MODUL 1
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN PENELITIAN PENDIDIKAN
Penelitian adalah proses mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi secara sistimatis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah.
Langkah-langkah dalam suatu penilitian adalah :
Mengenali dan menentukan masalah yang akan diteliti
Mengkaji teori yang sudah ada yang relevan dengan masalah
Mengajukan hipotesis
Membuat desain penelitian
Mengumpulkan data
Menganalisis data
Menginterpretasikan data dan menarik kesimpulan
Karakteristik hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah adalah: objektif,bahasa jelas,dapat diverifikasi dan empirik
Pendidikan dapat dilihat sebagai objek kajian yang interdisipilin yang menurut McMillan dan Schumacher ( 1984 ) banyak meminjam konsep dan teori dari bidang ilmu yang lain.
Penelitian Pendidikan adalah upaya ilmiah untuk memahami masalah masalah pendidikan untuk memahami fenomena-fenomena yang ada di dunia pendidikan
Ruang lingkup penelitian luas sekali karena pendidikan sendiri merupakan kajian yang terkait erat dengan beberapa disiplin ilmu lain oleh karena itu,banyak sekali konsep yang dikembangkan dengan berlandaskan bidang ilmu yang lain
Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian pendidikan adalah:
Kompleksitas masalah pendidikan
Peneliti perlu menyadari bahwa ia tidak hanyan berhubungan dengan elemen manusia tetapi juga elemen-elemen situasional yang tak terhitung jumlahnya yang menyebabkan respon perilaku para pelaku itu sukar diprediksi
Metodologi yang digunakan
Metode yang digunakan tidak mudah karena digunakan untuk mengukur seperti intelegensi,prestasi dan gaya kepemimpinan ,kelompok interaktif dan sebagainya masih bisa diperdebatkan
Fungsi penelitian pendidikan dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu
Sudut perkembangan teori
Memperbaiki,menyempurnakan,memperkaya atau kadang merombak teori-teori yang sudah ada sehingga mendapat teori yang lebih baik
Sudut praktik atau penyelenggaraan pendidikan
Memperbaiki praktik pendidikan
Karena mengkaji fungsi penelitian dari sisi perkembangan teori dan praktik tidak mudah maka Mc Millan dan Schumacher (1983 ) mengklasifikasikan tiga tipe penelitian dengan fungsi yang berbeda yaitu : Penelitian dasar,terapan dan evaluasi
Manfaat pendidikan dengan pendekatan teoritis menurut Ali (1982 ) ada 4 manfaat yaitu
Sebagai peta yang menggambarkan tentang keadaan pendidikan dan melukiskan tentang kemampuan sumber daya,kemungkinan penegmbangan serta hambatan yang dihadapi
Sarana diagnosis dalam mencari sebab kegagalan pelaksanaan pendidikan
Sarana untuk menyusun kebijakan dalam menyusun strategi pengembangan pendidikan
Sebagai masukan yang memberikan gambaran tentang kemampuan dalam pembiayaan,peralatan,perbekalan serta tenaga kerja baik secara kuantitas maupun kualitas yang berperan dalam keberhasilan bidang pendidikan
Menurut Borg and Gall (1993 ) manfaat pendidikan di lapangan tercermin dalam 2 bentuk kontribusi
Kontribusi terhadap ilmu pendidikan itu sendiri
Manfaat pendidikan ditinjau dari sudut ini adalah untuk mengembangkan ilmu pendidikan itu sendiri
Kontribusi dalam bentuk dampak dari ilmu pendidikan tersebut dalam praktik –praktik pendidikan
Kontribusi penelitian pendidikan dalam praktik di lapangan agak sulit dideteksi hal ini terjadi karena 2 sebab yaitu :
• Kebijakan untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti penelitian pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor kepentingan
• Kesulitan untuk mendeteksi dampak penelitian pendidikan terhadap praktik pendidikan tampaknya disebabkan oleh karena tipe penelitian pendidikan itu sendiri
PERUMUSAN MASALAH
Masalah adalah semua bentuk pertanyaan yang membutuhkan jawaban
Tiga karakteristik yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi masalah
Masalah tersebut ‘layak diteliti’
Pengkajian terhadap masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara yang terukur secara empiris melalui pengumpulan dan pengolahan data
Mempunyai nilai teoritis dan praktis
Suatu masalah penelitian yang baik pada hakikatnya memang diangkat dari teori yang kuat atau mempunyai dampak praktis yang dapat memperbaiki praktik atau penyelenggaraan pendidikan
Realistis
Keterjangkauan artinya jika kita meneliti masalah yang kita kuasai dan kita tahu medannya maka peluang tejadinya penyimpangan baik dari segi metode maupun analisis akan kecil sekali
Selain 3 aspek tersebut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengidentifikasi masalah penelitian agar bermakna adalah Keaktualan atau kebaruan dan orisinilatis
Memfokuskan masalah adalah memilih dan menentukan masalah yang anda minati dan menguraikan masalah yang terlalu umum menjadi lebih spesifik
Teknik klasifikasi masalah untuk mendapatkan masalah yang spesifik dikemukakan oleh Tuckman ( 1978 ) dengan cara menyajikan dalam 2 diagram yaitu model satu demensi dan tiga dimensi
Langkah – langkah memfokuskan masalah sebenarnya merupakan sebagian besar dari proses perumusan masalah.Pada model pertama memfokuskan masalah dilakukan dengan cara melokalisir atau membatasi masalah yang hendak anda teliti dan mengungkapkan hal tersebut dengan pernyataan sedang model kedua diungkapkan dalam bentuk pertanyaan
Perbedaan memfokuskan masalah dan merumuskan masalah adalah yang pertama bersifat membatasi agar aspek yang diteliti tidak melebar ke mana-mana yang kedua (perumusan masalah ) mengekspresikan aspek yang hendak dikaji tersebut dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang spesifik.
Hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan masalah adalah rumusan harus jelas dan operasional untuk menghindarkan salah tafsir yang kedua dirumuskan dengan kaidah tata bahasa yang baku,untuk menghindarkan kesalahan tata bahasa ( grammatical error )
PERUMUSAN TUJUAN
Tujuan harus dirumuskan secara jelas dan spesifik agar
Agar seluruh aktifitas dan tahapan-tahapan penelitian dapat bertitik tolak dari tujuan tsb.
Agar penelitian terfokus pada masalah yang hendak diteliti
Menghindari aktivitas-aktivitas yang tidak relevan yang dapat memboroskan waktu,tenaga dan dana
Fungsi tujuan adalah sebagai arah ,petunjuk,atau pengontrol yang memandu agar seluruh tahapan-tahapan aktivitas penelitian yang akan dilakukan tidak menyimpang
Keterkaitan masalah dengan tujuan penelitian sangat erat sekali karena titik tumpu perumusan tujuan adalah masalah penelitian itu sendiri
Tujuan penelitian pendidikan dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu eksplorasi,deskripsi dan eksplanasi
Eksplorasi tujuan penelitian bersifat eksploratif artinya fokus kajian yang diteliti merupakan topik yang relatif baru atau sama sekali belum pernah diteliti
Deskripsi tujuan penelitian yang bersifat deskriptif dicirikan dengan keinginan si peneliti untuk melukiskan atau menggambarkan secara verbal dan grafis terhadap situasi dan peristiwa yang diamati
Eksplanasi fokus penelitian adalah mencari jawaban dari pertanyaan mengapa
HEPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis adalah rumusan jawaban sementara atau dugaan sehingga membuktikan benar tidaknya dugaan tsb perlu diuji terlebih dahulu
Karakteristik hipotesis yang baik adalah
Rasional
Isi hipotesis itu harus mengandung penjelasan yang masuk akal atau rasional
Dua variabel atau lebih
Hipotesis hendaknya mengandung hubungan ( sebab-akibat atau bukan sebab-akibat ) yang diharapkan dari dua variabel atau lebih
Dapat diuji
Hipotesis yang baik dapat terbukti dengan cara menguji hipotesis itu dengan fakta empiris di lapangan
Klasifikasi hipotesis berdasarkan bagaimana hipotesis itu diturunkan ( proses logika )
Hipotesis Deduktif
Deduktif adalah proses logika yang bermula dari hal yang bersifat umum kemudian mengarah ke hal yang spesifik
Hipotesis Induktif
Induktif adalah pola proses logika yang bermula dari hal yang spesifik mengarah ke hal yang bersifat umum
Klasifikasi hipotesis berdasarkan bagaimana hipotesis tersebut diformulasikan ( bentuk pernyataan )
Hipotesis penelitian
Disebut juga hipotesis kerja,hipotesis langsung.Hipotesis ini menggunakan kalimat yang deklaratif .Hipotesis ini biasa digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan efek dari perlakuan yang diujikan
Hipotesis Nol
Disebut juga hipotesis statistik atau hipotesis tidak langsung.Peneliti berharap tidak ada perubahan efek dari berbagai perlakuan yang ia teliti
Pemilihan jenis hipotesis berpengaruh pada uji satistik pada saat pengolahan data,apabila kita memilih :
Hipotesis penelitian maka uji statistik yang kita gunakan adalah two tailed test of significance atau uji dua sisi
Hipotesis Nol maka uji statistik yang kita gunakan adalah one tailed test significance atau uji satu sisi
MODUL 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENYUSUNAN KERANGKA TEORI PENELITIAN
Tinjauan pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari,membaca dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan
Fungsi tinjauan pustaka adalah memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai dasar pemikiran atau dasar teori dilakukannya penelitian terutama mengenai masalah mengapa suatu masalah dipilih untuk diteliti dan mengapa beberapa variabel tertentu dianggap memberi penjelasan pada masalah yang diteliti
Tujuan umum tinjauan pustaka adalah mengembangkan pemahaman dan wawasan yang menyeluruh tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan dalam suatu topic
Tujuan khususnya adalah
Membatasi masalah dan ruang lingkup Penelitian
Menemukan variabel-variabel penelitian yang penting dan menentukan hubungan anatara variabel penelitian
Mengetahui apa yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya dan menentukan arah apa yang perlu diteliti sekarang
Menghindari pendekatan yang steril ( tidak menghasilkan temuan yang berarti )
Merangkum pengetahuan yang berkaitan dengan topik penelitian
Menemukan penjelasan yang dapat membawa dalam menafsirkan data penelitian
STRATEGI MENCARI SUMBER PUSTAKA
Sumber-sumber pustaka berupa media cetak,sumber pustaka non media cetak,termasuk electronic library yang diakses melalui internet
Secara umum ada 3 sumber pustaka media cetak yaitu referensi umum ( buku acuan ), sumber pustaka primer,dan sumber pustaka sekunder
Buku acuan ( general references )
Buku acuan yang memberi informasi langsung
jenis buku acuan ini meliputi kamus,ensiklopedi,direktori,almanak,biografi atlas dan buku statistik
Buku acuan yang memberi petunjuk tentang sumber informasi
jenis buku acuan ini meliputi bibliografi,buku indeks,dan buku abstrak
Bibliografi memuat tentang data publikasi dari buku-buku ataupun artikel riset dalam suatu topik tertentu
Buku indeks dan buku abstrak diperlukan untuk menelusuri lokasi sebuah pustaka yang berupa artikel,laporan penelitian maupun yang berupa makalah seminar
Buku indeks memuat daftar pengarang,judul,dan penerbit sedangkan buku abstrak sama dengan buku indeks selain itu juga memuat ringkasan dari artikel atau makalahnya
Contoh buku acuan yang diterbitkan di Indonesia adalah
• Hasil-hasil penelitian perguruan tinggi atas biaya SPP/DPP
• Daftar kumulasi disertasi,tesis dan laporan penelitian dari 13 perguruan tinggi negeri di Indonesia
• Indeks makalah konferensi,lokakarya,seminar dan sejenisnya di Indonesia
• Indonesian Agricultural Bibliografi
Sumber pustaka primer adalah pustaka yang merupakan penjelasan langsung dari seorang peneliti mengenai kegiatan penelitian yang telah dilakukan
Sumber pustaka primer berupa artikel atau laporan penelitian yang dimuat dalam jurnal ilmiah yang tebit berkala
Contoh jurnal yang terbit di Indonesia maupun luar negeri
• Buletin Balai Peneletian Kelapa
• Buletin Penelitian Hortikultura
• Jurnal Biologi Indonesia
• Journal of Distance Education
• Jurnal of Woman Studies
Sumber Pustaka Sekunder adalah setiap publikasi yang disusun oleh seorang penulis yang bukan pengamat langsung atau partisipan dalam kegiatan yang digambarkan dalam pustaka tersebut
Sumber pustaka sekunder dapat berupa buku teks,artikel yang merupakan penafsiran penulis dari suatu topik ( modul ),artikel yang membahas hasil penelitian orang lain
Media non cetak berupa jaringan elektronik atau jaringan komputer karena media tersebut banyak menyimpan dan mengkomunikasikan sumber informasi yang dapat dijadikan referensi penelitian
Langkah-langkah dalam mencari sumber pustaka media cetak
Mencari masalah penelitian setepat mungkin
Mencari dan mempelajari sumber pustaka sekunder
Memilih buku acuan yang tepat
Menentukan kata-kata kunci yang relevan
Mencari sumber pustaka primer yang relevan
Mendapatkan sumber pustaka yang tidak tersedia di perpustakaan universitas
Sumber pustaka juga dapat kita peroleh melalui akses internet dengan mesin pencari ( browser ) untuk mencari alamat situs/website atau juga bisa bergabung dengan salah satu group dengan mailing list atau facebook,twitter
Contoh kelompok diskusi dengan mailing list
• Distance education research bulletin ( colicde-equest@umixg.ubc.ca )
• Distance education research list ( listserv@ryerson.binet )
MENYAJIKAN HASIL TINJAUAN PUSTAKA
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sumber pustaka yang akan ditelaah adalah
Relevansi sumber pustaka
Sangat penting mengaitkan relevansi artikel yang dipilih dengan masalah penelitian kita
Kemutakhiran pustaka
Memilih buku atau artikel relevan yang paling baru untuk digunakan sebai acuan penelitian
Ada dua cara yang ditempuh untuk menelaah artikel
Membuat ringkasan ( summary ) kemudian mencoba mencari keterkaitan dengan masalah penelitian kita
Langsung menuju ke materi kemudian mencari keterkaitan denman masalah penelitian tanpa meringkas dulu
Format penulisan artikel penelitian yang biasanya meliputi lima aspek sbb :
Pendahuluan singkat
Tujuan penelitian,pertanyaan penelitian,atau hipotesis yang akan diuji
Prosedur penelitian
Temuan penelitian
Kesimpulan dan rekomendasi
Tujuan menyusun kerangka teori penelitian yaitu menerangkan hubungan anatar konsep yang nantinya akan dijabarkan menjadi variabel penelitian
Bab tinjauan pustaka merupakan pengantar yang bertujuan untuk menjelaskan dasar pemikiran atau dasar teori yang digunakan dalam penelitian
Karakteristik kerangka teori adalah
Disusun dengan jelas dan bahasanya mudah dimengerti
Menggambarkan hubungan antar konsep
Perbedaan mendasar antara karya tulis ilmiah dan kerangka teori penelitian adalah kerangka teori disusun berdasarkan hasil kajian yang mendalam terhadap hasil penelitian lain yang relevan
MODUL 3
DESAIN PENELITIAN
Keputusan peneliti dalam hal menggunakan pendekatan dan metode yang kita pilih tergantung pada :
Apa yang ingin diketahui
Berapa banyak waktu yang tersedia
Bagaimana cara terbaik untyuk mendapatkan informasi
Survei dan sensus adalah contoh pendekatan penelitian yang dilaksanakan dengan metode interview atau mengirimkan kuisioner atau angket melalui pos
Sensus adalah kajian terhadap semua penduduk sehingga “bias” karena kesalahan penarikan sampel tidak akan terjadi
Survei adalah kajian terhadap sejumlah orang yang memungkinkan kita untuk memaparkan semua penduduk yang diwakilinya,akan tetapi mengandung resiko kesalahan penarikan sampel
Kajian kelompok kecil adalah kajian mengenai sejumlah kecil orang yang tidak memungkinkan kita memperlakukan sebagai wakil dari semua penduduk,karena hanya menyangkut sebagian kecil orang
Sensus,survei,kajian kelompok kecil dan studi kasus adalah contoh dari pendekatan penelitian
Cara-cara yang kita pilih untuk mengumpulkan data seperti wawancara,observasi,angket,tes,alat perekam elektronik dan magnetik adalah contoh dari metode
Secara garis besar ada dua maksud yang hendak dipenuhi pada saat merencanakan suatu penelitian
Apakah anda akan atau tidak akan melakukan generalisasi dari subjek yang anda teliti
Apakah anda akan menguraikan ( describe ) atau akan menerangkan ( explain ) perilaku subjek penelitian anda
Studi kasus adalah satu bentuk pendekatan khusus dari studi kelompok kecil
Kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pendekatan
Apakah informasi sudah tersedia ?
