengetahuan tentang ketrampilan baru untuk diterapkan lagi, dan akhirnya;
e)    Meninjau lagi apa yang terpikir ketika ketrampilan itu diterapkan.

Menurut Beyer strategi berpikir kritis yang ke-2 adalah strategi direktif yang artinya memberikan kesempatan pada siswa untuk menguasai dan memahami betul komponen ketrampilan tersebut sejak permulaan. Strategi ini digunakan bila ketrampilan siswa agak kompleks. Dalam strategi ini memerlukan bimbingan khusus.
Beyer merumuskan ada 5 langkah dalam penerapan strategi direktif, yaitu :
a)    Memperkenalkan ketrampilan berpikir kritis.
b)    Menjelaskan prosedur dan aturan ketrampilan.
c)    Menunjkan bagaimana ketrampilan itu digunakan di kemudian hari.
d)    Menerapkan ketrampilan tersebut mengikuti langkah dan aturan yang jelas.
e)    Menggambarkan tentang apa yang terjadi dalam pikiran siswa ketika ketrampilan itu diterapkan.



Kegiatan Belajar 3
Implementasi Model-Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS

Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah baik masalah pribadi maupun masalah sosial sangat diperlukan karena pada hakekatnya siswa hidup ditengah lingkungan masyarakat yang penuh dengan benih-benih munculnya masalah. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan untuk mendewasakan siswa, maka salah satu indikator dewasa adalah kemampuan akan kemandirian sebagai warga masyarakat.

Model pembelajaran “problem solving” pemecahan masalah merupakan alternatif model pembeljaran dalam IPS.

1.    Model pembelajaran “problem solving”.
Ada 4 tahapan proses pemecahan masalah menurut Savage dan Armstrong, yaitu :
a.    Mengenal adanya masalah.
b.    Mempertimbangkan pendekatan-pendekatan untuk pemecahannya.
c.    Memilih dan menerapkan pendekatan-pendekatan tersebut.
d.    Mencapai solusi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sedangkan menurut wilkins (1990), menguraikan 6 langkah model pembelajaran “problem solving”, yaitu :
a.    Mengklarifikasikan dan mendefinisikan masalah.
b.    Mencari alternatif solusi.
c.    Menguji alternatif solusi.
d.    Memilih solusi.
e.    Bertindak sesuai dengan pilihan solusi.
f.    Tindak lanjut (follow-up).

2.    Model “problem solving” inkuiri atau model pembelajaran penemuan.
Secara umum batasan yang tegas antara tiga pendekatan/ model pembelajaran tersebut belum ada kesepakatan. Persamaan dari ketiga model pembelajaran tersebut adalah semua mensyaratkan adanya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar melalui proses penelitian, yaitu meneliti hubungan antar sejumlah data/ informasi untuk tercapainya suatu solusi.

Untuk mengatasi kerancuan, Welton and mallan (1988) mengemukakan bahwa penggunaan model pembelajaran “problem solving” agak berbeda bila diterapkan pada mata pelajaran yang berbeda.






























Kegiatan Belajar 4
Model Desain Pembelajaran Pengambilan Keputusan

1.    Model pembelajaran pengambilan keputusan.
Makna konsep pengambilan keputusan (decision making) berkaitan dengan kemampuan berfikir tentang alternatif pilihan yang tersedia, menimbang fakta dan bukti yang ada, mempertimbangkan tentang nilai pribadi dan masyarakat. Banks (1990), menyatakan tujuan dasar inkuiri sosial adalah untuk menghasilkan pengetahuan dalam bentuk fakta, konsep, generalisasi dan teori.

Savage and Armstrong (1996) mengemukakan langkah-langkah proses pembelajaran, pengambilan keputusan sebagai alternatif, yaitu :
a)    Mengidentifikasi persoalan dasar atau masalah.
b)    Mengemukakan jawaban-Jawaban alternatif.
c)    Menggambarkan bukti yang mendukung setiap alternatif.
d)    Mengidentifikasi nilai-nilai yang dinyatakan dalam setiap alternatif.
e)    Menggambarkan kemungkinan akibat setiap pilihan alternatif.
f)    Membuat pilihan dari berbagai alternatif.
g)    Menggambarkan bukti dan nilai yang dipertimbangkan dalam membuat pilihan.

