Yusuf Jabung
Home » , , , » Qs. (1) Al Fatihah 1-7

Qs. (1) Al Fatihah 1-7

 


nahwu dan sorof dalam surah al fatihah


bismillahirrokhiim
Irob :
بسم       : Jar majrur, الباء huruf jar dan اسم majrur tanda i'robnya kasroh, menjadi khobar dari mubtada yang dibuang . Taqdirannya ابتدائي yang sekaligus jadi muta'alaqnya huruf jer ba.
اللّه        : Lafdzul Jalalah menjadi mudhof ilaih, dijerkan dan tanda i'rob jernya adalah kasroh.
الرحمن  : Na'at awwal dari lafadz Jallalah, mengikuti lafadz اللّه   dalam i'rob jer, dan tanda i'robnya adalah kasroh.
الرحيم   : Na'at tsani dari lafadz Jallalah, mengikuti lafadz اللّه   dalam i'rob jer, dan tanda i'robnya adalah kasroh.

Shorof :
اسم : Asalnya katanya adalah سمو, dibuang huruf ilat yang menjadi lam fiil dan digantkan dengan hamzah washol yang ditempatkan diawal kalimah. Hal ini ditunjukkan ketika lafadz اسم dijamakkan أسماء وأسامي. dan ketika di tashgirkan سمىّ yang asalnya adalah أسماو وأسامو وسموي. Jadi I'lal dalam lafadz adalah dengan i'lal qalb.
اللّه : Asal katanya adalah lafadz  اَلْإِلَاهُ, harkat hamzah dipindahkan pada lam ta'rif dan lam ta'rif selanjutnya disukunkan menjadi  اَلْإْلَاهُ, lalu dibuang alif yang pertama karena bertemu dua huruf yag mati اَلْ لَاهُ, selanjutnya lam yang pertama diidghomkan/dimasukkan pada lam yang kedua karena satu jenis اَللاهُ, selanjutnya tinggal dibuang alifnya karena banyaknya penggunaan اَللهُ.
الرحمن : Sifat yang tercetak dari shighat mubalaghah, wazannya adalah فعلان dari wazan فَعَلَ yaitu رحم يرحم .
الرحيم : Sifat yang tercetak dari shighat mubalaghah atau sifat yang menyerupai isim fa'il, wazannya adalah فعيل dari wazan فَعَلَ yaitu رحم يرحم

Tafsiran al hamdulillah
Tadrib Irob
الحمد : Kedudukannya menjadi Mubtada, dirofa’kan, dan tanda i’robnya dhommah karena isim mufrad.
للّه : Jar Majrur, ta’aluq pada lafadz yang dibuang yaitu khabar mubtada, taqdirannya adalah lafadz ثابت atau واجب.
ربّ : Na’at bagi lafadz Alloh, yang mengikuti dalam irob jer, dan tanda i’robnya adalah kasroh karena isim mufrad munshorif.
العالمين : Mudhaf ilaih, dijerkan, dan tanda irob jernya adalah ya karena merupakan mulhaq jamak mudzakar salim.

Shorof :
الحمد : Masdar sima’i dari fi’il حَمَدَ يَحْمدُ
ربّ : Masdar dari fiil يرب, dan digunakan sebagai sifat.
العالمين : Jamak lafadz العالم, merupakan isim jamak yang tidak memiliki bentuk mufrad. Dibentuk dari lafadz العِلم atau العلامة.

Malikiyaumiddiin
Penjalasan I’rob
مالك
: Na’at (sifat) dari lafadz Alloh pada ayat kedua, di jerkan tanda i’robnya kasroh karena isim mufrod.
يوم
: Mudhof Ilaih, dijerkan tanda i’rob jernya kasroh karena isim mufrod.
الدين
: Mudhof ilaih, dijerkan tanda i’rob jernya kasroh karena isim mufrod.

Shorof :
مالك
: Isim fa’il dari fiil ملك يملك, dan menggunakan makna shighat mubalaghah karena maknanya ‘Kekal KerajaanNya’. Bentuk jamaknya adalah lafadz ملّاك dan مالكون.
يوم
: Isim yang menggunakan makna waktu, yaitu waktu yang dibatasi dari mulai terbitnya matahari sampai terbenamnya, atau waktu yang tidak terbatas. Jamaknya adalah lafadz أيّام dan أياويم.
الدين
: Masdar dari lafadz دان يدين maknanya adalah pembalasan, atau taat.