Mengapa kita memerlukan informasi ?
Populasi seperti apa yang hendak kita terangkan ?
Sumber daya apa sajakah yang kita miliki dan dapat kita kerahkan ?
Perbedaan studi kasus dengan studi kelompok kecil
Studi kasus memusatkan kajiannya pada perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu sedangkan studi kelompok kecil memusatkan perhatiannya pada kelompok itu tanpa mengkaji perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu
Pendekatan sensus adalah pendekatan yang paling aman untuk menarik generalisasi karena sensus bebas dalam bias akibat penarikan sampel karena mengikutsertakan semua subjek dalam populasi
Dasar yang dipakai untuk mengkategorikan survei,studi kelompok kecil,dan studi kasus sebagai pendekatan penelitian karena tingkat keberlakuan atau generalisasi temuan dan kesimpulan sedangkan dasar mengkategorikan pendekatan eksploratis,deskriptif,korelasional dan eksperimental sebagai pendekatan penelitian adalah teknik analisis dan pelaporannya
Jika informasi yang dimiliki peneliti tentang masalah masih minim maka digunakan pendekatan eksploratoris,jika ingin menguraikan ke hal yang lebih rinci dari hal-hal yang diteliti digunakan pendekatan deskriptif,jika peneliti sudah mulai melakukan berani dugaan atau inferensi antara satu variabel dengan yang lain namun belum cukup kuat untuk menunjukkan hubungan kausalitas maka digunakan pendekatan korelasional
Perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif adalah yang pertama mengandalkan informasi kualitatif yang cenderung menghindari teknik analisis statistik sebaliknya yang kedua syarat dengan angka dan bilangan serta simbol atau ekuasi numerik
Desain penelitian adalah sebuah rencana,sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan antara variabel yang ia teliti
Dalam penelitian eksperimental variabel yang langsung termanipulasi adalah variabel independen.Yang diukur kemudian sebagai akibat dari upaya manipulasi variabel disebut variabel dependen
Desain penelitian korelasional tidak menghipotesiskan secara khusus tentang adanya hubungan kausal melainkan hubungan yang asosiatif,sehingga variabel independen dan dependen dapat bertukar fungsi
Desain penelitian eksperimental sejak awal telah menetapkan dan melakukan upaya khusus untuk menciptakan variabel independen
Desain penelitian dapat ditampilkan dalam tiga bentuk : bentuk rumus atau ekuasi,bentuk skematik dan bentuk diagramatik
Hal yang perlu diperhatikan dalam menilai sebuah desain penelitian adalah validitas
Validitas ada dua macam yaitu validitas internal dan eksternal
Validitas internal adalah tuntutan paling mendasar bagi sebuah desain penelitian yang menjawab keraguan bahwa perlakuan yang kita lakukan betul-betul mengakibatkan perbedaan
Validitas eksternal adalah seberapa jauh hasil eksperimen dapat diberlakukan ( digeneralisasikan ) kepada subjek yang berasal dari populasi dan kondisi lingkungan tertentu
ciri-ciri desain praeksperimental
tidak adanya upaya peneliti untuk menciptakan variabel termanipulasi
absennya upaya peneliti untuk melakukan penugasan acak
Desain praeksperimental sangat lemah dan rentan dari bentuk ancaman validitas,tidak dianjurkan dalam penelitian
Ada tiga bentuk desain praeksperimental
One-Shot Case Study,One Group Pre-test-Posttest Design,dan Static Group Comparison
Jenis-jenis ancaman terhadap validitas internal
Histori sesuatu dapat terjadi seiring perjalanan waktu
Maturasi perubahan yang terjadi pada diri subyek
Testing pengalaman subjek mengikuti test menghasilkan pengaruh lain selain perlakuan
Instrumentasi perubahan alat,cara dan kriteria pengukuran menghasilkan pengaruh lain selain perlakuan
Regresi Statistikal ketidakcermatan memilih kelompok
Seleksi ancaman dapat terjadi jika kelompok yang dibandingkan sejak awal sudah “berbeda”
Mortalitas Eksperimental subjek penelitian mengundurkan diri atau meninggal dunia
Interaksi antarfaktor salah satu atau lebih faktor yang mengancam validitas beroperasi bersama-sama
Ciri-ciri desain eksperimental sejati
melibatkan setidaknya satu kelompok pembanding
menggunakan penugasan acak atau random assignment
Ada 3 bentuk desain eksperimental sejati yaitu Pre-test-Posttest Control Group Design,Posttest-only Control Group Design,dan Solomon Four-Group Design
Design eksperimental sejati ( ES ) sangat cocok untuk menangkal ancaman validitas internal dan eksternal sedangkan design eksperimental Kuasi ( EK ) hanya cocok untuk ancaman validitasi eksternal saja dan untuk menghindarkan reaktivitas subjek
Ada 3 bentuk design dari design eksperimental kuasi yaitu
Desain Tes Awal-Akhir
• Desain kelompok kontrol tidak setara
• Desain Tes Awal-Akhir dengan sampel terpisah
Desain Serial Waktu
• Desain Serial Waktu Kelompok Tunggal
• Desain Serial Waktu Kelompok Ganda
Desain analisis korelasional
tidak melakukan manipulasi variabel independen dan randomisasi
cocok untuk penelitian ekonomi,politik,demografik dan perilaku sosial lainnya
mengukur hubungan dua variabel secara asosiatif bukan kausal
Ancaman terhadap validitas eksternal muncul tidak semata-mata karena cacatnya desain tetapi bisa juga karena deskripsi variabel independen dan dependen kurang memadai
Ada 2 bentuk besar validitas eksternal yaitu 1) validitas populasi 2 ) validitas ekologi
Ancaman terhadap validitas populasi
Populasi akses versus Populasi target
Interaksi antara perlakuan dan karakteristik subjek
Populasi target adalah populasi yang menjadi target generalisasi temuan eksperimen kita,populasi akses yaitu populasi yang dilibatkan dan berbeda karakteristik dengan populasi target
Untuk meningkatkan daya generalisasi temuan peneliti harus melakukan dua macam random yaitu
random selection ( seleksi acak )
agar subjek mewakili populasinya
random assignment ( penugasan acak )
agar kelompok eksperimen setara dengan kelompok kontrol
Ancaman terhadap validitas ekologi
Cara memaparkan Variabel Independen
Interferensi Perlakuan Ganda
Interaksi antara Efek Histori dan Perlakuan
Interaksi antara Efek saat Pengukuran dan Perlakuan
Sensitasi Tes Awal dan Tes akhir
Efek Hawthorne
Efek Novelti dan Disrupi
Efek Pembuat Eksperimental atau Rosenthal
MODUL 4
PENARIKAN SAMPEL
Populasi dan Sampel
Populasi adalah himpunan yang lemgkap dari satuan – satuan individu yang karakteristinya ingin kita ketahui
Berdasarkan jumlahnya, populasi dibedakan menjadi 2 jenis yakni
Populasi terbatas,apabila jumlah anggotanya terbatas
Populasi tidak terbatas,jika jumlah anggota populasinya tidak diketahui dengan pasti
Sampel : sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam sebuah penelitian
Penggunaan data sampel dilakukan karena alasan :
1) Penelitian secara individual atau satu persatu terhadap seluruh anggota populasi tidak mungkin dilaksanakan
2) Objek penelitian bersifat homogen
3) Dampak derstuktif terhadap objek yang diteliti
4) Menghemat waktu,tenaga dan biaya
Jenis Sampel ada dua jenis yaitu
Sampel probabilitas : himpunan unit atau elemen observasi yang dipilih sedemikian rupa sehingga unit dan elemen dalam populasi tersebut mempunyai peluang yang sama ( yang diketahui ) untuk terpilih.
Jenis-jenis sampel probabilitas adalah
Sampel acak sederhana : sampel yang diambil dari suatu populasi dengan cara tidak memilih-milih individu yang dijadikan anggota sampel atas dasar alasan tertentu dan alasan yang bersifat subjektif
Sampel acak berlapis : sampel yang elemen-elemennya dipilih secara acak ,namun sebelumnya populasinya’distratifikasi’ terlebih dulu
jika sampel yang diacak dari masing-masing lapisan sebanding dengan ukuran lapisannya disebut Sampel Acak Berlapis Proposional ( Propotional stratifed random sampling )
jika untuk masing-masing lapisan diambil sampel yang besar/jumlahnya sama maka disebut dengan sampel acak berlapis yang jumlah subsampel yang sama ( Equal stratifed random sample )
Sampel acak klaster : Penarikan dari populasi yang telah dikelompokkan lebih dulu
Sampel acak dua tahap : Sampel acak dua tahap merupakan gabungan dari sampel acak klaster dan sampel acak sederhana. Pengambilan sampel dilakukan dua kali yakni pada tahap kelompok dan individu
Sampel Nonprobabilitas : mengandung pengertian bahwa anggota populasi tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk dijadikan atau dipilih menjadi anggota sampel.Peneliti memilih sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu
Jenis-jenis sampel nonprobabilitas :
Sampel Sistimatis : anggota sampel dipilih berdasarkan nomor tertentu dari populasi yang telah diberi nomor urut.Nomor sudah didesain sehingga selisih antara setiap dua individu adalah tetap
Sampel Purposif : Sampel yang anggotanya dipilih secara sengaja atas dasar pengetahuan dan keyakinan peneliti
Sampel Kuota : Sampel yang dipilih atas dasar kebetulan dan kebutuhan
Sampel yang Representatif : apabila karakter anggota sampel yang kita pilih dapat mewakili karakter populasinya
Pertimbangan penentuan jumlah sampel adalah : jenis penelitian serta kesediaan waktu, tenaga,dan biaya.
Dalam kasus yang ekstrim,satu individu sebagai sampel sudah cukup.Hal ini sering dijumpai dalam studi kasus
Menurut Gay ( 1997 ) mengatakan bahwa studi yang bersifat deskriptif ukuran sampel sebesar 10 % dari jumlah populasi merupakan ukuran minimum,sedangkan untuk studi korelasional dan studi kausal – komparatif disarankan menggunakan sampel minimum sebanyak 30 subjek atau responden,untuk studi eksperimental disarankan tiap grup tidak kurang dari 15 subjek
Menurut Agung ( 1992 ) ukuran sampel sebesar 20 sampai 50 dianggap memadai,sedangkan studi kasus yang menggunakan Anova,ukuran sampel tiap sel sebesar 3 sampai dengan 5 subjek dianggap memadai
Kesalahan dalam penelitian ada dua jenis yaitu
Kesalahan Sampling : kesalahan yang terjadi secara kebetulan ketika proses penarikan sampel dilakukan yang berada di luar kontrol peneliti
Besarnya kesalahan sampling dapat diukur dengan rumus :
Se =
Ada 3 komponen yang masing-masing adalah (1) komponen yang mencerminkan pengaruh ukuran relatif sampel atau ( N – n )/N,
(2) komponen yang mencerminkan pengaruh ukuran absolut sampel atau 1/n,dan (3) akar dari varian sampel atau s.Kesimpulannya nilai duga kesalahan sampling sebenarnya merupakan perkalian antara ukuran relatif sampel,ukuran absolut sampel dan simpangan baku. Semakin besar nilai n maka semakin kecil nilai Se berarti semakinkesalahan yang dibuat
Kesalahan nonsampling : kesalahan yang pada umumnya dibuat oleh peneliti.Hal ini terjadi karena menggunakan teknik penarikan sampel sesuka hati yang biasanya menggunakan responden sukarela atau grup yang kebetulan sudah ada
Cara untuk memperkecil kesalahan nonsampling :
Mendefinisikan populasi secara jelas
Merumuskan pertanyaan dengan tepat
Menggunakan pendekatan yang baik terhadap Subjek/Objek dapat mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin muncul di lapangan
MODUL 5
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Instrumen dalam penelitian ilmu sosial adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan.