Menurut Banks ada 2 syarat untuk melaksanakan model pembelajaran pengambilan keputusan adalah pengetahuan sosial dan metode cara mencapai pengetahuan. Kerlinger menyimpulkan ada 4 motode memperoleh pengetahuan, yaitu :
a)    Berpegang pada apa yang telah diketahui kebenarannya (method of tenacity).
b)    Mencari informasi untuk mempercayai (method of authority).
c)    Mengetahui sesuatu karena telah disepakati kebenarannya (a apriori method).
d)    Metode ilmiah (method of science).

Menurut Banks langkah-langkah yang dianjurkan dalam melakukan proses pengambilan keputusan secara sekuensial, sebagai berikut :
a)    Mengenal masalah yang perlu diambil keputusan
b)    Perolehan pengetahuan melalui inkuiri ilmu sosial.
c)    Mengorganisir masalah dan pengetahuan untuk bahan pembelajaran.
d)    Inkuiri nilai.
e)    Pengambilan keputusan dan tindakan untuk warga negara.
f)    Menentukan urutan tindakan.
g)    Memberi kesempatan kepada warga negara untuk bertindak dan berpartisipasi (dilingkungan masyarakat dan sekolah).






























MODUL 12
MERANCANG DAN MENERAPKAN  KETERAMPILAN DASAR IPS


Kegiatan Belajar 1
Keterampilan Dasar IPS

A.    PENGERTIAN KETERAMPILAN DASAR IPS
Somantri (2001) mengemukakan bahwa pendidikan ips adalah suat penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologi untuk pendidikan dasar dan menengah.

Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial adalah membantu generasi muda dalam mengembangkan kemampuan membuat keputusan yang informatis dan rasional bagi kebaikan masyarakat sebagai warga negara dari sebuah dunia yang berbudaya majemuk, bermasyarakat demokratis yang memiliki ketergantungan satu sama lain.

Dalam pembelajaran ips yang paling penting yaitu mengembangkan pemahaman, sikap dan keterampilan.


B.    KLASIFIKASI KETERAMPILAN DASAR IPS
Keterampilan dasar ips dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori,
namun secara umum dapat terbagi :
1.    Work-study skills
2.    Group-process skills
3.    Social-living skills

NCSS (1971) mengemukakan terdapat beberapa keterampilan yang seyogianya dapat dimiliki, yaitu :
1.    Keterampilan penelitian (research skills), diperlukan untuk mengumpulkan dan memproses data.
2.    Keterampilan berfikir (thinking skills) adalah membaginya menjadi berfikir kritis dan kreatif.
Beberapa hal keterampilan berfikir dapat dikembangkan guru, antara lain:
a)    Menetapkan sebab dan akbat.
b)    Mengevaluasi data.
c)    Memprediksi.
d)    Menguraikan konskuensi-konskuensi dari suatu fenomena.
e)    Menyarankan alternatif pemecahan masalah.

3.    Keterampilan berpartisipasi sosial (social participation skills), diperlukan untuk melatih seseorang berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain.
4.    Keterampilan berkomunikasi (comunication skills), diperlukan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk memahami orang lain melalui berkomunikasi.

C.    PERKEMBANGAN SISWA DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR IPS

Piaget mengemukakan bahwa anak-anak berkembang sementara menjadi matang dan memperoleh pengalaman baru dari sekitarnya.
Karakteristik perkembangan anak-anak kelas satu, dua, dan tiga diidentifikasi pada aspek perkembangan, yaitu :
1)    Perkembangan fisik-psikomotorik
Mencapai kematangan, anak mampu mengontrol tubuh dan keseimbangan, melakukan aktifitas dan keterampilan fisik. Perkembangan motorik terkait erat dengan perkembangan persepsi.
2)    Perkembangan kognitif-bahasa
Kemampuan mental anak berada pada tahap praoperasional konkret. Perkembangan bahasa ditandai perbendaharaan kata yang bertambah.
3)    Perkembangan psikososial, emosional, dan moral.
Menurut erikson, bekerja dan berhubungan efektif dengan teman sebaya sebagai upaya mengembangkan perasaan berkemampuan.