Iyyaakanas taíin
Penjalasan I’rob
إيّاك
: Dhomir bariz munfashil (kata kerja yang terlihat jelas dan terpisah) mabni fathah, berada pada tempat (mahal) nashob dan kedudukannya menjadi maf’ul bih yang didahulukan dari fi’ilnya.
يّا
: Dhomir bariz munfashil mabni fathah
الكاف
: Huruf Khitab (menunjukkan terhadap orang yang diajak bicara; orang kedua)
نعبد
: Fiil mudhore’ beri’rob rofa’, failnya adalah dhomir yang wajib tersimpan yaitu lafadz نحن.
الواو
: wawu athof
إياك
: Sama seperti diatas
نستعين
: Sama seperti diatas
إياك نعبد
: Jumlah Fi’liyah yang tidak punya mahal i’rob, karena jumlah isti’nafiyah (jumlah permulaan kalam)
إياك نستعين
: Jumlah Fi’liyah yang tidak punya mahal i’rob, karena jumlah tersebut di’athofkan pada jumlah yang tidak punya mahal i’rob yaitu إياك نعبد

Shorof :
نستعين
: Lafadz tersebut di I’lal, asalnya adalah نَسْتَعْوِنُ, Caranya adalah dengan memindahkan kasrohnya wawu pada mim karena huruf soheh lebih kuat untuk berharkat daripada huruf ilat نَسْتَعِوْنُ, Selanjutnya wawu diganti menjadi ya, karena wawu mati setelah huruf yang berharkat kasroh.

Ihdinashirotholmus taqim
Penjalasan I’rob
اهد
: Fiil amar du’a (bermakna meminta), mabni membuang hurf ilat (ya). Failnya adalah dhomir mustatir wujub (dhomir yang wajib disimpan) yaitu lafadz أنت
نا
Domir Muttashil, hukumnya mabni sukun, berada pada mahal nashob dan menjadi maf’ul bih
الصراط
: Maf’ul bih yang kedua, dinashobkan dengan tanda i’robnya adalah fathah
المستقيم
: Na’at dari lafadz   الصراط, dinashobkan karena mengikuti i’rob lafadz الصراط, tanda i’robnya adalah fathah.

Shorof :
اهد
: Asalnya adalah اهدي  , cara i’lalnya adalah dengan dibuang huruf ilatnya (ya) karena mabninya fiil amar yang mu’tal akhir.  
الصراط
: Lafadz ini bisa dengan Sin السراط atau Shad الصراط
المستقيم
Isim fail dari lafadz استقام, Asalnya adalah lafadz مُسْتَقْوِمٌ, Caranya adalah dengan memindahkan kasrohnya wawu pada Qaf karena huruf soheh lebih kuat untuk berharkat daripada huruf ilat مُسْتَقِوْمٌ, Selanjutnya wawu diganti menjadi ya, karena wawu mati setelah huruf yang berharkat kasroh

Shiroo tholladzinaán ámta álaihim
Penjalasan I’rob

صراط
Menjadi Badal dari lafadz صراط yang awal, pada ayat 6, dan mengikutinya dalam i’rob nashob, dengan tanda i’robnya kasroh sebab isim mufrod
الذين
Isim maushul mabni fathah, berada pada mahal Jer (Tempat I’rob Jer) menjadi mudhof ilaih.
أنعمت
Fi’il madhi mabni sukun (Hukumnya tetap mabni fathah), karena bertemu dengan domir mutaharrik marfu’.
التاء
Dhomir muttashil mahal rofa’, kedudukannya menjadi fail
عليهم

على
Huruf jar
الهاء
domir muttashil mabni kasroh dan berada pada mahal jer, karena dijerkan denga huruf jer علي
الميم
Huruf yang menunjukkan jamak mudzakar  (laki-laki banyak).
غير
Badal dari isim maushul (الذين), mengikuti dalam i’rob jer.
المغضوب
Mudhof ilaih, di jerkan dengan tandanya kasroh karena isim mufrod
الواو
Wawu athof
لا
Zaidah, untuk memperkuat nafi (lita’kid nafyi)
الضالّين
Ma’thuf pada lafadz, dijerkan dengan tanda i’rob jernya adalah ya karena jamak mudzakar salim.



Shorof :

المغضوب
Isim maf’ul dari lafadz غضب
الضالّين
Jamak mudzakar dari lafadz الضال, isim fa’il dari fiil ضلّ يضلّ.
غير
Isim mufrad yang bentuk lafadznya mudzakar (laki-laki), terkadang menjadi na’at dan terkadang menjadi adatul istisna (Lafadz yang digunakan untuk pengecualian). Jika lafadz غير ingin dijadikan muannats maka boleh menambahkan ta tanis pada fiil yang beramal padanya. Contoh : قامت غير هند

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.