Instrumen penelitian anatara lain dapat berbentuk : kuesioner,petumjuk,wawancara,atau daftar isian,tergantung pada jenis penelitian yang akan dilaksanakan
Pengembangan penelitian bertitik tolak dari permasalahan penelitian yang mencakup konsep-konsep yang hendak diukur yang biasanya abstrak,konsep harus diubah menjadi konsep nyata agar dapat diamati dan diukur
Konsep : penggambaran tentang intisari atau kesimpulan umum dari suatu hal atau suatu gejala sosial.
Konsep hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
Dalam penjabaran konsep sampai menjadi rangkaian instrumen penelitian cenderung digunakan olah pikir deduktif-induktif,yaitu berpikir mulai dari yang umum ke yang khusus dari tahap konsepsional ke tahap-tahap operasional
Adalah tugas peneliti untuk menurunkan kadar keumumannya secara berjenjang ke tempat yang lebih khusus atau operasional yaitu ke tingkat konstrak,variabel,dan indikator agar penterjemahan konsep ke dalam butir-butir kuesioner menjadi semakin lancar
Konsep nyata yang mempunyai variasi nilai disebut variabel
Pengukuran konsep dapat dilakukan melalui 2 pendekatan yaitu
Berdasarkan pertimbangan atau penelitian secara ilmiah dari peneliti sendiri
Menggunakan variabel yang pernah dipakai oleh peneliti lain untuk mengukur konsep yang sama
Pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang disampaikan secara langsung atau tidak langsung.
Alat pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian survei adalah kuesioner dan wawancara secara individual
Alat pengumpulan data yang digunakan dalm observasi adalah format observasi standar,tes,kaset audio,dan kaset video
Kuesioner : sebagai alat pengumpul data umumnya terdiri dari serangkaian pertanyaan atau pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi penelitian yang dikehendaki
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kuesioner adalah : (a) jenis pertanyaan (b) bentuk pertanyaan (c) prinsip-prinsip merumuskan isi pertanyaan
Jenis-jenis pertanyaan
(1) pertanyaan tentang fakta : menanyakan tentang fakta diri pribadi responden
(2) pertanyaan tentang opini dan sikap : berhubungan dengan perasaan,keyakinan,gagasan,kecenderungan,dan nilai dari isu yang diteliti
(3) pertanyaan tentang informasi : melacak pengetahuan responden tentang sesuatu
(4) pertanyaan tentang keterampilan melakukan sesuatu : responden diminta untuk memaparkan keterampilan atau tingkah lakunya
Bentuk pertanyaan pada kuesioner diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :
(a) pertanyaan berstruktur atau tertutup : pertanyaan ini dirancang untuk
menjaring jawaban yang telah disediakan
(b) pertanyaan tidak terstruktur atau terbuka : umumnya tidak disertai dengan
pilihan jawaban
(c) pertanyaan setengah terbuka : bentuk pertanyaan ini biasanya diikuti dengan
sejumlah alternatif jawaban tetapi responden juga diberi kesempatan
menjawab sesuai dengan pendapatnya
Ada beberapa bentuk pertanyaan tertutup,antara lain :
pertanyaan dua pilihan,pertanyaan pilihan ganda,pertanyaan ceklis.pertanyaan rangking dan pertanyaan berskala
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan pertanyaan kuesioner :
Kuesioner yang baik harus menciptakan rapport ( hubungan simpatetik )
Memuat pesan yang komunikatif,bersahabat,tidak memata-matai,dan tidak menimbulkan rasa risau pada responden
Sistematika Kuesioner
1. Mulai dengan pertanyaan yang sederhana menarik,mudah dijawab dan langsung berhubungan dengan inti penelitian
2. Pertanyaan hendaknya dikelompokkan sesuai dengan topiknya
3. urutan pertanyaan dimulai dari mudah,kemudian sukar ditengah dan mudah di akhir
4. jangan meletakkan pertanyaan penting pada akhir kuesioner yang panjang
5. pertanyaan harus mengikuti kronologisnya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat format kuesioner adalah
1. format harus menarik
2. format harus menyenangkan untuk dilihat,mudah diketahui keseluruhannya serta mengundang jawaban
3. aturlah pertanyaan sedemikian rupa sehingga mudah mengaturnya
4. cantumkan pada amplop dan akhir kuesioner alamat untuk mengembalikan kuesioner
5. hindari menggunkan kata ‘kuesioner’ atau ‘ujian’
Ada dua bentuk ujicoba kuesioner yaitu
Uji Coba Nonlapangan
Fokus perhatian adalah mengkaji validitas isi atau content validity dari kuesioner yang dikembangkan
Biasanya untuk mencapai tingkat ‘ketepatan’ dibutuhkan tiga sampai empat kali perbaikan
Uji Coba Lapangan
Ujicoba ini dimaksudkan untuk mengetahui kemudahan cara penggunaannya,tingkat pemahaman responden terhadap pertanyaan yang diajukan,komentar dan reaksi mereka,serta untuk mengetahui kalau ada pertanyaan yang mendua
jika kuesioner telah diperbaiki sesuai masukan dalam ujicoba,maka kuesioner siap didistribuskan
WAWANCARA
Fungsi wawancara adalah memberikan tuntunan dalam mengkomunikasikan secara langsung pertanyaan-pertanyaan terhadap responden yang akan kita wawancarai
Bentuk-bentuk wawancara :
Wawancara terstruktur : terdiri dari seperangkat pertanyaan yang dapat dijawab dengan jawaban ya atau tidak,atau dengan memilih satu pilihan jawaban
Wawancara semi terstruktur : terdiri dari seperangkat pertanyaan yang kemudian diperdalam dengan menggunakan pertanyaan setengah terbuka
Wawancara tidak terstruktur : tidak dibutuhkan pedoman wawancara yang detail tetapi semacam rencana umum untuk menanyakan pendapat atau komentar responden tentang suatu topik sesuai tujuan pewawancara
Faktor-faktor yang diperlukan dalam membuat pedoman wawancara :
harus mengumpulkan data sesuai tujuan khusus studi
berisi petunjuk kepada pewawancara apa yang harus dikatakan pada saat awal dan pada saat akhir suatu wawancara
rumusan pertanyaan boleh berbeda tetapi mempunyai pengertian yang sama
urutan dan susunan pertanyaan dapat dikontrol oleh pewawancara
sebaiknya membutuhkan seminimum mungkin tulisan dari pewawancara
pertanyaan setengah terbuka dengan pendahuluan yang jelas tentang topil yang dibicarakan
keseregaman jawaban terbatas,khususnya untuk pertanyaan terbuka
jika memungkinkan buatlah daftar pertanyaan probing ( menggali informasi secara mendalam )
Uji coba non lapangan untuk pedoman wawancara yang dibuat dimaksudkan untuk mengecek validitas isi pedoman sedangkan uji coba lapangan untuk mengecek pemahaman responden terhadap kata-kata yang sulit dimengerti,bahasa yang digunakan,maksud isi pertanyaan serta reaksi responden terhadap wawancara
jumlah responden dalam ujicoba lapangan ini sekitar 10 sampai 20 orang yang berasal dari populasi yang sama dengan sampel studi
Jika data yang diperoleh melalui wawancara kurang merefleksikan informasi yang diinginkan maka perlu dilaksanakan observasi
ALAT OBSERVASI
Alat observasi yang digunakan tergantung pada karakteristik pengamatan yang dilakukan
Ada alat observasi yang berupa format observasi,tes,kaset audio dan video,serta komputer
FORMAT OBSERVASI
Ada lima format observasi yang digunakan :
Anecdotal records ( daftar riwayat kelakuan )
format ini merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti tentang kelakuan-kelakuan luar biasa yang dinilai penting dari objek yang diteliti.Alat ini cocok digunakan untuk jenis pengamatan memperhatikan kebiasaan orang ( behavioral products )
Catatan berkala
alat ini digunakan untuk mencatat cara-cara orang bertindak dalam jangka waktu tertentu,kemudian menuliskan kesan-kesan umumnya.Alat ini dapat digunakan untuk jenis pengamatan terhadap tempat atau barang yang bekas dipakai orang ( physical traces ) atau pada pengamatan tentang kebiasaan orang
Check list
alat ini berisi serangkaian daftar kejadian penting yang akan diamati.Ketika pengamatan berlangsung,peneliti secara objektif memilih dengan cepat dan memberi tanda cek pada daftar kejadian.Alat ini dapat digunakan dalam jenis pengamatan yang bertujuan merefleksikan perilaku tanpa diketahui responden
Rating scale
alat ini digunakan untuk mencatat kejadian secara lebih detail sampai memperoleh gambaran tentang tingkatan persetujuan/penolakan terhadap subjek.Alat digunakan untuk mengamaticara guru menangani diskusi tentang ‘keseimbangan dalam ekosistem’ di dalam sebuah kelas
Format Observasi yang standar
format mengobservasi kelas secara lengkap tersedia di Mirrors for Behavior and Evaluating Classroom Instruction
o Keuntungan menggunakan format ini :
format semacam ini umumnya sudah dalam taraf hampir sempurna karena validitas dan reliabilitasnya sudah terjamin
menggunakan format yang standar dapat menghemat waktu dibandingkan dengan mengembangkan sendiri tes yang baru
karena format pengukuran standar telah banyak digunakan dalm berbagai penelitian
o Kelemahan dari format observasi standar :
kadang-kadang instrumen ini tidak dapat mengakomodasikan variabel lain yang dianggap penting diteliti
TES
Jenis-jenis tes antara lain :
Tes yang diproyeksikan : serangkaian pertanyaan yang jika ditanyakan kepada partisipan mungkin mereka sendiri tidak mengetahui jawabannya
Tes standar : serangkaian item tes yang diujikan kepada sejumlah sampel dimana karakteristik sampel sesuai dengan tuntutan studi.