Kegiatan Belajar 2
Mengembangkan Keterampilan Dasar IPS

Pada dasarnya keterampilan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap penguasaan pengetahuan dan pembentukan sikap.disebabkan keterampilan membuat seseorang melakuan sesuatu.

A.    PRINSIP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR IPS
Prinsip dasar yang sesogianya diperhatikan, antara lain:
1.    Keterampilan dasar IPS harus diperhatikan sebagian dari sebuah topik pembelajaran, bukan merupakan hal yang terpisah.
2.    Siswa diberikan pemahaman tentang arti dan tujuan keterampilan tersebut agar termotifasi untuk mengembangkannya.
3.    Pemodelan berupa contoh yang baik sebaiknya diberikan, serta siswa dipandu untuk menggunakan keterampilan dasar sehingga dapat mengembangkan kebiasaan yang sejak awal.
4.    Siswa memerlukan peluang yang berulang-ulang untuk memproaktifkan keterampilan.


B.    MERANCANG DAN MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR IPS
Keterampilan dasar IPS yang telah dijelaskan ingin tercapai dengan baik maka pelaksanaannya memperhatikan beberapa faktor, yaitu:
1.    Kebermaknaan; keterampilan akan meningkat jika pemahaman tentang informasi dan gagasan telah diperoleh siswa, dapat diberikan melalui pengalaman siswaitu sendiri.
2.    Penguatan; pengulangan oleh guru dan latihan siswa. Pengulangan dilakukan sampai siswa memperoleh peluang untuk melakukan keterampilan dengan baik.
3.    Umpan balik; kegiatan belajar akan efektif jika siswa menerima dengan cepat tentang hasil-hasil tugas belajar tersebut. Umpan balik yang sederhana, misal memberikan koreksi atas pekerjaan yang dilakukan sehingga siswa mengetahui kekurangannya atau mengetahui bahwa ia sudah menguasai keterampilan tersebut.


C.    BEBERAPA MODAL PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR IPS

1.    Diskusi; kegiatan diskusi yang menyenangkan dapat dipenuhi dengan :
a.    Pengelompokan arti istilah dan pernyataan.
b.    Mengadakan pemahaman bersama dalam suatu kelompok.
c.    Berbagai pengetahuan dan pengalaman.
d.    Membantu siswa memahami informasi baru.
e.    Mengidentifikasi berbagai opini dan pandangan.
f.    Bekerjasama dalam pemecahan masalah.

2.    Penyelidikan terbimbing; akan efektif jika mengikuti serangkaian langkah, sebagai berikut :
a.    Siswa memilih / diberi topik yang perlu diselidiki / diteliti.
b.    Mengumpulkan informasi yang mereka perlukan.
c.    Menganalisis informasi yang telah mereka perlukan.
d.    Menyajikan sebuah laporan.

3.    Model pemecahan masalah; tahapan-tahapan pemecahan masalah secara umum sebagai berikut:
a.    Identifikasi masalah
b.    Survei masalah
c.    Definisi masalah
d.    Fokus masalah
e.    Analisis faktor-faktor penyebab
f.    Pemecahan masalah

4.    Kerja kelompok; kerja kelompok memerlukan persiapan yang cermat dan dipakai hanya untuk berikut ini :
a.    Kegiatan yang memiliki sasaran yang jelas yang dapat dilakukan dengan lebih baik oleh suatu kelompok dibandingkan oleh perseorangan.
b.    Kegiatan dimana semua anggota kelompok yang bersangkutan dapat diberi tugas berguna yang harus dilaksanakan.
c.    Apabila semua anggota kelompok tersebut memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan kepada mereka.
