Biasanya digunakan dalam penelitian psikologi
contoh tes standar : tes kepribadian ( standarized personality test ),tes kemampuan ( aptidute test ),tes hasil belajar ( achievement test ),dan tes kinerja ( performance test )
keuntungan tes standar : teruji validitas dan reliabilitasnya,hemat,dapat dibandingkan
Tes dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
cara analog : diatur sedemikian rupa sehingga merangsang kejadian lain yang lebih kompleks;yang sulit dipelajari secara langsung
digunakan mahasiswa yang umumnya sulit memberi tanggapan terhadap kegagalan yang mereka alami sendiri
cara simulasi : rangsangan diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengaburkan reaksi
hasil tes dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat prediksi.Tes seperti ini biasanya dilakukan dalam tes-tes psikologi
PENGGUNAAN KASET AUDIO DAN VIDEO
Keuntungan observasi dengan cara ini :
kejadian yang direkam dapat diulang berkali-kali sehingga kejadian tersebut dapat dipelajari dengan lebih seksama
dapat memperoleh data atau perilaku yang sebelumnya tidak diantisipasi ada dalam studi
Kerugian observasi dengan cara ini :
alat ini tidak mudah didapat dan harganya relatif mahal
kompetensi teknis diperlikan untuk memperoleh rekaman yang memuaskan
PENGAMATAN BERBANTUAN KOMPUTER
menggunakan mikrokomputer yang dikombinasikan dengan perangkat lunak yang disebut the Behavioral Event Recording Package ( BERP ),program ini dapat mencatat data sekitar 10 kategori perilaku yang berbeda secara simultan dan menghitung serta mencatat lama tiap kejadian
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Validitas berasal dari bahasa Inggris validity yang berarti keabsahan
Validitas instrumen sangat diperlukan karena merupakan ukuran mutu kebermaknaan suatu penelitian
Dua aspek validitas yang penting : ketepatan dan ketelitian
Jenis-jenis validitas :
Validitas permukaan : dibuat berdasarkan kesan ilmiah peneliti terhadap alat ukurnya; yakni apakah kelihatannya alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang hendak diukur
Validitas kriteria : dibutuhkan paling tidak dua buah konsep atau kriteria yang merupakan landasan valid tidaknya suatu alat ukur
Validitas konstrak : digunakan jika konsep yang hendak diukur lebih rumit dan terdiri dari banyak dimensi,diperlukan indikator yang lengkap untuk menentukan tingkat validitasnya. Validitas ini sering dikatakan prosedur validasi paling kuat
Langkah-langkah menilai validitas suatu penelitian sosial :
mencari variabel utama dalam penelitian dan mengamati definisi operasionalnya
menentukan tingkatan abstraksi konsep dalam penelitian
membandingkan dengan alat ukur yang terbukti valid
RELIABILITAS
Reliabilitas berarti kemantapan suatu alat ukur
Reliabilitas diperlukan karena menunjukkan ketepatan dan kemantapan suatu penelitian
Aspek-aspek reliabilitas adalah : dapat diandalkan ( dependability ), dapat diramalkan
( predictable ), dan menunjukkan ketepatan
Hubungan Validitas dan Reliabilitas : validitas langsung mempermasalahkan kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empiris sedangkan reliabilitas hanya menghasilkan kesesuaian antar beberapa hasil penelitian di tingkat kenyataan empiris
Mengukur Reliabilitas dalam penelitian ilmiah :
Metode ulang : menggunakan alat ukur yang sama dalam situasi yang sama diberikan kepada responden yang sama,tapi diberikan dalam waktu yang berbeda
Namun untuk lebih tepatnya,kita menghitung reliabilitas alat ukur tersebut dengan menggunakan rumus :
di mana
Pc = Indeks relibilitas kasar
L = Data matriks
nii = jumlah jawaban garis diagonal
n = jumlah jawaban seluruhnya
Dalam metode ulang ini ada beberapa keterbatasan .Menyamakan kondisi sehingga sama persis bukanlah hal yang mudah.Seandainya kondisi-kondisi fisik telah memenuhi syarat,kondisi mental responden mungkin berbeda
Metode pararel : metode pengujian reliabilitas melalui 2 cara yaitu
pertama,dilakukan 2 orang peneliti dengan alat ukur yang sama
kedua,dilakukan satu orang peneliti degan dua alat ukur yang berbeda
Metode belah dua : alat ukur dibagi menjadi beberapa bagian yang berbeda,umumnya 2 bagian,yang keduanya berfungsi mengukur satu konsep yang sama,.Setiap bagian harus terdiri dari pertanyaan yang homogen di mana seluruh pertanyaan yang mengukur satu faktor yang sama
ETIKA PENELITIAN SOSIAL
Etika penelitian sosial menurut Diener dan Crandall ( 1978 ) : sekumpulan kaidah-kaidah yang membantu peneliti untuk menjunjung tinggi nilai-nilai,dan memberi petunjuk mengenai tujuan penelitian mana yang penting dan untuk menyelesaikan pertentangan dalam nilai-nilai dan tujuan pendidikan
Ada dua fungsi etika penelitian
memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat yang menjadi objek penelitian
memberi petunjuk bagi para peneliti dalam melaksanakan tugas tanggung jawabnya,yaitu dalam menentukan hal yang diteliti beserta tujuannya,merancang penelitian,melaksanakan penelitian ( pengumpulan data dan analisis data ),dan melaporkan hasil penelitian
Baby ( 1986 ) hanya menyebut 4 hal yang berkaitan dengan etika dalam pengumpulan data : partisipasi sukarela,anonimitas,kerahasiaan dan identitas peneliti
Borg dan Gall ( 1986 ) membahas 10 petunjuk etika yang dikeluarkan
APA ( American Psychological Assosation ) yaitu,antara lain : (1) persetujuan berdasarkan pemahaman ( inform consent ); (2) kerahasiaan; (3) penyembunyian informasi ( deception ); dehoaxing ( partisipan perlu diberitahu kebohongan yang telah dibuat ); desesitization
Kesepuluh petunjuk etika itu secara garis besar adalah :
bertanggung jawab untuk menguji kelayakan penelitian dari segi etika
mempertimbangkan penelitian yang tak beresiko
menjamin pelaksanaan penelitian yang etis
Persetujuan partisipan untuk berpartisipasi ( informed consent )
memerlukan teknik penyembunyian informasi
menghormati hak partisipan utnuk mengundurkan diri
melindungi partisipan dari ancaman ketidakenakan luka,atau bahaya fisik dan mental dari prosedur penelitian
menjelaskan hal-hal yang belum dijelaskan pada partisipan
berkewajiban dan mendeteksi akibat-akibat yang tidak diinginkan
menjaga kerahasiaan penelitian kecuali atas ijin partisipan
MODUL 6
ANALISIS DATA DAN PENYUSUNAN LAPORAN
Analisis Data
Latar belakang masalah yang baik harus mengandung 3 hal yaitu :
penelaahan/pembahasan mengenai literatur maupun hasil penelitian lain yang relevan dengan masalah yang ingin diteliti
penjelasan mengapa peneliti menganggap masalah/topik tersebut penting untuk dipelajari/diteliti; dan
manfaat hasil penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasinya dalam praktik
Hipotesis : suatu pernyataan sementara mengenai ada tidaknya hubungan antara dua atau lebih variabel/fenomena yang diteliti
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun hipotesis :
menggambarkan hubungan ( atau perbedaan ) yang diharapkan antara variabel-variabel yang diteliti
dapat diuji secara statistik
memberikan alasan atau rasionalisasi yang didasarkan pada suatu teori yang relevan
dirumuskan sesingkat mungki dan jelas
Apabila tujuan dirumuskan dalam bentuk hipotesis,maka peneliti juga harus merumuskan hipotesis alternatifnya,yaitu :
Hipotesis Null ( Ho ) : menyatakan tidak ada hubungan atau tidak adanya perbedaan antara variabel yang diteliti,sedangkan hipotesis yang menyatakan kebalikan dari pernyataan dalam hipotesis Null
disebut hipotesis alternatif ( Hi )
Apabila tujuan penelitian atau hipotesis telah dirumuskan,maka langkah selanjutnya adalah menentukan alternatif cara pengukuran variabel yang akan diteliti dan metode analisis datanya.Kesalahan yang sering terjadi dalam penelitian adalah karena hipotesis tidak dapat diuji karena variabel tidak diukur secara seharusnya
SKALA PENGUKURAN DAN JENIS DATA
Untuk penelitian kuantitatif,peneliti perlu menggunakan teknik/metode statistik untuk mengorganisasikan dan menganalisis data kuantitatifnya
Teknik statistik untuk menganalisis data dapat dibedakan menjadi :
Statistik deskriptif ( descriptive statistics ) : digunakan bila tujuan penelitian untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu variabel/fenomena
Statistik inferensial ( inferential statistics ) : digunakan bila tujuan penelitian untuk membuat suatu kesimpulan atau prediksi tentang persamaan fenomena/variabel sampel dengan populasi
Ada empat macam skala pengukuran variabel data yang akan dianalisis,yaitu : skala pengukuran yaitu nominal,ordinal,interval dan rasio
Skala nominal disebut juga kategorikal;
contoh data tentang jenis kelamin,kewarganegaraan,status,pekerjaan dan sebagainya
Skala ordinal dilakukan jika kita mempunyai asumsi bahwa nilai-nilai dari suatu variabel yang diukur dapat diurutkan dari yang terkecil hingga yang tertinggi.Jadi nilai yang diukur adalah kemampuan untuk membedakan dan mengurutkan/me- rank contoh variabel tingkat sosial ekonomi
Skala inteval menunjukkan perbedaan,posisi,dan jarak suatu niali dengan nilai lainnya
Skala rasio menunjukkan perbedaan nilai tersebut dari nilai absolut nol.Biasanya dibandingkan dalm bentuk rasio atau presentase
Selain berdasarkan skala pengukuran data juga dapat dibedakan menjadi :
Data kontinu : data yang mengandung nilai secara teori tidak terbatas
Data urutan/rank : nilai data menunjukkan posisi seorang/subjek di antara subjek lainnya dalam variabel yang sama
Data dikotomi : jika nilai variabel hanya ada dua,misalnya data jenis kelamin.Data dikotomi dapat pula berupa dikotomi buatan ,misalnya data tinggi badan yang dibuat kategorisasi tinggi dan pendek
Data kategorikal : merupakan perluasan dari data dikotomi di mana nilai-nilai variabelnya terdiri dari beberapa kelompok
METODE ANALISIS DATA KUANTITATIF
Langkah-langkah pendahuluan :
pembuatan sistem dan daftar kode variabel
data yang telah terkumpul diterjemahkan ke dalam kode-kode
penyiapan/pembuatan matrikss tabulasi data
Dapat dilakukan secara manual atau dengan komputer,sofware untuk penelitian ini adalah Statistical Package for Sosial Sciences ( SPSS )
pemasukan data dalam matrikss tabulasi
Teknik Analisis Kuantitatif
Bila tujuan penelitian bersifat eksploratif,maka menggunakan teknik statistik deskriptif
Bila tujuan penelitian untuk melihat hubungan dan atau perbedaan antar variabel atau membuat prediksi maka teknik statistik inferensial yang digunakan
Statistik deskriptif dapat dibedakan menjadi :
Analisis Potret Data : adalah perhitungan frekuensi suatu nilai dalam suatu variabel.Nilai dapat disajikan sebagai jumlah absolut atau presentase
Analisis kecenderungan nilai tengah : mencari Mean ( rata-rata ),Median ( nilai tengah ),dan Modus ( nilai yang sering muncul )
Analisis variasi nilai : dilakukan untuk melihat sebaran nilai dalam distribusi keseluruhan nilai suatu variabel dari nilai tengahnya.Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan melihat kisaran data ( range ) atau simpangan baku ( standart deviation )ist
cara penghitungan simpangan baku adalah :
Di mana Xi adalah nilai individual subjek,X adalah nilai rata-rata,dan N adalah jumlah subjek/data
Statistik Inferensial : teknik pengolahan data yang memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan,berdasarkan hasil penelitian pada sejumlah sampel,terhadap suaru populasi yang lebih besar
Inferensi sering dibuat oleh peneliti pendidikan dan ilmu sosial pada umumnya yang berhubungan dengan upaya untuk melihat perbedaan ( beda nilai tengah ) dan korelasi,baik antara dua variabel independen maupun antar beberapa variabel sekaligus
Beberapa teknik atau alat analisis
Uji t ( t-test ) : digunakan pada statistik inferensial untuk melihat beda nilai tengah dua buah distribusi nilai
Analis Varian ( analysis of Variance atau ANOVA ) : digunakan untuk menentukan apakah nilai tengah dari tga atau lebih distribusi nilai
( kelompok ) berbeda satu sama lain secara nyata
Analisis Korelasi : digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antar variabel
METODE ANALISIS DATA KUALITATIF
Perbedaan dengan penelitian kuantitatif di mana tahapan pengumpulan dan analisis data biasanya dilaksanakan sebagai tahapan yang berurutan sedangkan penelitian kualitatif kegiatan analisis data bersifat integral dan dilakukan secara simultan sepanjang periode penelitian
Analisis data kualitatif merupakan kegiatan interaktif yang berkesinambungan,yang mencakup kegiatan-kegiatan :
Analisis temuan yang terus menerus
pengelompokan dan pengorganisasian data sesegera mungkin setelah data diperoleh
Evaluasi kualitatif tentang validitas atau kepercayaan data yang terus menerus
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti kualitatif ( etnografer ) untuk melakukan analisis awal :
mengorganisasikan data dengan memberi nomor
membaca secara sepintas data dan kategori yang ada
mencari tema besar
membuat catatan yang sistimatis mengenai kategori yang sering muncul pada data
membaca literatur mengenai penelitian-penelitian lain yang relevan
mengevaluasi dan atau menajamkan fokus penelitian
PENULISAN LAPORAN
Fungsi utama laporan penelitian adalah sebagai media atau dokumen komunikasi antara peneliti dengan masyarakat umum terutama dengan pembaca yang ditargetkan atau berkepentingan dengan penelitian tersebut
Jenis-jenis laporan :
Berdasarkan tujuan atau itensi
laporan yang ditulis untuk penyelesaian studi,perlombaan,penelitian pesanan,penelitian biasa
Berdasarkan panjang laporan
laporan lengkap : ditulis secara lengkap
laporan eksekutif :ditulis secara singkat untuk kalangan eksekutif
Berdasarkan pembaca yang ditargetkan :
laporan yang bersifat akademik : ditujukan untuk kalangan akademisi
laporan yang bersifat populer : ditujukan untuk kalangan umum
Komponen Laporan Penelitian adalah :
Judul : harus singkat dan jelas dan benar-benar mencerminkan informasi yang dikandung di dalamnya
Abstrak : digunakan untuk mendeskripsikan secara singkat masalah penelitian,metode serta temuan.
Keberhasilan penentuan abstrak dipengaruhi oleh kemampuan memilih butir-
butir esensial dari masalah,metodologi dan hasil penelitian
Perspektif ( telaah kepustakaan )
Permasalahan : deskripsi perumusan masalah harus akurat dengan didukung berbagai pendapat dan bukti empirik
Metodologi,komponen mencakup 4 bagian yaitu (1) sumber data (2) cara pengumpulan data (3) teknik pengukuran variabel (4) teknik analisis
Temuan merupakan inti dari laporan penelitian karena temuan merupakan sesuatu yang sesungguhnya dicari pembaca
Diskusi,kesimpulan,dan rekomandasi komponen ini mengkomunikasikan 3 hal yaitu (1) mendiskusikan hasil penelitian atau temuan (2) menyimpulkan hasil diskusi (3) menyarankan penelitian selanjutnya yang didasarkan pada penelitian ini
TEKNIK PENULISAN LAPORAN
Tiga hal penting dalam penulisan laporan :
(1) cara menyusun garis besar laporan
garis besar laporan penelitian dibuat sebelum menulis laporan dan dijadikan acuan utama selama menulis laporan
(2) penggunaan bahasa tulis
laporan ditulis menggunakan bahasa yang sederhana,teratur,serta mengikuti kaidah-kaidah bahasa tulis yang mudah dipahami pembaca
(3) cara menulis bagian tertentu dari laporan
bagian pendahuluan : biasanya menyajikan permasalahan yang merupakan dasar diadakannya penelitian,pada dasarnya sudah terdapat dalam proposal
bagian metodologi : terdiri dari desain penelitian,populasi dan sampel,instrumentasi,prosedur pengumpulan data,serta teknik analisis/pengolahan data yang sudah terdapat dalam proposal
bagian temuan : merupakan inti laporan penelitian,yang biasanya dicari pertama kali oleh pembaca
bagian diskusi kesimpulan dan rekomendasi :diskusi dapat disajikan dengan terlebih dahulu menyajikan temuan,kemudian diikuti penjelasan agar mudah dirangkum,kesimpulan harus ditulis dengan kalimat yang padat tetapi efektif
ETIKA PENULISAN LAPORAN
Etika yang perlu diperhatikan dalam menulis laporan :
mempertimbangkan keselamatan responden yang menjadi sumber informasi
kerahasian sumber data dan anonim harus dipegang teguh
kejujuran dalam menepati janji,serta melaporkan keterbatasan atau perubahan yang terjadi
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN PENELITIAN PENDIDIKAN
Penelitian adalah proses mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi secara sistimatis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah.
Langkah-langkah dalam suatu penilitian adalah :
Mengenali dan menentukan masalah yang akan diteliti
Mengkaji teori yang sudah ada yang relevan dengan masalah
Mengajukan hipotesis
Membuat desain penelitian
Mengumpulkan data
Menganalisis data
Menginterpretasikan data dan menarik kesimpulan
Karakteristik hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah adalah: objektif,bahasa jelas,dapat diverifikasi dan empirik
Pendidikan dapat dilihat sebagai objek kajian yang interdisipilin yang menurut McMillan dan Schumacher ( 1984 ) banyak meminjam konsep dan teori dari bidang ilmu yang lain.
Penelitian Pendidikan adalah upaya ilmiah untuk memahami masalah masalah pendidikan untuk memahami fenomena-fenomena yang ada di dunia pendidikan
Ruang lingkup penelitian luas sekali karena pendidikan sendiri merupakan kajian yang terkait erat dengan beberapa disiplin ilmu lain oleh karena itu,banyak sekali konsep yang dikembangkan dengan berlandaskan bidang ilmu yang lain
Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian pendidikan adalah:
Kompleksitas masalah pendidikan
Peneliti perlu menyadari bahwa ia tidak hanyan berhubungan dengan elemen manusia tetapi juga elemen-elemen situasional yang tak terhitung jumlahnya yang menyebabkan respon perilaku para pelaku itu sukar diprediksi
Metodologi yang digunakan
Metode yang digunakan tidak mudah karena digunakan untuk mengukur seperti intelegensi,prestasi dan gaya kepemimpinan ,kelompok interaktif dan sebagainya masih bisa diperdebatkan
Fungsi penelitian pendidikan dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu
Sudut perkembangan teori
Memperbaiki,menyempurnakan,memperkaya atau kadang merombak teori-teori yang sudah ada sehingga mendapat teori yang lebih baik
Sudut praktik atau penyelenggaraan pendidikan
Memperbaiki praktik pendidikan
Karena mengkaji fungsi penelitian dari sisi perkembangan teori dan praktik tidak mudah maka Mc Millan dan Schumacher (1983 ) mengklasifikasikan tiga tipe penelitian dengan fungsi yang berbeda yaitu : Penelitian dasar,terapan dan evaluasi
Manfaat pendidikan dengan pendekatan teoritis menurut Ali (1982 ) ada 4 manfaat yaitu
Sebagai peta yang menggambarkan tentang keadaan pendidikan dan melukiskan tentang kemampuan sumber daya,kemungkinan penegmbangan serta hambatan yang dihadapi
Sarana diagnosis dalam mencari sebab kegagalan pelaksanaan pendidikan
Sarana untuk menyusun kebijakan dalam menyusun strategi pengembangan pendidikan
Sebagai masukan yang memberikan gambaran tentang kemampuan dalam pembiayaan,peralatan,perbekalan serta tenaga kerja baik secara kuantitas maupun kualitas yang berperan dalam keberhasilan bidang pendidikan
Menurut Borg and Gall (1993 ) manfaat pendidikan di lapangan tercermin dalam 2 bentuk kontribusi
Kontribusi terhadap ilmu pendidikan itu sendiri
Manfaat pendidikan ditinjau dari sudut ini adalah untuk mengembangkan ilmu pendidikan itu sendiri
Kontribusi dalam bentuk dampak dari ilmu pendidikan tersebut dalam praktik –praktik pendidikan
Kontribusi penelitian pendidikan dalam praktik di lapangan agak sulit dideteksi hal ini terjadi karena 2 sebab yaitu :
• Kebijakan untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti penelitian pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor kepentingan
• Kesulitan untuk mendeteksi dampak penelitian pendidikan terhadap praktik pendidikan tampaknya disebabkan oleh karena tipe penelitian pendidikan itu sendiri
PERUMUSAN MASALAH
Masalah adalah semua bentuk pertanyaan yang membutuhkan jawaban
Tiga karakteristik yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi masalah
Masalah tersebut ‘layak diteliti’
Pengkajian terhadap masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara yang terukur secara empiris melalui pengumpulan dan pengolahan data
Mempunyai nilai teoritis dan praktis
Suatu masalah penelitian yang baik pada hakikatnya memang diangkat dari teori yang kuat atau mempunyai dampak praktis yang dapat memperbaiki praktik atau penyelenggaraan pendidikan
Realistis
Keterjangkauan artinya jika kita meneliti masalah yang kita kuasai dan kita tahu medannya maka peluang tejadinya penyimpangan baik dari segi metode maupun analisis akan kecil sekali
Selain 3 aspek tersebut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengidentifikasi masalah penelitian agar bermakna adalah Keaktualan atau kebaruan dan orisinilatis
Memfokuskan masalah adalah memilih dan menentukan masalah yang anda minati dan menguraikan masalah yang terlalu umum menjadi lebih spesifik
Teknik klasifikasi masalah untuk mendapatkan masalah yang spesifik dikemukakan oleh Tuckman ( 1978 ) dengan cara menyajikan dalam 2 diagram yaitu model satu demensi dan tiga dimensi
Langkah – langkah memfokuskan masalah sebenarnya merupakan sebagian besar dari proses perumusan masalah.Pada model pertama memfokuskan masalah dilakukan dengan cara melokalisir atau membatasi masalah yang hendak anda teliti dan mengungkapkan hal tersebut dengan pernyataan sedang model kedua diungkapkan dalam bentuk pertanyaan
Perbedaan memfokuskan masalah dan merumuskan masalah adalah yang pertama bersifat membatasi agar aspek yang diteliti tidak melebar ke mana-mana yang kedua (perumusan masalah ) mengekspresikan aspek yang hendak dikaji tersebut dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang spesifik.
Hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan masalah adalah rumusan harus jelas dan operasional untuk menghindarkan salah tafsir yang kedua dirumuskan dengan kaidah tata bahasa yang baku,untuk menghindarkan kesalahan tata bahasa ( grammatical error )
PERUMUSAN TUJUAN
Tujuan harus dirumuskan secara jelas dan spesifik agar
Agar seluruh aktifitas dan tahapan-tahapan penelitian dapat bertitik tolak dari tujuan tsb.
Agar penelitian terfokus pada masalah yang hendak diteliti
Menghindari aktivitas-aktivitas yang tidak relevan yang dapat memboroskan waktu,tenaga dan dana
Fungsi tujuan adalah sebagai arah ,petunjuk,atau pengontrol yang memandu agar seluruh tahapan-tahapan aktivitas penelitian yang akan dilakukan tidak menyimpang
Keterkaitan masalah dengan tujuan penelitian sangat erat sekali karena titik tumpu perumusan tujuan adalah masalah penelitian itu sendiri
Tujuan penelitian pendidikan dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu eksplorasi,deskripsi dan eksplanasi
Eksplorasi tujuan penelitian bersifat eksploratif artinya fokus kajian yang diteliti merupakan topik yang relatif baru atau sama sekali belum pernah diteliti
Deskripsi tujuan penelitian yang bersifat deskriptif dicirikan dengan keinginan si peneliti untuk melukiskan atau menggambarkan secara verbal dan grafis terhadap situasi dan peristiwa yang diamati
Eksplanasi fokus penelitian adalah mencari jawaban dari pertanyaan mengapa
HEPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis adalah rumusan jawaban sementara atau dugaan sehingga membuktikan benar tidaknya dugaan tsb perlu diuji terlebih dahulu
Karakteristik hipotesis yang baik adalah
Rasional
Isi hipotesis itu harus mengandung penjelasan yang masuk akal atau rasional
Dua variabel atau lebih
Hipotesis hendaknya mengandung hubungan ( sebab-akibat atau bukan sebab-akibat ) yang diharapkan dari dua variabel atau lebih
Dapat diuji
Hipotesis yang baik dapat terbukti dengan cara menguji hipotesis itu dengan fakta empiris di lapangan
Klasifikasi hipotesis berdasarkan bagaimana hipotesis itu diturunkan ( proses logika )
Hipotesis Deduktif
Deduktif adalah proses logika yang bermula dari hal yang bersifat umum kemudian mengarah ke hal yang spesifik
Hipotesis Induktif
Induktif adalah pola proses logika yang bermula dari hal yang spesifik mengarah ke hal yang bersifat umum
Klasifikasi hipotesis berdasarkan bagaimana hipotesis tersebut diformulasikan ( bentuk pernyataan )
Hipotesis penelitian
Disebut juga hipotesis kerja,hipotesis langsung.Hipotesis ini menggunakan kalimat yang deklaratif .Hipotesis ini biasa digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan efek dari perlakuan yang diujikan
Hipotesis Nol
Disebut juga hipotesis statistik atau hipotesis tidak langsung.Peneliti berharap tidak ada perubahan efek dari berbagai perlakuan yang ia teliti
Pemilihan jenis hipotesis berpengaruh pada uji satistik pada saat pengolahan data,apabila kita memilih :
Hipotesis penelitian maka uji statistik yang kita gunakan adalah two tailed test of significance atau uji dua sisi
Hipotesis Nol maka uji statistik yang kita gunakan adalah one tailed test significance atau uji satu sisi
MODUL 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENYUSUNAN KERANGKA TEORI PENELITIAN
Tinjauan pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari,membaca dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan
Fungsi tinjauan pustaka adalah memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai dasar pemikiran atau dasar teori dilakukannya penelitian terutama mengenai masalah mengapa suatu masalah dipilih untuk diteliti dan mengapa beberapa variabel tertentu dianggap memberi penjelasan pada masalah yang diteliti
Tujuan umum tinjauan pustaka adalah mengembangkan pemahaman dan wawasan yang menyeluruh tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan dalam suatu topic
Tujuan khususnya adalah
Membatasi masalah dan ruang lingkup Penelitian
Menemukan variabel-variabel penelitian yang penting dan menentukan hubungan anatara variabel penelitian
Mengetahui apa yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya dan menentukan arah apa yang perlu diteliti sekarang
Menghindari pendekatan yang steril ( tidak menghasilkan temuan yang berarti )
Merangkum pengetahuan yang berkaitan dengan topik penelitian
Menemukan penjelasan yang dapat membawa dalam menafsirkan data penelitian
STRATEGI MENCARI SUMBER PUSTAKA
Sumber-sumber pustaka berupa media cetak,sumber pustaka non media cetak,termasuk electronic library yang diakses melalui internet
Secara umum ada 3 sumber pustaka media cetak yaitu referensi umum ( buku acuan ), sumber pustaka primer,dan sumber pustaka sekunder
Buku acuan ( general references )
Buku acuan yang memberi informasi langsung
jenis buku acuan ini meliputi kamus,ensiklopedi,direktori,almanak,biografi atlas dan buku statistik
Buku acuan yang memberi petunjuk tentang sumber informasi
jenis buku acuan ini meliputi bibliografi,buku indeks,dan buku abstrak
Bibliografi memuat tentang data publikasi dari buku-buku ataupun artikel riset dalam suatu topik tertentu
Buku indeks dan buku abstrak diperlukan untuk menelusuri lokasi sebuah pustaka yang berupa artikel,laporan penelitian maupun yang berupa makalah seminar
Buku indeks memuat daftar pengarang,judul,dan penerbit sedangkan buku abstrak sama dengan buku indeks selain itu juga memuat ringkasan dari artikel atau makalahnya
Contoh buku acuan yang diterbitkan di Indonesia adalah
• Hasil-hasil penelitian perguruan tinggi atas biaya SPP/DPP
• Daftar kumulasi disertasi,tesis dan laporan penelitian dari 13 perguruan tinggi negeri di Indonesia
• Indeks makalah konferensi,lokakarya,seminar dan sejenisnya di Indonesia
• Indonesian Agricultural Bibliografi
Sumber pustaka primer adalah pustaka yang merupakan penjelasan langsung dari seorang peneliti mengenai kegiatan penelitian yang telah dilakukan
Sumber pustaka primer berupa artikel atau laporan penelitian yang dimuat dalam jurnal ilmiah yang tebit berkala
Contoh jurnal yang terbit di Indonesia maupun luar negeri
• Buletin Balai Peneletian Kelapa
• Buletin Penelitian Hortikultura
• Jurnal Biologi Indonesia
• Journal of Distance Education
• Jurnal of Woman Studies
Sumber Pustaka Sekunder adalah setiap publikasi yang disusun oleh seorang penulis yang bukan pengamat langsung atau partisipan dalam kegiatan yang digambarkan dalam pustaka tersebut
Sumber pustaka sekunder dapat berupa buku teks,artikel yang merupakan penafsiran penulis dari suatu topik ( modul ),artikel yang membahas hasil penelitian orang lain
Media non cetak berupa jaringan elektronik atau jaringan komputer karena media tersebut banyak menyimpan dan mengkomunikasikan sumber informasi yang dapat dijadikan referensi penelitian
Langkah-langkah dalam mencari sumber pustaka media cetak
Mencari masalah penelitian setepat mungkin
Mencari dan mempelajari sumber pustaka sekunder
Memilih buku acuan yang tepat
Menentukan kata-kata kunci yang relevan
Mencari sumber pustaka primer yang relevan
Mendapatkan sumber pustaka yang tidak tersedia di perpustakaan universitas
Sumber pustaka juga dapat kita peroleh melalui akses internet dengan mesin pencari ( browser ) untuk mencari alamat situs/website atau juga bisa bergabung dengan salah satu group dengan mailing list atau facebook,twitter
Contoh kelompok diskusi dengan mailing list
• Distance education research bulletin ( colicde-equest@umixg.ubc.ca )
• Distance education research list ( listserv@ryerson.binet )
MENYAJIKAN HASIL TINJAUAN PUSTAKA
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sumber pustaka yang akan ditelaah adalah
Relevansi sumber pustaka
Sangat penting mengaitkan relevansi artikel yang dipilih dengan masalah penelitian kita
Kemutakhiran pustaka
Memilih buku atau artikel relevan yang paling baru untuk digunakan sebai acuan penelitian
Ada dua cara yang ditempuh untuk menelaah artikel
Membuat ringkasan ( summary ) kemudian mencoba mencari keterkaitan dengan masalah penelitian kita
Langsung menuju ke materi kemudian mencari keterkaitan denman masalah penelitian tanpa meringkas dulu
Format penulisan artikel penelitian yang biasanya meliputi lima aspek sbb :
Pendahuluan singkat
Tujuan penelitian,pertanyaan penelitian,atau hipotesis yang akan diuji
Prosedur penelitian
Temuan penelitian
Kesimpulan dan rekomendasi
Tujuan menyusun kerangka teori penelitian yaitu menerangkan hubungan anatar konsep yang nantinya akan dijabarkan menjadi variabel penelitian
Bab tinjauan pustaka merupakan pengantar yang bertujuan untuk menjelaskan dasar pemikiran atau dasar teori yang digunakan dalam penelitian
Karakteristik kerangka teori adalah
Disusun dengan jelas dan bahasanya mudah dimengerti
Menggambarkan hubungan antar konsep
Perbedaan mendasar antara karya tulis ilmiah dan kerangka teori penelitian adalah kerangka teori disusun berdasarkan hasil kajian yang mendalam terhadap hasil penelitian lain yang relevan
MODUL 3
DESAIN PENELITIAN
Keputusan peneliti dalam hal menggunakan pendekatan dan metode yang kita pilih tergantung pada :
Apa yang ingin diketahui
Berapa banyak waktu yang tersedia
Bagaimana cara terbaik untyuk mendapatkan informasi
Survei dan sensus adalah contoh pendekatan penelitian yang dilaksanakan dengan metode interview atau mengirimkan kuisioner atau angket melalui pos
Sensus adalah kajian terhadap semua penduduk sehingga “bias” karena kesalahan penarikan sampel tidak akan terjadi
Survei adalah kajian terhadap sejumlah orang yang memungkinkan kita untuk memaparkan semua penduduk yang diwakilinya,akan tetapi mengandung resiko kesalahan penarikan sampel
Kajian kelompok kecil adalah kajian mengenai sejumlah kecil orang yang tidak memungkinkan kita memperlakukan sebagai wakil dari semua penduduk,karena hanya menyangkut sebagian kecil orang
Sensus,survei,kajian kelompok kecil dan studi kasus adalah contoh dari pendekatan penelitian
Cara-cara yang kita pilih untuk mengumpulkan data seperti wawancara,observasi,angket,tes,alat perekam elektronik dan magnetik adalah contoh dari metode
Secara garis besar ada dua maksud yang hendak dipenuhi pada saat merencanakan suatu penelitian
Apakah anda akan atau tidak akan melakukan generalisasi dari subjek yang anda teliti
Apakah anda akan menguraikan ( describe ) atau akan menerangkan ( explain ) perilaku subjek penelitian anda
Studi kasus adalah satu bentuk pendekatan khusus dari studi kelompok kecil
Kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pendekatan
Apakah informasi sudah tersedia ?