Kegiatan Belajar 3
Pembelajaran IPS Terpadu

A.    KONSEP DASAR DAN JENIS-JENIS PEMBELAJARAN TERPADU
Model pembelajaran integrasi pada dasarnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik bermakna dan otentik. Pembelajran terpadu sangat diperlukan untuk sekolah dasar, karena siswa menghayati pengalamannya masih secara totalitas serta masih sulit menghadapi pemilihan yang artipical.

Menurut Robin Fogarty (1991) terdapat 10 cara / model dalam merencanakan pembelajaran terpadu, yaitu :
1.    Model Penggalan (Fragmented), seperti pada pembelajaran tradisional yang memisah-misahkan disiplin ilmu atas beberapa, seperti matematika, sains bahasa dan studi sosial, humaniora dan seni.
2.    Model Keterhubungan (Connected), dilandasi anggapan bahwa butir- butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.
3.    Model Sarang (Nested), pemanduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran.
4.    Model Urutan / Rangkaian (Sequenced), pemanduan topik-topik antar mata pembelajaran yang berbeda secara paralel.
5.    Model Berbagi (Shared), bentuk pemanduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua mata pembelajaran / lebih.
6.    Model Jaring Laba-laba (Webbed), pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang berkecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa bidang studi lain.
7.    Model Galur (Threaded), pendekatan pembelajaran yang ditempuh dengan cara mengembangkan gagasan pokok yang merupakan benang merah (galur) yang berasal dari konsep yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu.
8.    Model Keterpaduan (Integrated), sejumlah topik dari mata pembelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
9.    Model Celupan (Immersed), dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya.
10.    Model Jejaring (Networked), pemanduan pembelajaran yang mengandalkan kemungkinan pengubahan konsepsi.

B.    KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN TERPADU
1.    Keunggulan pembelajaran terpadu, antara lain :
a)    Mendorong guru mengembangkan kreativitas.
b)    Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna.
c)    Mempermudah dan memotivasi siswa.
d)    Menghemat waktu, tenaga dan sarana serta biaya pembelajaran.

2.    Kelemahan pembelajaran terpadu, antara lain :
a)    Aspek guru.
b)    Aspek siswa.
c)    Aspek sarana / sumber pembelajaran.
d)    Aspek kurikulum
e)    Sistem penilaian dan pengukurannya.
f)    Suasana dan penekanan proses pembelajaran.
   

C.    PEMBELAJARAN TERPADU DALAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
John Jarolimek menegaskan ips atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial diantaranya sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat dan psikologi sosial.

Tujuan IPS adalah untuk memperkaya dan mengembangkan kehidupan peserta didik dengan mengembangkan kemampuannya dalam lingkungannya dan melatih mereka untuk menempatkan dalam masyarakat demokratis, dimana mereka menjadikan negaranya tempat hidup yang lebih baik.


Model integrasi dalam pembelajaran IPS antara lain :
1)    Model integrasi berdasarkan Tema; dalam pembelajaran IPS keterpaduan dapat dilakukan berdasarkan tema yang terkait, misalnya pariwisata.
2)    Model integrasi berdasarkan potensi utama; dapat dikembangkan melalui tema yang didasarkan pada potensi utama yang ada diwilayah setempat, misalnya potensi kebudayaan Bali.
3)    Model integrasi berdasarkan permasalahan; pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan permasalahan yang ada, misalnya permasalahan banjir.


























PENUTUP

Kesimpulan
IPS merupakan bidang studi yang cara pandangnya bersifat terpadu, artinya bahwa IPS merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi. Adapun perpaduan ini disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu manusia.
Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat beljar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara langsung melalui pengalaman hidupnya ditengah-tengah msyarakat.

Saran
Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional dan bertanggungjawab dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupannya.
Siswa diharapkan mampu meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.


3 komentar:

Unknown mengatakan...

terima kasih ,sangatbermanfaat. izin copas y

Unknown mengatakan...

terima kasih ,, sangat bermanfaat. membantu saya dalam belajar konsep dasar ips. ijin copas y

Yusuf Jabung mengatakan...

oke, sip. semoga sukses

Diberdayakan oleh Blogger.