Mengapa kita memerlukan informasi ?
Populasi seperti apa yang hendak kita terangkan ?
Sumber daya apa sajakah yang kita miliki dan dapat kita kerahkan ?
Perbedaan studi kasus dengan studi kelompok kecil
Studi kasus memusatkan kajiannya pada perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu sedangkan studi kelompok kecil memusatkan perhatiannya pada kelompok itu tanpa mengkaji perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu
Pendekatan sensus adalah pendekatan yang paling aman untuk menarik generalisasi karena sensus bebas dalam bias akibat penarikan sampel karena mengikutsertakan semua subjek dalam populasi
Dasar yang dipakai untuk mengkategorikan survei,studi kelompok kecil,dan studi kasus sebagai pendekatan penelitian karena tingkat keberlakuan atau generalisasi temuan dan kesimpulan sedangkan dasar mengkategorikan pendekatan eksploratis,deskriptif,korelasional dan eksperimental sebagai pendekatan penelitian adalah teknik analisis dan pelaporannya
Jika informasi yang dimiliki peneliti tentang masalah masih minim maka digunakan pendekatan eksploratoris,jika ingin menguraikan ke hal yang lebih rinci dari hal-hal yang diteliti digunakan pendekatan deskriptif,jika peneliti sudah mulai melakukan berani dugaan atau inferensi antara satu variabel dengan yang lain namun belum cukup kuat untuk menunjukkan hubungan kausalitas maka digunakan pendekatan korelasional
Perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif adalah yang pertama mengandalkan informasi kualitatif yang cenderung menghindari teknik analisis statistik sebaliknya yang kedua syarat dengan angka dan bilangan serta simbol atau ekuasi numerik
Desain penelitian adalah sebuah rencana,sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan antara variabel yang ia teliti
Dalam penelitian eksperimental variabel yang langsung termanipulasi adalah variabel independen.Yang diukur kemudian sebagai akibat dari upaya manipulasi variabel disebut variabel dependen
Desain penelitian korelasional tidak menghipotesiskan secara khusus tentang adanya hubungan kausal melainkan hubungan yang asosiatif,sehingga variabel independen dan dependen dapat bertukar fungsi
Desain penelitian eksperimental sejak awal telah menetapkan dan melakukan upaya khusus untuk menciptakan variabel independen
Desain penelitian dapat ditampilkan dalam tiga bentuk : bentuk rumus atau ekuasi,bentuk skematik dan bentuk diagramatik
Hal yang perlu diperhatikan dalam menilai sebuah desain penelitian adalah validitas
Validitas ada dua macam yaitu validitas internal dan eksternal
Validitas internal adalah tuntutan paling mendasar bagi sebuah desain penelitian yang menjawab keraguan bahwa perlakuan yang kita lakukan betul-betul mengakibatkan perbedaan
Validitas eksternal adalah seberapa jauh hasil eksperimen dapat diberlakukan ( digeneralisasikan ) kepada subjek yang berasal dari populasi dan kondisi lingkungan tertentu
ciri-ciri desain praeksperimental
tidak adanya upaya peneliti untuk menciptakan variabel termanipulasi
absennya upaya peneliti untuk melakukan penugasan acak
Desain praeksperimental sangat lemah dan rentan dari bentuk ancaman validitas,tidak dianjurkan dalam penelitian
Ada tiga bentuk desain praeksperimental
One-Shot Case Study,One Group Pre-test-Posttest Design,dan Static Group Comparison
Jenis-jenis ancaman terhadap validitas internal
Histori sesuatu dapat terjadi seiring perjalanan waktu
Maturasi perubahan yang terjadi pada diri subyek
Testing pengalaman subjek mengikuti test menghasilkan pengaruh lain selain perlakuan
Instrumentasi perubahan alat,cara dan kriteria pengukuran menghasilkan pengaruh lain selain perlakuan
Regresi Statistikal ketidakcermatan memilih kelompok
Seleksi ancaman dapat terjadi jika kelompok yang dibandingkan sejak awal sudah “berbeda”
Mortalitas Eksperimental subjek penelitian mengundurkan diri atau meninggal dunia
Interaksi antarfaktor salah satu atau lebih faktor yang mengancam validitas beroperasi bersama-sama
Ciri-ciri desain eksperimental sejati
melibatkan setidaknya satu kelompok pembanding
menggunakan penugasan acak atau random assignment
Ada 3 bentuk desain eksperimental sejati yaitu Pre-test-Posttest Control Group Design,Posttest-only Control Group Design,dan Solomon Four-Group Design
Design eksperimental sejati ( ES ) sangat cocok untuk menangkal ancaman validitas internal dan eksternal sedangkan design eksperimental Kuasi ( EK ) hanya cocok untuk ancaman validitasi eksternal saja dan untuk menghindarkan reaktivitas subjek
Ada 3 bentuk design dari design eksperimental kuasi yaitu
Desain Tes Awal-Akhir
• Desain kelompok kontrol tidak setara
• Desain Tes Awal-Akhir dengan sampel terpisah
Desain Serial Waktu
• Desain Serial Waktu Kelompok Tunggal
• Desain Serial Waktu Kelompok Ganda
Desain analisis korelasional
tidak melakukan manipulasi variabel independen dan randomisasi
cocok untuk penelitian ekonomi,politik,demografik dan perilaku sosial lainnya
mengukur hubungan dua variabel secara asosiatif bukan kausal
Ancaman terhadap validitas eksternal muncul tidak semata-mata karena cacatnya desain tetapi bisa juga karena deskripsi variabel independen dan dependen kurang memadai
Ada 2 bentuk besar validitas eksternal yaitu 1) validitas populasi 2 ) validitas ekologi
Ancaman terhadap validitas populasi
Populasi akses versus Populasi target
Interaksi antara perlakuan dan karakteristik subjek
Populasi target adalah populasi yang menjadi target generalisasi temuan eksperimen kita,populasi akses yaitu populasi yang dilibatkan dan berbeda karakteristik dengan populasi target
Untuk meningkatkan daya generalisasi temuan peneliti harus melakukan dua macam random yaitu
random selection ( seleksi acak )
agar subjek mewakili populasinya
random assignment ( penugasan acak )
agar kelompok eksperimen setara dengan kelompok kontrol
Ancaman terhadap validitas ekologi
Cara memaparkan Variabel Independen
Interferensi Perlakuan Ganda
Interaksi antara Efek Histori dan Perlakuan
Interaksi antara Efek saat Pengukuran dan Perlakuan
Sensitasi Tes Awal dan Tes akhir
Efek Hawthorne
Efek Novelti dan Disrupi
Efek Pembuat Eksperimental atau Rosenthal
MODUL 4
PENARIKAN SAMPEL
Populasi dan Sampel
Populasi adalah himpunan yang lemgkap dari satuan – satuan individu yang karakteristinya ingin kita ketahui
Berdasarkan jumlahnya, populasi dibedakan menjadi 2 jenis yakni
Populasi terbatas,apabila jumlah anggotanya terbatas
Populasi tidak terbatas,jika jumlah anggota populasinya tidak diketahui dengan pasti
Sampel : sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam sebuah penelitian
Penggunaan data sampel dilakukan karena alasan :
1) Penelitian secara individual atau satu persatu terhadap seluruh anggota populasi tidak mungkin dilaksanakan
2) Objek penelitian bersifat homogen
3) Dampak derstuktif terhadap objek yang diteliti
4) Menghemat waktu,tenaga dan biaya
Jenis Sampel ada dua jenis yaitu
Sampel probabilitas : himpunan unit atau elemen observasi yang dipilih sedemikian rupa sehingga unit dan elemen dalam populasi tersebut mempunyai peluang yang sama ( yang diketahui ) untuk terpilih.
Jenis-jenis sampel probabilitas adalah
Sampel acak sederhana : sampel yang diambil dari suatu populasi dengan cara tidak memilih-milih individu yang dijadikan anggota sampel atas dasar alasan tertentu dan alasan yang bersifat subjektif
Sampel acak berlapis : sampel yang elemen-elemennya dipilih secara acak ,namun sebelumnya populasinya’distratifikasi’ terlebih dulu
jika sampel yang diacak dari masing-masing lapisan sebanding dengan ukuran lapisannya disebut Sampel Acak Berlapis Proposional ( Propotional stratifed random sampling )
jika untuk masing-masing lapisan diambil sampel yang besar/jumlahnya sama maka disebut dengan sampel acak berlapis yang jumlah subsampel yang sama ( Equal stratifed random sample )
Sampel acak klaster : Penarikan dari populasi yang telah dikelompokkan lebih dulu
Sampel acak dua tahap : Sampel acak dua tahap merupakan gabungan dari sampel acak klaster dan sampel acak sederhana. Pengambilan sampel dilakukan dua kali yakni pada tahap kelompok dan individu
Sampel Nonprobabilitas : mengandung pengertian bahwa anggota populasi tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk dijadikan atau dipilih menjadi anggota sampel.Peneliti memilih sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu
Jenis-jenis sampel nonprobabilitas :
Sampel Sistimatis : anggota sampel dipilih berdasarkan nomor tertentu dari populasi yang telah diberi nomor urut.Nomor sudah didesain sehingga selisih antara setiap dua individu adalah tetap
Sampel Purposif : Sampel yang anggotanya dipilih secara sengaja atas dasar pengetahuan dan keyakinan peneliti
Sampel Kuota : Sampel yang dipilih atas dasar kebetulan dan kebutuhan
Sampel yang Representatif : apabila karakter anggota sampel yang kita pilih dapat mewakili karakter populasinya
Pertimbangan penentuan jumlah sampel adalah : jenis penelitian serta kesediaan waktu, tenaga,dan biaya.
Dalam kasus yang ekstrim,satu individu sebagai sampel sudah cukup.Hal ini sering dijumpai dalam studi kasus
Menurut Gay ( 1997 ) mengatakan bahwa studi yang bersifat deskriptif ukuran sampel sebesar 10 % dari jumlah populasi merupakan ukuran minimum,sedangkan untuk studi korelasional dan studi kausal – komparatif disarankan menggunakan sampel minimum sebanyak 30 subjek atau responden,untuk studi eksperimental disarankan tiap grup tidak kurang dari 15 subjek
Menurut Agung ( 1992 ) ukuran sampel sebesar 20 sampai 50 dianggap memadai,sedangkan studi kasus yang menggunakan Anova,ukuran sampel tiap sel sebesar 3 sampai dengan 5 subjek dianggap memadai
Kesalahan dalam penelitian ada dua jenis yaitu
Kesalahan Sampling : kesalahan yang terjadi secara kebetulan ketika proses penarikan sampel dilakukan yang berada di luar kontrol peneliti
Besarnya kesalahan sampling dapat diukur dengan rumus :
Se =
Ada 3 komponen yang masing-masing adalah (1) komponen yang mencerminkan pengaruh ukuran relatif sampel atau ( N – n )/N,
(2) komponen yang mencerminkan pengaruh ukuran absolut sampel atau 1/n,dan (3) akar dari varian sampel atau s.Kesimpulannya nilai duga kesalahan sampling sebenarnya merupakan perkalian antara ukuran relatif sampel,ukuran absolut sampel dan simpangan baku. Semakin besar nilai n maka semakin kecil nilai Se berarti semakinkesalahan yang dibuat
Kesalahan nonsampling : kesalahan yang pada umumnya dibuat oleh peneliti.Hal ini terjadi karena menggunakan teknik penarikan sampel sesuka hati yang biasanya menggunakan responden sukarela atau grup yang kebetulan sudah ada
Cara untuk memperkecil kesalahan nonsampling :
Mendefinisikan populasi secara jelas
Merumuskan pertanyaan dengan tepat
Menggunakan pendekatan yang baik terhadap Subjek/Objek dapat mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin muncul di lapangan
MODUL 5
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Instrumen dalam penelitian ilmu sosial adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan.
Instrumen penelitian anatara lain dapat berbentuk : kuesioner,petumjuk,wawancara,atau daftar isian,tergantung pada jenis penelitian yang akan dilaksanakan
Pengembangan penelitian bertitik tolak dari permasalahan penelitian yang mencakup konsep-konsep yang hendak diukur yang biasanya abstrak,konsep harus diubah menjadi konsep nyata agar dapat diamati dan diukur
Konsep : penggambaran tentang intisari atau kesimpulan umum dari suatu hal atau suatu gejala sosial.
Konsep hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
Dalam penjabaran konsep sampai menjadi rangkaian instrumen penelitian cenderung digunakan olah pikir deduktif-induktif,yaitu berpikir mulai dari yang umum ke yang khusus dari tahap konsepsional ke tahap-tahap operasional
Adalah tugas peneliti untuk menurunkan kadar keumumannya secara berjenjang ke tempat yang lebih khusus atau operasional yaitu ke tingkat konstrak,variabel,dan indikator agar penterjemahan konsep ke dalam butir-butir kuesioner menjadi semakin lancar
Konsep nyata yang mempunyai variasi nilai disebut variabel
Pengukuran konsep dapat dilakukan melalui 2 pendekatan yaitu
Berdasarkan pertimbangan atau penelitian secara ilmiah dari peneliti sendiri
Menggunakan variabel yang pernah dipakai oleh peneliti lain untuk mengukur konsep yang sama
Pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang disampaikan secara langsung atau tidak langsung.
Alat pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian survei adalah kuesioner dan wawancara secara individual
Alat pengumpulan data yang digunakan dalm observasi adalah format observasi standar,tes,kaset audio,dan kaset video
Kuesioner : sebagai alat pengumpul data umumnya terdiri dari serangkaian pertanyaan atau pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi penelitian yang dikehendaki
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kuesioner adalah : (a) jenis pertanyaan (b) bentuk pertanyaan (c) prinsip-prinsip merumuskan isi pertanyaan
Jenis-jenis pertanyaan
(1) pertanyaan tentang fakta : menanyakan tentang fakta diri pribadi responden
(2) pertanyaan tentang opini dan sikap : berhubungan dengan perasaan,keyakinan,gagasan,kecenderungan,dan nilai dari isu yang diteliti
(3) pertanyaan tentang informasi : melacak pengetahuan responden tentang sesuatu
(4) pertanyaan tentang keterampilan melakukan sesuatu : responden diminta untuk memaparkan keterampilan atau tingkah lakunya
Bentuk pertanyaan pada kuesioner diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :
(a) pertanyaan berstruktur atau tertutup : pertanyaan ini dirancang untuk
menjaring jawaban yang telah disediakan
(b) pertanyaan tidak terstruktur atau terbuka : umumnya tidak disertai dengan
pilihan jawaban
(c) pertanyaan setengah terbuka : bentuk pertanyaan ini biasanya diikuti dengan
sejumlah alternatif jawaban tetapi responden juga diberi kesempatan
menjawab sesuai dengan pendapatnya
Ada beberapa bentuk pertanyaan tertutup,antara lain :
pertanyaan dua pilihan,pertanyaan pilihan ganda,pertanyaan ceklis.pertanyaan rangking dan pertanyaan berskala
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan pertanyaan kuesioner :
Kuesioner yang baik harus menciptakan rapport ( hubungan simpatetik )
Memuat pesan yang komunikatif,bersahabat,tidak memata-matai,dan tidak menimbulkan rasa risau pada responden
Sistematika Kuesioner
1. Mulai dengan pertanyaan yang sederhana menarik,mudah dijawab dan langsung berhubungan dengan inti penelitian
2. Pertanyaan hendaknya dikelompokkan sesuai dengan topiknya
3. urutan pertanyaan dimulai dari mudah,kemudian sukar ditengah dan mudah di akhir
4. jangan meletakkan pertanyaan penting pada akhir kuesioner yang panjang
5. pertanyaan harus mengikuti kronologisnya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat format kuesioner adalah
1. format harus menarik
2. format harus menyenangkan untuk dilihat,mudah diketahui keseluruhannya serta mengundang jawaban
3. aturlah pertanyaan sedemikian rupa sehingga mudah mengaturnya
4. cantumkan pada amplop dan akhir kuesioner alamat untuk mengembalikan kuesioner
5. hindari menggunkan kata ‘kuesioner’ atau ‘ujian’
Ada dua bentuk ujicoba kuesioner yaitu
Uji Coba Nonlapangan
Fokus perhatian adalah mengkaji validitas isi atau content validity dari kuesioner yang dikembangkan
Biasanya untuk mencapai tingkat ‘ketepatan’ dibutuhkan tiga sampai empat kali perbaikan
Uji Coba Lapangan
Ujicoba ini dimaksudkan untuk mengetahui kemudahan cara penggunaannya,tingkat pemahaman responden terhadap pertanyaan yang diajukan,komentar dan reaksi mereka,serta untuk mengetahui kalau ada pertanyaan yang mendua
jika kuesioner telah diperbaiki sesuai masukan dalam ujicoba,maka kuesioner siap didistribuskan
WAWANCARA
Fungsi wawancara adalah memberikan tuntunan dalam mengkomunikasikan secara langsung pertanyaan-pertanyaan terhadap responden yang akan kita wawancarai
Bentuk-bentuk wawancara :
Wawancara terstruktur : terdiri dari seperangkat pertanyaan yang dapat dijawab dengan jawaban ya atau tidak,atau dengan memilih satu pilihan jawaban
Wawancara semi terstruktur : terdiri dari seperangkat pertanyaan yang kemudian diperdalam dengan menggunakan pertanyaan setengah terbuka
Wawancara tidak terstruktur : tidak dibutuhkan pedoman wawancara yang detail tetapi semacam rencana umum untuk menanyakan pendapat atau komentar responden tentang suatu topik sesuai tujuan pewawancara
Faktor-faktor yang diperlukan dalam membuat pedoman wawancara :
harus mengumpulkan data sesuai tujuan khusus studi
berisi petunjuk kepada pewawancara apa yang harus dikatakan pada saat awal dan pada saat akhir suatu wawancara
rumusan pertanyaan boleh berbeda tetapi mempunyai pengertian yang sama
urutan dan susunan pertanyaan dapat dikontrol oleh pewawancara
sebaiknya membutuhkan seminimum mungkin tulisan dari pewawancara
pertanyaan setengah terbuka dengan pendahuluan yang jelas tentang topil yang dibicarakan
keseregaman jawaban terbatas,khususnya untuk pertanyaan terbuka
jika memungkinkan buatlah daftar pertanyaan probing ( menggali informasi secara mendalam )
Uji coba non lapangan untuk pedoman wawancara yang dibuat dimaksudkan untuk mengecek validitas isi pedoman sedangkan uji coba lapangan untuk mengecek pemahaman responden terhadap kata-kata yang sulit dimengerti,bahasa yang digunakan,maksud isi pertanyaan serta reaksi responden terhadap wawancara
jumlah responden dalam ujicoba lapangan ini sekitar 10 sampai 20 orang yang berasal dari populasi yang sama dengan sampel studi
Jika data yang diperoleh melalui wawancara kurang merefleksikan informasi yang diinginkan maka perlu dilaksanakan observasi
ALAT OBSERVASI
Alat observasi yang digunakan tergantung pada karakteristik pengamatan yang dilakukan
Ada alat observasi yang berupa format observasi,tes,kaset audio dan video,serta komputer
FORMAT OBSERVASI
Ada lima format observasi yang digunakan :
Anecdotal records ( daftar riwayat kelakuan )
format ini merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti tentang kelakuan-kelakuan luar biasa yang dinilai penting dari objek yang diteliti.Alat ini cocok digunakan untuk jenis pengamatan memperhatikan kebiasaan orang ( behavioral products )
Catatan berkala
alat ini digunakan untuk mencatat cara-cara orang bertindak dalam jangka waktu tertentu,kemudian menuliskan kesan-kesan umumnya.Alat ini dapat digunakan untuk jenis pengamatan terhadap tempat atau barang yang bekas dipakai orang ( physical traces ) atau pada pengamatan tentang kebiasaan orang
Check list
alat ini berisi serangkaian daftar kejadian penting yang akan diamati.Ketika pengamatan berlangsung,peneliti secara objektif memilih dengan cepat dan memberi tanda cek pada daftar kejadian.Alat ini dapat digunakan dalam jenis pengamatan yang bertujuan merefleksikan perilaku tanpa diketahui responden
Rating scale
alat ini digunakan untuk mencatat kejadian secara lebih detail sampai memperoleh gambaran tentang tingkatan persetujuan/penolakan terhadap subjek.Alat digunakan untuk mengamaticara guru menangani diskusi tentang ‘keseimbangan dalam ekosistem’ di dalam sebuah kelas
Format Observasi yang standar
format mengobservasi kelas secara lengkap tersedia di Mirrors for Behavior and Evaluating Classroom Instruction
o Keuntungan menggunakan format ini :
format semacam ini umumnya sudah dalam taraf hampir sempurna karena validitas dan reliabilitasnya sudah terjamin
menggunakan format yang standar dapat menghemat waktu dibandingkan dengan mengembangkan sendiri tes yang baru
karena format pengukuran standar telah banyak digunakan dalm berbagai penelitian
o Kelemahan dari format observasi standar :
kadang-kadang instrumen ini tidak dapat mengakomodasikan variabel lain yang dianggap penting diteliti
TES
Jenis-jenis tes antara lain :
Tes yang diproyeksikan : serangkaian pertanyaan yang jika ditanyakan kepada partisipan mungkin mereka sendiri tidak mengetahui jawabannya
Tes standar : serangkaian item tes yang diujikan kepada sejumlah sampel dimana karakteristik sampel sesuai dengan tuntutan studi.
Biasanya digunakan dalam penelitian psikologi
contoh tes standar : tes kepribadian ( standarized personality test ),tes kemampuan ( aptidute test ),tes hasil belajar ( achievement test ),dan tes kinerja ( performance test )
keuntungan tes standar : teruji validitas dan reliabilitasnya,hemat,dapat dibandingkan
Tes dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
cara analog : diatur sedemikian rupa sehingga merangsang kejadian lain yang lebih kompleks;yang sulit dipelajari secara langsung
digunakan mahasiswa yang umumnya sulit memberi tanggapan terhadap kegagalan yang mereka alami sendiri
cara simulasi : rangsangan diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengaburkan reaksi
hasil tes dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat prediksi.Tes seperti ini biasanya dilakukan dalam tes-tes psikologi
PENGGUNAAN KASET AUDIO DAN VIDEO
Keuntungan observasi dengan cara ini :
kejadian yang direkam dapat diulang berkali-kali sehingga kejadian tersebut dapat dipelajari dengan lebih seksama
dapat memperoleh data atau perilaku yang sebelumnya tidak diantisipasi ada dalam studi
Kerugian observasi dengan cara ini :
alat ini tidak mudah didapat dan harganya relatif mahal
kompetensi teknis diperlikan untuk memperoleh rekaman yang memuaskan
PENGAMATAN BERBANTUAN KOMPUTER
menggunakan mikrokomputer yang dikombinasikan dengan perangkat lunak yang disebut the Behavioral Event Recording Package ( BERP ),program ini dapat mencatat data sekitar 10 kategori perilaku yang berbeda secara simultan dan menghitung serta mencatat lama tiap kejadian
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Validitas berasal dari bahasa Inggris validity yang berarti keabsahan
Validitas instrumen sangat diperlukan karena merupakan ukuran mutu kebermaknaan suatu penelitian
Dua aspek validitas yang penting : ketepatan dan ketelitian
Jenis-jenis validitas :
Validitas permukaan : dibuat berdasarkan kesan ilmiah peneliti terhadap alat ukurnya; yakni apakah kelihatannya alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang hendak diukur
Validitas kriteria : dibutuhkan paling tidak dua buah konsep atau kriteria yang merupakan landasan valid tidaknya suatu alat ukur
Validitas konstrak : digunakan jika konsep yang hendak diukur lebih rumit dan terdiri dari banyak dimensi,diperlukan indikator yang lengkap untuk menentukan tingkat validitasnya. Validitas ini sering dikatakan prosedur validasi paling kuat
Langkah-langkah menilai validitas suatu penelitian sosial :
mencari variabel utama dalam penelitian dan mengamati definisi operasionalnya
menentukan tingkatan abstraksi konsep dalam penelitian
membandingkan dengan alat ukur yang terbukti valid
RELIABILITAS
Reliabilitas berarti kemantapan suatu alat ukur
Reliabilitas diperlukan karena menunjukkan ketepatan dan kemantapan suatu penelitian
Aspek-aspek reliabilitas adalah : dapat diandalkan ( dependability ), dapat diramalkan
( predictable ), dan menunjukkan ketepatan
Hubungan Validitas dan Reliabilitas : validitas langsung mempermasalahkan kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empiris sedangkan reliabilitas hanya menghasilkan kesesuaian antar beberapa hasil penelitian di tingkat kenyataan empiris
Mengukur Reliabilitas dalam penelitian ilmiah :
Metode ulang : menggunakan alat ukur yang sama dalam situasi yang sama diberikan kepada responden yang sama,tapi diberikan dalam waktu yang berbeda
Namun untuk lebih tepatnya,kita menghitung reliabilitas alat ukur tersebut dengan menggunakan rumus :
di mana
Pc = Indeks relibilitas kasar
L = Data matriks
nii = jumlah jawaban garis diagonal
n = jumlah jawaban seluruhnya
Dalam metode ulang ini ada beberapa keterbatasan .Menyamakan kondisi sehingga sama persis bukanlah hal yang mudah.Seandainya kondisi-kondisi fisik telah memenuhi syarat,kondisi mental responden mungkin berbeda
Metode pararel : metode pengujian reliabilitas melalui 2 cara yaitu
pertama,dilakukan 2 orang peneliti dengan alat ukur yang sama
kedua,dilakukan satu orang peneliti degan dua alat ukur yang berbeda
Metode belah dua : alat ukur dibagi menjadi beberapa bagian yang berbeda,umumnya 2 bagian,yang keduanya berfungsi mengukur satu konsep yang sama,.Setiap bagian harus terdiri dari pertanyaan yang homogen di mana seluruh pertanyaan yang mengukur satu faktor yang sama
ETIKA PENELITIAN SOSIAL
Etika penelitian sosial menurut Diener dan Crandall ( 1978 ) : sekumpulan kaidah-kaidah yang membantu peneliti untuk menjunjung tinggi nilai-nilai,dan memberi petunjuk mengenai tujuan penelitian mana yang penting dan untuk menyelesaikan pertentangan dalam nilai-nilai dan tujuan pendidikan
Ada dua fungsi etika penelitian
memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat yang menjadi objek penelitian
memberi petunjuk bagi para peneliti dalam melaksanakan tugas tanggung jawabnya,yaitu dalam menentukan hal yang diteliti beserta tujuannya,merancang penelitian,melaksanakan penelitian ( pengumpulan data dan analisis data ),dan melaporkan hasil penelitian
Baby ( 1986 ) hanya menyebut 4 hal yang berkaitan dengan etika dalam pengumpulan data : partisipasi sukarela,anonimitas,kerahasiaan dan identitas peneliti
Borg dan Gall ( 1986 ) membahas 10 petunjuk etika yang dikeluarkan
APA ( American Psychological Assosation ) yaitu,antara lain : (1) persetujuan berdasarkan pemahaman ( inform consent ); (2) kerahasiaan; (3) penyembunyian informasi ( deception ); dehoaxing ( partisipan perlu diberitahu kebohongan yang telah dibuat ); desesitization
Kesepuluh petunjuk etika itu secara garis besar adalah :
bertanggung jawab untuk menguji kelayakan penelitian dari segi etika
mempertimbangkan penelitian yang tak beresiko
menjamin pelaksanaan penelitian yang etis
Persetujuan partisipan untuk berpartisipasi ( informed consent )
memerlukan teknik penyembunyian informasi
menghormati hak partisipan utnuk mengundurkan diri
melindungi partisipan dari ancaman ketidakenakan luka,atau bahaya fisik dan mental dari prosedur penelitian
menjelaskan hal-hal yang belum dijelaskan pada partisipan
berkewajiban dan mendeteksi akibat-akibat yang tidak diinginkan
menjaga kerahasiaan penelitian kecuali atas ijin partisipan
MODUL 6
ANALISIS DATA DAN PENYUSUNAN LAPORAN
Analisis Data
Latar belakang masalah yang baik harus mengandung 3 hal yaitu :
penelaahan/pembahasan mengenai literatur maupun hasil penelitian lain yang relevan dengan masalah yang ingin diteliti
penjelasan mengapa peneliti menganggap masalah/topik tersebut penting untuk dipelajari/diteliti; dan
manfaat hasil penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasinya dalam praktik
Hipotesis : suatu pernyataan sementara mengenai ada tidaknya hubungan antara dua atau lebih variabel/fenomena yang diteliti
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun hipotesis :
menggambarkan hubungan ( atau perbedaan ) yang diharapkan antara variabel-variabel yang diteliti
dapat diuji secara statistik
memberikan alasan atau rasionalisasi yang didasarkan pada suatu teori yang relevan
dirumuskan sesingkat mungki dan jelas
Apabila tujuan dirumuskan dalam bentuk hipotesis,maka peneliti juga harus merumuskan hipotesis alternatifnya,yaitu :
Hipotesis Null ( Ho ) : menyatakan tidak ada hubungan atau tidak adanya perbedaan antara variabel yang diteliti,sedangkan hipotesis yang menyatakan kebalikan dari pernyataan dalam hipotesis Null
disebut hipotesis alternatif ( Hi )
Apabila tujuan penelitian atau hipotesis telah dirumuskan,maka langkah selanjutnya adalah menentukan alternatif cara pengukuran variabel yang akan diteliti dan metode analisis datanya.Kesalahan yang sering terjadi dalam penelitian adalah karena hipotesis tidak dapat diuji karena variabel tidak diukur secara seharusnya
SKALA PENGUKURAN DAN JENIS DATA
Untuk penelitian kuantitatif,peneliti perlu menggunakan teknik/metode statistik untuk mengorganisasikan dan menganalisis data kuantitatifnya
Teknik statistik untuk menganalisis data dapat dibedakan menjadi :
Statistik deskriptif ( descriptive statistics ) : digunakan bila tujuan penelitian untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu variabel/fenomena
Statistik inferensial ( inferential statistics ) : digunakan bila tujuan penelitian untuk membuat suatu kesimpulan atau prediksi tentang persamaan fenomena/variabel sampel dengan populasi
Ada empat macam skala pengukuran variabel data yang akan dianalisis,yaitu : skala pengukuran yaitu nominal,ordinal,interval dan rasio
Skala nominal disebut juga kategorikal;
contoh data tentang jenis kelamin,kewarganegaraan,status,pekerjaan dan sebagainya
Skala ordinal dilakukan jika kita mempunyai asumsi bahwa nilai-nilai dari suatu variabel yang diukur dapat diurutkan dari yang terkecil hingga yang tertinggi.Jadi nilai yang diukur adalah kemampuan untuk membedakan dan mengurutkan/me- rank contoh variabel tingkat sosial ekonomi
Skala inteval menunjukkan perbedaan,posisi,dan jarak suatu niali dengan nilai lainnya
Skala rasio menunjukkan perbedaan nilai tersebut dari nilai absolut nol.Biasanya dibandingkan dalm bentuk rasio atau presentase
Selain berdasarkan skala pengukuran data juga dapat dibedakan menjadi :
Data kontinu : data yang mengandung nilai secara teori tidak terbatas
Data urutan/rank : nilai data menunjukkan posisi seorang/subjek di antara subjek lainnya dalam variabel yang sama
Data dikotomi : jika nilai variabel hanya ada dua,misalnya data jenis kelamin.Data dikotomi dapat pula berupa dikotomi buatan ,misalnya data tinggi badan yang dibuat kategorisasi tinggi dan pendek
Data kategorikal : merupakan perluasan dari data dikotomi di mana nilai-nilai variabelnya terdiri dari beberapa kelompok
METODE ANALISIS DATA KUANTITATIF
Langkah-langkah pendahuluan :
pembuatan sistem dan daftar kode variabel
data yang telah terkumpul diterjemahkan ke dalam kode-kode
penyiapan/pembuatan matrikss tabulasi data
Dapat dilakukan secara manual atau dengan komputer,sofware untuk penelitian ini adalah Statistical Package for Sosial Sciences ( SPSS )
pemasukan data dalam matrikss tabulasi
Teknik Analisis Kuantitatif
Bila tujuan penelitian bersifat eksploratif,maka menggunakan teknik statistik deskriptif
Bila tujuan penelitian untuk melihat hubungan dan atau perbedaan antar variabel atau membuat prediksi maka teknik statistik inferensial yang digunakan
Statistik deskriptif dapat dibedakan menjadi :
Analisis Potret Data : adalah perhitungan frekuensi suatu nilai dalam suatu variabel.Nilai dapat disajikan sebagai jumlah absolut atau presentase
Analisis kecenderungan nilai tengah : mencari Mean ( rata-rata ),Median ( nilai tengah ),dan Modus ( nilai yang sering muncul )
Analisis variasi nilai : dilakukan untuk melihat sebaran nilai dalam distribusi keseluruhan nilai suatu variabel dari nilai tengahnya.Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan melihat kisaran data ( range ) atau simpangan baku ( standart deviation )ist
cara penghitungan simpangan baku adalah :
Di mana Xi adalah nilai individual subjek,X adalah nilai rata-rata,dan N adalah jumlah subjek/data
Statistik Inferensial : teknik pengolahan data yang memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan,berdasarkan hasil penelitian pada sejumlah sampel,terhadap suaru populasi yang lebih besar
Inferensi sering dibuat oleh peneliti pendidikan dan ilmu sosial pada umumnya yang berhubungan dengan upaya untuk melihat perbedaan ( beda nilai tengah ) dan korelasi,baik antara dua variabel independen maupun antar beberapa variabel sekaligus
Beberapa teknik atau alat analisis
Uji t ( t-test ) : digunakan pada statistik inferensial untuk melihat beda nilai tengah dua buah distribusi nilai
Analis Varian ( analysis of Variance atau ANOVA ) : digunakan untuk menentukan apakah nilai tengah dari tga atau lebih distribusi nilai
( kelompok ) berbeda satu sama lain secara nyata
Analisis Korelasi : digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antar variabel
METODE ANALISIS DATA KUALITATIF
Perbedaan dengan penelitian kuantitatif di mana tahapan pengumpulan dan analisis data biasanya dilaksanakan sebagai tahapan yang berurutan sedangkan penelitian kualitatif kegiatan analisis data bersifat integral dan dilakukan secara simultan sepanjang periode penelitian
Analisis data kualitatif merupakan kegiatan interaktif yang berkesinambungan,yang mencakup kegiatan-kegiatan :
Analisis temuan yang terus menerus
pengelompokan dan pengorganisasian data sesegera mungkin setelah data diperoleh
Evaluasi kualitatif tentang validitas atau kepercayaan data yang terus menerus
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti kualitatif ( etnografer ) untuk melakukan analisis awal :
mengorganisasikan data dengan memberi nomor
membaca secara sepintas data dan kategori yang ada
mencari tema besar
membuat catatan yang sistimatis mengenai kategori yang sering muncul pada data
membaca literatur mengenai penelitian-penelitian lain yang relevan
mengevaluasi dan atau menajamkan fokus penelitian
PENULISAN LAPORAN
Fungsi utama laporan penelitian adalah sebagai media atau dokumen komunikasi antara peneliti dengan masyarakat umum terutama dengan pembaca yang ditargetkan atau berkepentingan dengan penelitian tersebut
Jenis-jenis laporan :
Berdasarkan tujuan atau itensi
laporan yang ditulis untuk penyelesaian studi,perlombaan,penelitian pesanan,penelitian biasa
Berdasarkan panjang laporan
laporan lengkap : ditulis secara lengkap
laporan eksekutif :ditulis secara singkat untuk kalangan eksekutif
Berdasarkan pembaca yang ditargetkan :
laporan yang bersifat akademik : ditujukan untuk kalangan akademisi
laporan yang bersifat populer : ditujukan untuk kalangan umum
Komponen Laporan Penelitian adalah :
Judul : harus singkat dan jelas dan benar-benar mencerminkan informasi yang dikandung di dalamnya
Abstrak : digunakan untuk mendeskripsikan secara singkat masalah penelitian,metode serta temuan.
Keberhasilan penentuan abstrak dipengaruhi oleh kemampuan memilih butir-
butir esensial dari masalah,metodologi dan hasil penelitian
Perspektif ( telaah kepustakaan )
Permasalahan : deskripsi perumusan masalah harus akurat dengan didukung berbagai pendapat dan bukti empirik
Metodologi,komponen mencakup 4 bagian yaitu (1) sumber data (2) cara pengumpulan data (3) teknik pengukuran variabel (4) teknik analisis
Temuan merupakan inti dari laporan penelitian karena temuan merupakan sesuatu yang sesungguhnya dicari pembaca
Diskusi,kesimpulan,dan rekomandasi komponen ini mengkomunikasikan 3 hal yaitu (1) mendiskusikan hasil penelitian atau temuan (2) menyimpulkan hasil diskusi (3) menyarankan penelitian selanjutnya yang didasarkan pada penelitian ini
TEKNIK PENULISAN LAPORAN
Tiga hal penting dalam penulisan laporan :
(1) cara menyusun garis besar laporan
garis besar laporan penelitian dibuat sebelum menulis laporan dan dijadikan acuan utama selama menulis laporan
(2) penggunaan bahasa tulis
laporan ditulis menggunakan bahasa yang sederhana,teratur,serta mengikuti kaidah-kaidah bahasa tulis yang mudah dipahami pembaca
(3) cara menulis bagian tertentu dari laporan
bagian pendahuluan : biasanya menyajikan permasalahan yang merupakan dasar diadakannya penelitian,pada dasarnya sudah terdapat dalam proposal
bagian metodologi : terdiri dari desain penelitian,populasi dan sampel,instrumentasi,prosedur pengumpulan data,serta teknik analisis/pengolahan data yang sudah terdapat dalam proposal
bagian temuan : merupakan inti laporan penelitian,yang biasanya dicari pertama kali oleh pembaca
bagian diskusi kesimpulan dan rekomendasi :diskusi dapat disajikan dengan terlebih dahulu menyajikan temuan,kemudian diikuti penjelasan agar mudah dirangkum,kesimpulan harus ditulis dengan kalimat yang padat tetapi efektif
ETIKA PENULISAN LAPORAN
Etika yang perlu diperhatikan dalam menulis laporan :
mempertimbangkan keselamatan responden yang menjadi sumber informasi
kerahasian sumber data dan anonim harus dipegang teguh
kejujuran dalam menepati janji,serta melaporkan keterbatasan atau perubahan yang terjadi
2 komentar:
mas.. ini daftar isi atau rangkumannya mas ?
rangkuman mas
Posting Komentar